Sudah Vaksinasi Tapi Masih Kena Covid-19, Kok Bisa Ya? Ini Menurut Ahli
Saat ini, pemerintah Indonesia sedang gencar melaksanakan vaksin bagi masyarakat yang berguna untuk memperkuat sistem imun tubuh agar dapat melawan virus covid-19.
Namun akhir-akhir ini kita sering mendengar berita ataupun cerita dari orang-orang terdekat, bahwa mereka yang telah divaksin masih bisa terpapar virus covid-19. Kok bisa? Hal tersebut pun menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat mengenai kefektivitasan vaksin untuk melawan virus covid-19.
![]() Terpapar covid-19 meski telah vaksin/ Foto: Freepik/ Prostooleh |
Beauties, dikutip dari laman CDC, memang ada kemungkinan seseorang bisa terpapar virus meski telah divaksin, itu karena cairan (vaksin) yang masuk di dalam tubuh membutuhkan waktu selama dua minggu, untuk bisa membangun perlindungan setelah vaksinasi.
Jadi jika seseorang jatuh sakit atau terpapar virus artinya kemungkinan vaksin belum memiliki cukup waktu untuk bekerja dan memberi perlindungan.
![]() Butuh waktu dua minggu untuk vaksin bekerja/ Foto: Freepik/ Master1305 |
Namun menurut Pusat Pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC), meskipun seseorang terinfeksi virus covid-19 setelah divaksin, terdapat beberapa fakta bahwa vaksinasi dapat membuat gejala dan waktu ketika terinfeksi menjadi lebih ringan, dan lebih kecil kemungkinan orang tersebut untuk dirawat atau hingga risiko sampai meninggal, dibandingkan dengan mereka yang terinfeksi namun belum divaksin.
Beauties, perlu kamu tahu, vaksin bukanlah obat yang dapat mengobati atau menghilangkan virus covid-19. Tetapi vaksin digunakan untuk ‘membangunkan’ sistem kekebalan tubuh seseorang agar membuat antibodi.
Mengutip laman The conversation, antibodi ini bekerja secara spesifik untuk melawan virus atau patogen dan memungkinkan tubuh melawan virus, sebelum sebabkan penyakit yang parah.
![]() Vaksin bisa membuat gejala lebih ringan jika terpapar virus/ Foto: freepik/ Master1305 |
Selain itu pada beberapa kasus, tubuh tidak memiliki respon untuk membangun sistem imun yang cukup kuat dan mungkin masih rentan terkena covid-19 jika mereka memang terpapar virus.
Efektivitas vaksin diketahui dapat bervariasi, tergantung pada sistem kekebalan tubuh setiap orang yang dan risiko paparannya. Dikutip dari detikHealth, pun tidak ada vaksin yang bisa bekerja efektif sebanyak 100 persen.
Dalam proses membangun sistem kekebalan tubuh untuk mengenali kuman penyebab penyakit, bisa saja pada beberapa orang memang membutuhkan beberapa banyak dosis dan konstan, dibanding yang lainnya.
“Sebagian alasannya berkaitan dengan seberapa besar paparan seseorang terhadap patogen. Kadang mungkin kamu sudah terpapar, tapi hanya dosis kecil dari patogen itu,” kata dr Kate o’Brien, pakar vaksin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
![]() vaksin memiliki manfaat untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit/ Foto: Freepik/ Freepik |
Ia juga mengatakan bahwa meski tetap terpapar covid-19, vaksin memiliki manfaat untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit dan dapat melindungi kamu dari covid-19 varian baru.
Jadi, seseorang yang masih dapat terpapar virus covid-19 bisa terjadi karena beberapa faktor. Untuk meminimalisirnya, sebaiknya setelah divaksin, kamu langsung istirahat, minum banyak air mineral, tetap menerapkan prokes, dan makan makanan yang bergizi agar vaksin dapat bekerja secara efektif.



