Ternyata Nama Kue Putu Berasal dari Singkatan, Ini Arti Uniknya...
Meskipun banyak makanan kekinian yang bermunculan, kue putu tetap eksis dan bertahan sebagai salah satu jajanan tradisional yang dicintai masyarakat. Cita rasanya yang khas dan aroma pandan yang menggoda membuatnya jadi favorit sampai saat ini.
Kue putu menawarkan tekstur lembut tepung beras, dengan perpaduan rasa gurih dari kelapa parut dan manis dari gula merah yang lumer di dalamnya menciptakan sensasi rasa yang unik dan menarik. Pembuatannya yang dikukus dalam wadah bambu dan mengeluarkan suara khas saat matang juga menjadi daya tarik tersendiri.
Berasal dari suaranya yang khas, penamaan kue putu diketahui merupakan sebuah singkatan dari “Pencari Uang Tenaga Uap”. Menelisik lebih dalam, seperti apa asal-usul dan fakta unik dibalik kue tradisional berwarna hijau ini? Simak informasi lengkapnya di bawah ini, Beauties!
Mengenal Sejarah Kue Putu
Sejarah kue putu/ Foto: Unsplash.com/Rizky Rahmat Hidayat
Menurut sejarah, kue putu merupakan kue tradisional yang berasal dari Tiongkok. Kue ini diketahui sudah ada sejak 1200 tahun lalu sejak Dinasti Ming. Sebelum dikenal dengan nama kue putu, kue ini bernama Xian Roe Xiao Long yaitu kue tepung beras berisi kacang hijau lembut dan dimasak di dalam cetakan bambu.
Kemudian namanya berubah menjadi yang kita kenal sampai saat ini. Mulai disebut sebagai “Kue Putu” setelah diambil dari teks sastra lama Serat Centhini yang ditulis tahun 1814 pada masa kerajaan Mataram.
Dikutip dari laman detikFood, di dalam naskah tersebut kata puthu muncul saat Ki Bayi Panurta meminta santrinya menyediakan hidangan pagi. Dari hidangan tersebut terdapat puthu sebagai makanan pembuka atau camilan.
Di naskah Centhini juga disebutkan Nyai Daya dan Nyai Sumbaling tengah menyiapkan kudapan setelah salat Subuh. Selain itu, dihidangkan juga kue-kue lain seperti gemblong, serabi, jadah, jenang, dan masih banyak lagi.
Asal-Usul Nama Kue Putu
Asal-usul kue putu/ Foto: iStock/detikFood/Devi Setya
Penamaan “Kue Putu” yang kita kenal saat ini, ternyata memiliki dua pengertian yang populer di masyarakat. Pertama, kue putu dinamakan demikian karena berasal dari bahasa Jawa, “puthu” yang berarti bundar atau lingkaran, merujuk pada bentuk cetakan bambu yang digunakan untuk mengukus kue putu.
Kedua, yang paling terkenal di masyarakat, ada pula yang beranggapan bahwa kue putu merupakan singkatan dari “Pencari Uang Tenaga Uap”, yang kemudian inisial masing-masing huruf dijadikan satu membentuk kata “PUTU”. Hal ini merujuk pada kebiasaan penjual kue putu yang menggunakan uap panas untuk mengukus kue, di mana penjual kue putu seringkali menggunakan alat pengukus yang mengeluarkan suara khas yang unik.
Suaranya yang Khas
Penjual kue putu/ Foto: Flickr.com/Arya Vidya Utama
Biasanya para pedagang menjajakan kue putu menggunakan gerobak, dengan membawa kotak kayu berisi bahan-bahan kue putu. Saat kue ini dijajakan, akan terdengar bunyi uap yang berasal dari proses pengolahan kue putu. Bunyi khas ini biasanya dapat didengar oleh orang-orang yang melewatinya.
Pembuatan kue putu dibuat dengan cara adonan tepung beras berwarna hijau dimasukkan ke dalam bambu-bambu kecil, lalu ditambahkan gula merah di bagian tengahnya. Kemudian dikukus di atas uap panas sehingga menimbulkan suara yang khas, yang juga menjadi daya tarik tersendiri.
Kue putu yang sudah matang umumnya disajikan dengan tambahan parutan kelapa. Perpaduan tepung beras, gula merah, dan parutan kelapa inilah yang menjadikan kue tradisional ini memiliki cita rasa yang gurih dan manis.
Meskipun dahulu kue putu disajikan sebagai menu sarapan, kini justru populer jadi kudapan saat sore atau malam hari yang disantap sambil menikmati secangkir teh atau kopi.
Makanan Warisan Budaya Indonesia
Kue putu warisan budaya Indonesia/ Foto: iStock/detikFood/Devi Setya
Bukan sekedar camilan, kue putu juga menjadi bagian dari kekayaan kuliner Indonesia yang keberadaannya patut dilestarikan. Kue putu disebut memiliki makna budaya yang dalam, mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, kesabaran, dan keseimbangan hidup.
Kue putu biasanya disajikan dalam berbagai acara tradisional, perayaan hari besar, dan upacara adat, sehingga semakin memperkuat peran kue ini dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia.
Kreasi Kue Putu
Kue putu/Foto: Google Review / Instagram
Kini, banyak varian dan kreasi kue putu yang bisa ditemui. Di beberapa daerah, kue ini bahkan memiliki sebutan berbeda. Ada pula kue yang dikenal dengan sebutan putu seperti putu ayu, putu mayang, dan putu Belanda.
Kreasi kue putu juga banyak dibuat dengan tampilan modern. Setelah dimodifikasi, kue putu bahkan bisa hadir sebagai cake kekinian dengan cita rasa tradisional.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!