Unik! 8 Makanan Tradisional Indonesia Ini Punya Nama yang Kelewat Nyeleneh

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Sabtu, 03 Aug 2024 08:00 WIB
8. Es Jembut Kecabut
Es jembut kecabut/Foto: Rinto Heksantoro/detikcom

Sebagai negeri yang kaya budaya, Indonesia memiliki beraneka ragam kuliner tradisional dari Sabang sampai Merauke. Saking banyaknya, sejumlah makanan tradisional tersebut memiliki nama sebutannya sendiri-sendiri, biasanya tergantung daerah asalnya.

Poin yang menarik adalah banyak makanan khas Nusantara yang dikenal memiliki nama sebutan yang kelewat aneh, bahkan cenderung jorok. Penamaan makanan yang unik dan lucu itu pun acapkali membuat orang Indonesia sendiri tertawa geli dibuatnya.

Dibalik namanya yang begitu unik, ternyata kuliner-kuliner tersebut menyimpan latar belakang kisah yang membuat mereka dinamai demikian oleh masyarakat setempat.

Berikut ini deretan nama-nama makanan tradisional dari berbagai daerah di Tanah Air yang bakal bikin kamu tercengang saat tahu namanya.

1. Kerupuk Melarat

Kerupuk melarat/Foto: Devteo Mahardika/detikJabar

Terbuat dari tepung tapioka, kerupuk melarat yang memiliki aneka warna putih, kuning, dan merah muda telah menjadi bagian dalam keseharian masyarakat Cirebon, Jawa Barat.

Dinamakan kerupuk melarat karena kerupuk ini tidak digoreng menggunakan minyak, melainkan menggunakan pasir panas yang sudah dibersihkan terlebih dahulu. Pasir dijadikan alternatif untuk memasak kerupuk ini karena harga minyak tergolong sangat mahal. Di sisi lain, ini menjadikan kerupuk melarat bebas minyak dan lebih sehat daripada kerupuk biasa.

2. Nasi Kentut

Nasi kentut/Foto: Instagram.com/mycitytv.co.id

Kentut umumnya identik dengan gas buangan berbau busuk. Namun, apa jadinya jika kentut dipakai untuk menamai sebuah kuliner?

Di Medan, Sumatera Utara, terdapat sebuah hidangan khas bernama nasi kentut yang juga memiliki aroma menyengat seperti kentut. Menu makanan khas Medan ini hampir mirip dengan nasi kucing. Tetapi, nasi ini tidak dibungkus dengan daun pisang, melainkan dengan daun kentut atau daun sembukan (Paederia foetida).

Menariknya, aroma yang berasal dari daun kentut justru memberikan aroma yang khas. Nasi kentut biasa dinikmati dengan berbagai macam lauk pauk, tumis sayuran, dan sambal.

Merujuk artikel ilmiah dari Akademi Farmasi Surabaya (2019), daun kentut ternyata mempunyai manfaat bagi kesehatan manusia, di antaranya sebagai obat diare, obat batuk, obat luka luar, peluruh kentut, peluruh kencing, antijamur, dan antibiotik.

3. Es Laksamana Mengamuk

Es laksamana mengamuk/Foto: Getty Images/iStockphoto

Es laksamana mengamuk adalah nama minuman khas dari daerah Riau. Minuman ini punya cita rasa dan aroma yang khas karena menggunakan buah mangga kuweni sebagai bahan utama yang dicampur dengan santan dan gula. Tak hanya sebagai penyegar dahaga, es laksamana mengamuk juga baik untuk pencernaan karena kandungan serat yang cukup tinggi dari mangga kuweni.

Konon, penamaan minuman laksamana mengamuk berawal dari kisah seorang laksamana yang marah karena istrinya dibawa kabur oleh seseorang yang ternyata pemilik kebun mangga kuweni. Karena amukannya itu, sang laksamana menghempaskan pedang ke segala arah, hingga menyebabkan mangga kuweni di kebun berjatuhan. Warga lalu mengambil buah-buah tersebut dan dibuatkan minuman ini.

4. Kue Kontol Kejepit dan Kue Kontol Sapi

Kue kontol kejepit/Foto: Istimewa/detikfood

Kue kontol kejepit atau tolpit adalah kue adrem khas Bantul, Yogyakarta. Jajanan pasar dengan nama yang cukup vulgar ini terbuat dari tepung beras, gula jawa, dan kelapa parut. Sebutan tolpit sendiri memang muncul dari cara pembuatannya.

Adonan kue yang telah dibentuk bulat dituang ke dalam penggorengan dan kemudian dijepit dengan sumpit saat sudah mengembang. Menurut salah satu produsen kue tolpit, Kisminah, orang zaman dulu sengaja membentuk tolpit sedemikian rupa untuk menarik perhatian pembeli, dikutip via detikjateng.

Mirip kue kontol kejepit khas Bantul, di Cilegon, Banten ada juga jajanan serupa bernama kue kontol sapi. Hidangan langka yang terbuat dari beras ketan dan kelapa yang digoreng lalu dilumuri gula jawa cair ini menawarkan rasa manis yang legit, sehingga menjadi kudapan favorit warga asli Cilegon dan sekitarnya.

5. Ketupat Jembut

Ketupat jembut/Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng

Meskipun namanya terkesan jorok, makanan ini memiliki cita rasa yang lezat. Ketupat jembut menjadi sajian spesial yang hanya dihidangkan saat tradisi Syawalan di Semarang, Jawa Tengah.

Ketupat jembut merupakan ketupat yang dibelah diagonal tanpa putus, lalu disisipkan isian yang terdiri dari taoge, kol, parutan kelapa, dan bumbu-bumbu. Tampilan taoge yang mencuat dari ketupat itu dianggap menyerupai rambut kemaluan perempuan.

Menurut Murdijati Gardjito, penulis buku dan Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada dalam CNN Indonesia, tradisi ketupat jembut ini sudah ada sejak tahun 1950-an.

6. Roti Bokong

Roti bokong/Foto: Vandi Romadhon/detikcom

Sesuai dengan namanya, penganan roti yang cukup populer di Purbalingga, Jawa Tengah itu memang memiliki bentuk mirip bokong alias pantat. Dari segi tekstur, roti bokong terasa kenyal saat digigit. Kamu bisa dengan mudah mendapatkan roti bokong di toko roti dan pusat oleh-oleh di Purbalingga dengan kisaran harga Rp20 ribu per bungkus.

Tidak banyak yang tahu asal muasal penamaan roti yang terbuat dari tepung beras dengan isian kacang hijau dan gula jawa itu. Masyarakat sekitar pun menyebutnya roti bokong sejak bertahun-tahun lalu. Mengutip detikfood, budayawan Purbalingga Agus Sukoco menduga sejarah munculnya penamaan roti bokong merupakan simbol perlawanan masyarakat kelas bawah terhadap kemapanan dan ketimpangan sosial.

7. Bajingan

Bajingan/Foto: Eko Susanto/detikcom

Kuliner khas Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini namanya memang seperti sebuah umpatan kasar. Padahal, bajingan adalah camilan singkong yang dipotong-potong lalu direbus ke dalam nira (air manis sadapan pohon palem) sampai airnya menyusut dan singkong empuk. Sudah pasti, bajingan memiliki rasa manis dan legit.

8. Es Jembut Kecabut

Es jembut kecabut/Foto: Rinto Heksantoro/detikcom

Es yang satu ini sebenarnya sama saja dengan es dawet hitam dengan tambahan tape ketan pada umumnya. Namun, di Purworejo, Jawa Tengah, kuliner ini dikenal dengan sebutan es jembut kecabut.

Pasalnya, lokasi penjual es dawet tersebut berada di sebelah timur jembatan Butuh, Kecamatan Butuh. Jadilah masyarakat sekitar mengenalnya dengan es dawet Jembatan Butuh (Jembut) Kecamatan Butuh (Kecabut).

Bagaimana, Beauties pernah cobain salah satunya nggak nih?

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE