Waspada! Ini 4 Bahaya Video Soal Kesehatan Mental yang Tidak Akurat di TikTok Menurut Ahli

Retno Anggraini | Beautynesia
Minggu, 13 Aug 2023 14:30 WIB
Waspada! Ini 4 Bahaya Video Soal Kesehatan Mental yang Tidak Akurat di TikTok Menurut Ahli/Foto: freepik/freepik

Media sosial telah menjadi lebih dari sekadar bentuk pelarian. Selain berfungsi untuk menghibur kita, media sosial juga semakin menjadi sumber informasi tentang segala hal, mulai dari berita hingga masalah kesehatan mental.

Meski begitu, video kesehatan mental yang tersebar di TikTok menimbulkan pro dan kontra di kalangan para ahli. Sebuah studi baru dari PlushCare menganalisis keakuratan video kesehatan mental di TikTok. Hasilnya ternyata lebih buruk dari yang kita pikirkan!

Menentukan Keakuratan Video Kesehatan Mental TikTok


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/jet-po

Untuk mempelajari video kesehatan mental TikTok, PlushCare meminta dokter bersertifikat menganalisis 500 video yang menggunakan tagar terkait, sebagaimana dilansir dari Family Minded.

Pimpinan terapi PlushCare, Melissa Dowd, mengatakan bahwa penelitian tersebut menandai beberapa video yang dianggap dapat menyesatkan jika berisi saran yang tidak akurat atau berpotensi merusak, mendorong diagnosis diri, atau dibuat oleh seseorang yang tidak memiliki kualifikasi profesional.

Hasil yang Mengkhawatirkan


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/benzoix

Yang mengherankan, 83,7 persen dari semua video yang diteliti berisi informasi yang menyesatkan dan jumlahnya lebih buruk jika mempertimbangkan kondisi tertentu. Misalnya, 100 persen video tentang ADHD tidak akurat, sedangkan 94,1 persen video gangguan bipolar dan depresi dianggap menyesatkan.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah 14,2 persen video dianggap berpotensi merusak. Dowd menjelaskan bahwa ini mengacu pada konten yang dapat membahayakan pemirsa yang mengikuti saran video tersebut. Beberapa video bahkan mendorong orang untuk minum obat tertentu tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Ketidakakuratan Juga Merupakan Masalah Besar


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/diana.grytsku

TikTok tidak hanya menyesatkan bagi mereka yang mencari nasihat kesehatan mental, tetapi juga sebagian besar tidak akurat. Studi tersebut mengklaim bahwa 31 persen video menyajikan nasihat atau informasi yang tidak akurat.

Orang-orang yang ingin sembuh dari trauma harus sangat berhati-hati, karena 58,3 persen video tentang trauma ternyata memiliki kekeliruan. Ini tidak mengherankan mengingat kerumitan bagaimana orang merespons trauma dan berbagai cara yang dapat terwujud.

Gejala Tidak Sama dengan Diagnosis


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/jcomp

Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Dowd,  gejala tidaklah sama dengan diagnosis. Dia mengatakan bahwa video yang biasanya disajikan sebagai 'tanda Anda menderita X' bisa berbahaya. Menggunakan media sosial untuk mendiagnosis diri sendiri sama dengan mencari di Google apa arti gejala penyakit fisik.

Diagnosis memerlukan analisis menyeluruh terhadap gejala, gaya hidup, dan riwayat medis pasien. Misalnya. sakit kepala bisa berupa apa saja, mulai dari tanda stres hingga gejala tumor otak. Tetapi, kita tidak akan menganggap yang terakhir sampai kita berbicara dengan profesional medis dan melakukan tes.

Meski tidak disarankan, Dowd tidak menyalahkan orang-orang yang mengikuti video kesehatan mental di TikTok karena Dowd menyoroti bahwa terapis berlisensi tidak selalu merupakan pilihan yang terjangkau, itulah sebabnya banyak orang beralih ke sumber daya gratis seperti media sosial untuk nasihat kesehatan mental.

Namun, kita tetap dapat menemukan informasi berguna untuk mempelajari lebih lanjut tentang kesehatan mental di TikTok dengan melihat profil pencipta untuk memastikan mereka dapat dipercaya.

So, lebih bijaksana dan kritis dalam menggunakan media sosial, ya, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Loading ...
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
3 Cara Ampuh Usir Lemak Perut yang Membandel