
5 Daftar Kandungan Makeup yang Sebaiknya Dihindari oleh Kulit Berminyak dan Rentan Berjerawat

Bagi orang yang rawan berjerawat, memilih produk kosmetik yang tepat adalah sebuah perjuangan supaya tidak memantik ‘alarm’ breakout pada wajah.
Kamu pun mungkin pernah menemukan produk yang terlihat sangat bagus di kulit, tetapi begitu dihapus, kulit berjerawatmu jadi tambah parah. Ingatlah, sebagus apa pun merek kosmetiknya, itu tak berarti apa-apa jika kulitmu kurang cocok pada produk tersebut—apalagi kalau harganya juga tidak murah!
Banyak dokter kulit setuju jika kulit berminyak dan kulit berjerawat sebaiknya menghindari bahan-bahan yang berpotensi menyumbat pori-pori atau komedogenik, sehingga solusinya carilah produk yang non-komedogenik. Tentu saja penting juga untuk menghapus sisa riasan secara menyeluruh di penghujung hari untuk mencegah berjerawat.
Ketahui daftar kandungan makeup yang mungkin menjadi pencetus jerawat pada wajah. Simak yuk!
1. Minyak
![]() Produk makeup yang mengandung minyak berpotensi menyumbat pori/Foto: Freepik/photodiod |
Cleansing oil atau cleansing balm biasanya mengandung minyak kelapa, minyak alpukat, atau shea butter. Selain itu, masih banyak juga orang yang menghapus riasan di seluruh wajahnya menggunakan mineral oil (baby oil) atau petroleum jelly.
Menurut dokter kulit bersertifikat Rhonda Klein, MD, MPH, FAAD dalam Byrdie, minyak termasuk minyak tumbuhan alami ini sangat menyumbat pori-pori, jadi harus dihindari kalau kulitmu berminyak dan berjerawat.
Sebaliknya, minyak rosehip yang mengandung provitamin A serta minyak biji anggur yang bersifat antimikroba termasuk dalam face oil untuk kulit berjerawat.
2. Silikon
Kandungan ini biasanya ditambahkan ke dalam makeup primer. Primer yang membentuk lapisan di atas kulit berguna untuk memberikan tekstur kulit yang lebih halus, menyamarkan pori-pori besar, dan riasan yang tahan air.
Mengutip Vogue, dokter menyarankan agar mereka yang memiliki kulit berjerawat dan berminyak parah untuk memilih primer dan pelembap berbasis air daripada varian berbasis silikon.
3. Alkohol
![]() Pilihlah produk kosmetik bebas alkohol/Foto: Freepik/lookstudio |
Beberapa produk primer, tabir surya, dan setting spray mungkin mengandung alkohol untuk membantu mempertahankan formula sekaligus ringan di kulit. Alkohol juga ditemukan dalam cleansing toner untuk membersihkan sisa makeup setelah memakai milk cleanser.
Namun, toner berbasis alkohol yang kuat hanya akan menghilangkan minyak di area kulit terluar dan bahkan menghilangkan kelembapan alami kulit.
4. Lanolin
Lanolin adalah pelembap kulit dari minyak bulu domba untuk mencegah serta mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi. Sayangnya, dokter kulit Yoram Harth, MD menyatakan bahwa lanolin sangat komedogenik dan bisa menjadi pemicu dermatitis kontak.
Kamu harus berhati-hati saat memeriksa kandungan kosmetik, sebab lanolin bisa memiliki nama yang berbeda. Nama lain dari lanolin adalah acetylated lanolin alcohol, ethoxylated lanolin, dan PEG 16 lanolin.
5. Pewarna Buatan
![]() Pewarna buatan D&C pada lipstik dan blush on/Foto: Freepik/freepik |
Sering digunakan dalam kosmetik berwarna seperti lipstik dan perona pipi, pewarna sintetis D&C Red 3, 30, 36,40, 27 terbuat dari minyak bumi dan tar batubara. Beberapa jenis kulit mungkin tidak masalah dengan zat pewarna ini, tetapi menggunakannya pada kulit berminyak dan rentan berjerawat bisa memperburuk keadaan.
Mengutip Derma Essentia, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa pewarna buatan bisa memicu jerawat dan komedo di daerah pipi. Pewarna buatan yang paling umum yang buruk bagi kulit berminyak adalah Xanthenes, Mono azo anilines, Fluorans, dan Indigoids.
______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!