Menguak Sisi Gelap 'Fast Beauty' yang Sering Bikin Tergoda Belanja Skincare
Akhir-akhir ini kamu tentu merasakan bahwa ada banyak sekali jenis produk perawatan kulit dan makeup yang menggoda untuk dibeli. Produk tersebut mulai dari produk perawatan rambut, kulit badan, kulit wajah, hingga bibir.Â
Tidak hanya itu, produknya pun beragam. Misalnya, untuk produk perawatan bibir, ada lip balm, lip serum, lip scrub, dan masih banyak lagi. Hal itu belum termasuk produk untuk merawat kulit bagian wajah, mulai dari cleanser, scrub wajah, masker, toner, serum, ampoule, dan sebagainya.
Tidak dapat dipungkiri, hal itu dipengaruhi oleh kondisi saat ini ketika industri kecantikan sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal itulah yang membuat munculnya fenomena tren ‘fast beauty’, ketika banyak bermunculan produk skincare dan kosmetik yang dengan cepat dan viral digunakan oleh banyak orang.
Seperti yang dilansir dari Fashionista, istilah fast beauty biasanya mengacu pada perusahaan yang memprioritaskan untuk tetap mengikuti tren dan formulasi yang sedang ramai diperbicangkan. Selain itu, mereka juga secara drastis mampu memangkas waktu produksi yang biasanya diperlukan, mulai dari konsep produk hingga peluncuran.
Meski tampaknya hal ini terkesan memanjakan kita terutama para konsumen, ternyata tren fast beauty ini juga bisa memicu dampak negatif lho, Beauties. Yuk, lihat deretan dampak yang diakibatkan oleh tren fast beauty.
Limbah yang Mencemari Lingkungan
Limbah yang Mencemari Lingkungan/ Foto: Freepik.com
Sebelum muncul fenomena fast beauty, fast fashion lebih sering dikritik terutama dari limbah yang dihasilkan. Namun, pada fast beauty justru dianggap lebih mengurangi limbah karena beroperasi dengan bahan-bahan yang lebih sedikit.
Apalagi, bagi perusahaan produk kecantikan berskala kecil yang sering kali lebih efisien dalam mengelola stok sehingga meminimalisir risiko produk yang tidak terjual.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa produk kecantikan juga dapat memengaruhi kondisi lingkungan, terutama dalam penggunaan plastik sekali pakai seperti yang ada dalam kemasan atau packaging-nya. Kemasan yang menggunakan plastik apalagi yang berukuran kecil ini tentu akan sulit didaur ulang, dan akhirnya akan mencemari air dan lingkungan.
Dugaan Pemalsuan dan Pelanggaran Hak Cipta
Dugaan Pemalsuan dan Pelanggaran Hak Cipta/ Foto: Freepik.com
Pemalsuan sebelumnya sudah sering dikaitkan di industri fast fashion. Tampaknya, fast beauty juga tidak terlepas dari hal ini.
Banyak produk kecantikan inovatif yang telah menjadi target pemalsuan, sering kali menyebabkan konsumen menerima produk berkualitas rendah yang bisa berbahaya bagi kesehatan konsumen.
Contohnya adalah kasus yang terjadi pada The Vamp Stamp, yang membuat produk winged eyeliner instan yang dirancang untuk menyederhanakan proses saat merias mata. Sekarang, ada begitu banyak produk yang berasal dari industri fast beauty yang meniru konsep winged eyeliner instan tersebut.
Tidak hanya itu, bahkan ada beberapa yang juga telah melihat ada banyak versi tiruan dari produknya. Hal ini membuat The Vamp Stamp harus mengeluarkan peringatan tentang adanya pemalsuan produk tersebut, langsung di website mereka.Â
Meningkatkan Konsumerisme
Meningkatkan Konsumerisme/ Foto: Freepik.com/lifestylememory
Pada umumnya, produk-produk fast beauty harganya lebih terjangkau dan berfokus pada kemasan yang menarik serta pemasarannya yang agresif. Biasanya, mereka cenderung menggandeng influencer atau selebriti terkenal di media sosial untuk memengaruhi followers agar ikut membeli dan menggunakan barang-barang yang ditawarkan.
Bagi yang sering terseret arus FOMO (Fear of Missing Out), dan tidak mau ketinggalan untuk terlewat memiliki produk yang lagi ‘happening’ tersebut, bisa jadi akan merasa kewalahan. Apalagi, seperti yang kamu tahu, produk-produk tersebut terus menerus bermunculan dengan kemasan yang sangat menarik dan lucu, serta konsep pemasaran yang membuatmu jadi tergoda untuk membelinya.
Selain bikin kewalahan, hal ini juga bisa memicu kamu untuk terus berbelanja secara tidak mindful. Kamu cenderung akan membeli barang-barang skincare yang sebenarnya tidak benar-benar kamu butuhkan, bahkan bisa jadi produk tersebut tidak cocok saat kamu gunakan. Pada akhirnya, produk itu akan terbuang sia-sia.Â
Berpengaruh terhadap Keberlanjutan Lingkungan
Berpengaruh terhadap Keberlanjutan Lingkungan/ Foto: Freepik.com
Fenomena fast beauty tidak hanya memicu kekhawatiran berdasarkan limbah yang dihasilkan. Seperti yang kamu tahu, ada banyak formula tertentu dari bahan-bahan alami yang kerap menjadi komposisi produk kecantikan, contohnya seperti kelapa sawit, kelapa, minyak zaitun, centella asiatica, dan sebagainya.
Ketika bahan-bahan tersebut menjadi tren dan sering dipasarkan sebagai komposisi yang sangat berdampak baik untuk kulit, maka banyak orang yang tergiur untuk memiliki produk dengan bahan alami tersebut.
Hal itu membuat permintaan akan bahan alami tersebut semakin meningkat yang akhirnya membuat pelaku industri kecantikan memaksa tumbuhan tersebut tumbuh lebih cepat agar mereka memperoleh bahan-bahan tersebut lebih banyak.
Praktik tersebut ternyata dapat menurunkan kesehatan tanah, menimbulkan deforestasi, dan mencemari saluran air dengan pestisida yang mereka gunakan.
Tidak untuk Perawatan Jangka Panjang
Tidak untuk Perawatan Jangka Panjang/ Foto: Freepik.com
Seperti yang sudah kamu ketahui, produk fast beauty cenderung diproduksi dalam waktu yang singkat karena untuk tetap mengikuti tren yang sekarang sedang terjadi. Hal itu dikhawatirkan produk-produk fast beauty menggunakan bahan yang lebih murah sehingga kualitas dan kegunaannya dalam jangka panjang masih diragukan.
Selain itu, ketika produk tersebut cocok di kulit kamu, bisa jadi produk tersebut tidak lagi diproduksi, karena bisa jadi bahannya tidak lagi tren di waktu yang akan datang. Hal ini tentu akan menyulitkan para konsumen yang ingin membeli produk tersebut, sehingga mau tidak mau konsumen harus tetap mengikuti tren agar produk yang seolah mereka butuhkan tetap tersedia. Tidak jarang, hal ini membuat lelah atau overwhelm karena seolah-olah brand kecantikan sedang mempermainkan konsumennya untuk mendapatkan keuntungan.
Itu tadi Beauties, deretan efek negatif dari adanya tren atau fenomena fast beauty yang sekarang terjadi. Untuk menghindari dampak negatif tersebut, ada baiknya jika kamu mulai mengetahui skincare apa saja yang kamu butuhkan, apa yang cocok di kulitmu, dan harganya sesuai dengan budgetmu, agar kamu tidak ikut kelelahan mengikuti tren ini.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!