Perbedaan AHA dan BHA, Kandungan Aktif dalam Skincare
AHA dan BHA merupakan kandungan aktif yang tidak asing lagi ya di telinga kamu. Yap, dua bahan aktif ini memang seringkali ditemui dalam skincare sejak setahun terakhir. Hal ini tentu karena manfaatnya yang baik untuk kulit.
Meski sering digabungkan dalam skincare, kedua bahan aktif ini punya manfaat dan cara kerja yang berbeda Ladies. Apa saja ya? Yuk, cari tahu lewat artikel ini.
AHA (Alpha Hydroxy Acid)
![]() Perbedaan AHA (Alpha Hydroxy Acid) dan BHA (Beta Hydroxy Acid)/freepik.com |
Alpha Hydroxy Acid atau lebih familiar disebut AHA merupakan zat asam yang membantu pengelupasan atau eksfoliasi pada kulit untuk mendapatkan sel kulit baru. Bersifat water soluble atau larut dalam air, zat asam ini memiliki beberapa golongan seperti, Glycolic Acid, Lactid Acid, Malia Acid, Manddelic Acid dan Tartaric Acid. Meskipun memiliki beberapa golongan jenis-jenis AHA ini memiliki tujuan yang sama, yakni melakukan eksfoliasi kulit.
Untuk cara kerjanya, kandungan aktif ini lebih menjurus ke permukaan kulit dengan begitu mampu membersihkan sel kulit mati, sehingga menjadikannya cerah, mengurangi tanda-tanda penuaan dan mengurangi kotoran pada pori-pori. AHA cocok untuk kulit normal, kering dan sering rusak akibat sinar matahari.
![]() Perbedaan AHA (Alpha Hydroxy Acid) dan BHA (Beta Hydroxy Acid)/freepik.com |
Kadar yang boleh digunakan untuk pemakaian bahan aktif di setiap negara berbeda-beda. Biasanya disesuaikan dengan faktor geografis dan keadaan masyarakat di masing-masing negara, termasuk kandungan produk Korea atau Amerika.
Kebijakan penggunaannya sendiri biasanya ditetapkan oleh pemerintah bahkan diatur dalam undang-undang. Untuk warga negara Indonesia sendiri boleh menggunakan AHA secara pribadi dengan kadar 5 – 10% jika lebih dari itu hanya boleh dilakukan oleh tenaga ahli dalam bidangnya.
BHA (Beta Hydroxy Acid)
![]() Perbedaan AHA (Alpha Hydroxy Acid) dan BHA (Beta Hydroxy Acid)/freepik.com |
Jika AHA akan larut dalam air, BHA atau Beta Hydroxy Acid akan lebih larut dalam minyak. Disamping itu, kinerja BHA juga lebih masuk ke dalam pori-pori sehingga dapat membersihkan sebum dan kotoran yang berlebih serta mengangkat sel kulit mati sehingga sangat bisa diandalkan untuk mengatasi acne prone dan kulit berminyak.
BHA lebih cocok digunakan untuk mengatasi masalah kulit seperti penyumbatan pori-pori, jerawat yang meradang karena BHA memiliki sifat anti-inflamasi, membersihkan sebum agar pori-pori tidak tersumbat, dan memperbaiki kulit bertekstur. Untuk jenis asam yang masuk dalam golongan AHA juga hanya satu, yakni Salicylic Acid dan kadar yang diperbolehkan untuk dijual di pasaran hanya 0.5 – 2% saja.
![]() Perbedaan AHA (Alpha Hydroxy Acid) dan BHA (Beta Hydroxy Acid)/freepik.com |
Menggunakan AHA dan BHA termasuk cara yang efektif saat eksfoliasi. Namun, sebaiknya kamu menghindari penggunaan dua bahan aktif ini secara bersamaan jika tidak ingin mendapat masalah lain karena over exfoliate.
Kalau pun kamu mau menggunakan keduanya, lebih baik carilah produk yang sudah memiliki kedua bahan ini. Karena para produsen sudah merancang sedemikian rupa untuk meminimalisir terjadinya over exfoliate namun kamu tetap mendapat hasil yang maksimal. Jadi, cara ini akan lebih aman dari pada kamu memakai dua produk dengan bahan aktif sekaligus.



