Kiat Capai Merdeka Finansial atau Mampu Bayar Kebutuhan Hidup Tanpa Harus Bekerja di Usia 30

Pernahkah kamu berpikir untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup tanpa harus bekerja? Tapi bisa nggak, sih? Nah, kondisi ini dinamakan juga merdeka finansial atau mampu membayar kebutuhan hidup bulanannya, tanpa harus bekerja.

Menurut Financial Planner Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini dalam Closing Bell, CNBC Indonesia, dana untuk memenuhi kebutuhan tersebut berasal dari passive income. Jadi indikator bisa bebas finansial, menurut Mike, ada passive income yang bisa memenuhi kebutuhan rutin per bulannya sampai seumur hidup.

Indikator merdeka finansial, mesti dibuat spesifik. "Jangan diasumsikan bisa membeli apa saja, tetapi, artinya Anda punya penghasilan yang besarnya sebesar standarnya dari biaya hidup Anda. Misalnya, orang yang punya penghasilan Rp10 juta, kan tidak mungkin biaya hidupnya lebih dari Rp10 juta atau berarti dia defisit. Sebaiknya, biaya hidupnya yakni setengah dari penghasilannya," kata Mike.

Kiat memperoleh merdeka finansial. /Foto: Pexels.com/Ketut Subiyakto

Ia juga memberikan contoh lagi, misal seorang karyawan dengan gaji Rp10 juta, lalu biaya hidupnya sebesar Rp5 juta. Nah, di luar pekerjaan tetapnya itu ia punya investasi atau sampingan yang besarannya sebesar Rp5juta atau 50% dari penghasilannya, sebenarnya dia sudah bisa merdeka secara finansial.

"Selain passive income yang bisa membiayai biaya hidup, dia juga mesti punya emergency fund (dana darurat), bebas utang, dan setidaknya harus punya asuransi jiwa yang fully cover," katanya.

Persiapan untuk Merdeka Finansial

Mike melanjutkan, bagi kamu yang ingin menyiapkan dana merdeka finansial atau dana pensiun ini dari investasi, tentunya perlu memilih instrumen yang agresif misalnya investasi berbasis saham, pilihannya dari reksa dana saham, saham, reksa dana indeks, sedikit alokasikan juga untuk emas.

Ilustrasi Investasi saham untuk merdeka finansial. /Foto: pexels.com

"Jadi intinya untuk alokasi tujuan investasi merdeka finansial, perlu dialokasikan pada instrumen keuangan yang membuat Anda mendapat pertumbuhan tinggi dalam jangka panjang," sambungnya.

Ketika kamu sudah pensiun, dana yang terkumpul ini pengambilannya juga perlu diatur. Menurut Mike, kamu bisa membagi portfolio menjadi dua. Pertama misal 40% untuk passive income, bisa diletakkan di obligasi.

Dan sisanya bisa diinvestasikan kembali ke dalam investasi yang memberikan pertumbuhan yang tinggi lagi. Sehingga instrumen investasinya bisa lebih variatif.

---------------

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!