Rumus Alokasi Gaji: Uang Lebih Aman untuk Saat Ini dan Masa Depan
Siapa yang sering merasa kesulitan menahan godaan saat memegang uang banyak? Apalagi uang hasil jerih payah setelah bekerja tapi tidak terlalu berpikir keras untuk menghabiskannya.
Ya, kadang kita merasa sangat mudah untuk membelanjakan uang hasil kerja kita. Tanpa disadari uang gajian menguap entah kemana, bahkan saat pertengahan bulan sudah tersisa sedikit.
Mulai saat ini, yuk mulai sisakan uang pendapatan untuk investasi masa depanmu. Kamu bisa menggunakannya untuk keadaan darurat atau membayar cicilan sehingga tidak perlu deh memiliki banyak hutang nantinya.
Perlu formula tepat agar kamu tak merasa kebingungan mengelolanya. Formula 40-30-20-10 adalah cara yang bisa kamu coba. Formula ini bersifat universal, artinya bisa diterapkan pada gaji dengan rentang berapa pun mulai dari gaji 2Rp jutaan hingga di atas Rp10 jutaan. Yuk simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
40% untuk Biaya Hidup
![]() Anggaran makanan harus dimasukan dalam alokasi biaya hidup / unsplash.com (Lily Banse) |
Alokasikan 40% untuk biaya hidupmu. Persentase ini sangat ideal jika dialokasikan untuk pengeluaran rutin dan kebutuhan sehari-hari yang wajib kamu penuhi. Kebutuhan tersebut misalnya kebutuhan dapur atau makan, air, listrik, internet dan transportasi. Kalkulasikan sesuai berapa pendapatanmu ya. Usahakan alokasi ini mencukupi semua kebutuhan wajib harianmu.
30% untuk Membayar Cicilan dan Tagihan
![]() Cicilan kendaraan harus dialokasikan dari 30% gaji mu / unsplash.com (Dan Gold) |
Memiliki hutang dan cicilan tak selamanya buruk, selama kamu lakukan dengan alasan membeli aset yang sifatnya penting, tidak berlebihan dan sesuai kebutuhan. Contohnya adalah cicilan rumah dan kendaraan yang merupakan aset terpenting dalam menunjang kehidupanmu.
Jika belum memiliki tempat tinggal milik sendiri, dana untuk menyewa kontrakan juga bisa dimasukkan dalam alokasi ini.
20% untuk Menabung
![]() Alokasikan gaji untuk menabung / unsplash.com (Annie Sprat) |
Kamu bisa membaginya ke dalam beberapa bagian khusus sesuai tujuan kamu, misalnya tabungan untuk dana darurat, asuransi maupun investasi. Pembagian tersebut untuk memudahkanmu dan membuatmu lebih semangat untuk menabung dengan menilai beberapa kebutuhan masa depanmu yang cukup banyak.
Namun, kamu bisa lebih fleksibel dalam menyesuaikan alokasinya. Kamu bisa memfokuskan untuk satu bagian saja tentunya sesuai dengan pendapatan dan keadaan finansialmu.
10% untuk Melakukan Kebaikan
![]() Alokasikan gaji untuk berbuat kebaikan / unsplash.com (Kira Auf Der Heide) |
Alokasi ini masih menjadi kebimbangan bagi kamu yang gajinya sedikit. Kamu merasa kurang untuk diri sendiri sehingga merasa tak mungkin untuk berbagi dengan yang lain.
Tapi 10% bukan angka yang wajib, jika kamu masih berpenghasilan pas-pasan kamu bisa mengurangi persentase tersebut namun usahakan untuk tetap ada. Yakinlah untuk usaha kamu yang sedikit ini mampu membuat kamu merasa cukup walaupun nyatanya memang masih kekurangan dan banyak cicilan.
Sisihkan sedikit pendapatanmu untuk kebaikan seperti beramal, sedekah, donasi maupun berzakat. Memberikan sebagian dari pendapatan kita kepada orang tua juga termasuk kebaikan. Sebaliknya, jika kamu sudah sukses dan penghasilanmu meningkat, tak ada salahnya berbagi dalam jumlah yang lebih besar.
Nah, itu formula yang dapat membantumu dalam mengelola pendapat agar cukup bagimu hari ini dan masa depanmu. Jika sekiranya kamu kesulitan untuk menerapkannya, kamu harus membenahi manajemen keuanganmu lagi. Kamu bisa menyiasatinya dengan bekerja lebih keras untuk menambah pundi-pundi atau menyesuaikan gaya hidup dengan pendapatan yang ada.



