5 Penyebab Miss V Gatal, Perlu Waspada Ladies!
Ladies, apakah kamu pernah merasakan gatal di area miss V? Jika ya, maka sudah sepatutnya Ladies mencari tahu lebih lanjut tentang penyebab kemunculan rasa gatal tersebut. Hal ini penting dilakukan supaya bisa memberikan penanganan yang tepat terhadap rasa gatal. Pada dasarnya, rasa gatal pada miss V harus ditangani sesuai dengan penyebabnya.
Jika rasa gatal pada miss V terus dibiarkan, tentu saja akan mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas. Tentu bisa dibayangkan bagaimana jika rasa gatal tersebut muncul saat Ladies berada di keramaian. Sudah pasti akan sangat mengganggu. Lantas, apa saja penyebab rasa gatal pada miss V? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Infeksi Jamur
![]() Ilustrasi infeksi jamur/freepik.com |
Penyebab miss V gatal yang pertama adalah infeksi jamur. Hal ini terjadi saat jamur tumbuh secara berlebihan pada vulva dan juga vagina. Infeksi jamur ini sangat rentan terjadi pada wanita dalam kondisi hamil, aktif melakukan hubungan seksual, memiliki imun lemah dan sedang mengonsumsi antibiotik.
Selain rasa gatal, infeksi jamur ini juga bisa menyebabkan keputihan. Untuk mengatasi rasa gatal vagina akibat jamur ini bisa dilakukan dengan obat anti jamur. Namun agar lebih aman, konsultasi dan periksakan terlebih dahulu ke dokter kulit.
2. Dermatitis Kontak
![]() Ilustrasi dermatitis kontak/freepik.com |
Selanjutnya yang bisa menjadi penyebab vagina gatal adalah dermatitis kontak. Hal ini bisa terjadi lewat pemakaian tisu toilet dengan fragrance, lubrikan, kondom, pembalut dan pembersih kewanitaan.
Adanya rasa gatal ini dikarenakan kulit vagina tidak cocok sehingga terjadi alergi atas produk yang digunakan. Selain gatal, biasanya vagina juga akan bengkak, menebal dan memerah. Untuk mencegah terjadinya dermatitis kontak, maka sebaiknya gunakan produk yang hypoallergenic dan stop menggunakan pembersih kewanitaan.
3. Menopause
![]() Ilustrasi menopause/freepik.com |
Usia juga turut berpengaruh terhadap kondisi vagina. Termasuk kemunculan rasa gatal pada vagina saat menopause. Ketika sudah menopause, hormon estrogen akan menurun sehingga dinding vagina menipis dan mengering. Hal ini kemudian dapat menyebabkan rasa gatal dan juga iritasi.
Biasanya kondisi ini juga disebut vaginal atrophy. Proses pembuangan urin juga bisa terpengaruh oleh adanya vaginal atrophy ini. Biasanya akan muncul rasa nyeri saat buang air kecil diikuti frekuensinya yang meningkat. Meskipun kondisi ini sudah umum terjadi, namun tentu harus bisa ditangani dengan baik supaya tetap nyaman.
4. Eksim
![]() Ilustrasi eksim/freepik.com |
Perlu diketahui bahwa eksim juga bisa menjadi salah satu penyebab vagina gatal. Biasanya, rasa gatal juga diikuti dengan kemunculan kemerahan dan juga ruam. Pada akhirnya, bagian labia majora pada vagina akan mengalami iritasi. Jika sudah demikian, maka perlu penanganan lebih baik supaya iritasi tidak berubah menjadi infeksi.
5. Penyakit Kelamin
![]() Ilustrasi penyakit kelamin/freepik.com |
Nah, satu lagi yang bisa menjadi penyebab vagina terasa gatal adalah penyakit kelamin. Penyakit kelamin ini bisa seperti herpes genital trikomoniasis, gonore maupun klamidia. Tidak hanya gatal, penyakit-penyakit kelamin ini juga bisa menyebabkan rasa terbakar dan juga nyeri. Oleh sebab itu, segera pergi ke dokter apabila rasa gatal diikuti nyeri dan keputihan berbau busuk.




