Manfaat Pelihara Hewan untuk Kesehatan Mental
Tahun 2011, Mental Health Foundation dan Cats Protection melakukan penelitian yang melibatkan lebih dari 600 pemilik kucing dan non kucing, di mana setengah dari mereka punya masalah kesehatan mental.
Hasil penelitian menunjukan sebanyak 87 persen orang yang memelihara kucing merasakan dampak positif pada kesejahteraan mereka, sementara 76 persen mengatakan bahwa mereka bisa menjalani kehidupan lebih baik berkat kucing mereka.
Beberapa manfaat hewan peliharaan bagi kesehatan mental adalah sebagai berikut.
1. Mengurangi kesepian
![]() Hewan Peliharaan dapat Mengurangi Kesepian/ Foto: Pixabay.com |
Tidak heran mengapa banyak orang membeli atau mengadopsi hewan untuk dipelihara. Faktanya, seekor hewan peliharaan mampu menjadi teman yang baik saat kita merasa sepi. Hewan peliharaan dapat memberikan rasa aman kepada pemiliknya. Selain itu, mereka juga menjadi teman yang baik dalam berbagi rutinitas sehari-hari. Sebagian orang yang hidup sendiri cenderung memelihara hewan untuk menemani kesehariannya dan mengatasi rasa sepi yang dialami.
2. Mengurangi depresi
![]() Hewan Peliharaan Mengurangi Depresi/ Foto: Pixabay.com |
Depresi menjadi salah satu gangguan kesehatan mental yang bisa dikurangi dengan kehadiran hewan peliharaan. Ada efek menenangkan yang bisa diberikan para hewan pada pemiliknya. Tak hanya itu, bermain dengan mereka juga dapat meningkatkan serotonin, dopamin, dan oksitosin yang merupakan hormon kebahagiaan.
Hewan peliharaan bisa menjadi motivator yang bagus untuk manusia, seperti anjing. Hewan ini pandai mendorong pemilik untuk berolahraga dan menenangkan orang yang mengidap depresi.
3. Membantu bersosialisasi
![]() Hewan Peliharaan Bantu Bersosialisasi/ Foto: Pixabay.com |
Tidak semua orang bisa bersosialisasi dengan mudah, namun dengan adanya hewan peliharaan, sosialisasi tak lagi sesulit yang dibayangkan. Ada banyak kesempatan bersosialisasi saat sedang bersama hewan peliharaanmu di tempat umum. Contohnya saat membawa hewanmu jalan-jalan sore atau mengantri antrean di klinik.
Beberapa kegiatan tersebut dapat mempertemukanmu dengan pemilik anjing lainnya, yang mungkin nanti bisa jadi sahabat atau seperti keluarga sendiri. Faktanya, orang yang memiliki banyak hubungan sosial dan persahabatan cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik.
4. Terapi untuk anak Autisme
![]() Hewan Peliharaan untuk Terapi Autisme/ Foto: Pixabay.com |
Dalam Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa tahun 2019, dijelaskan bahwa pengobatan autisme bisa dilakukan dengan AAT (animal-assisted therapy), yaitu metode yang menggunakan hewan untuk terapi. Hewan yang paling sering digunakan untuk terapi ini adalah kuda, anjing, dan lumba-lumba.
Anak-anak yang mengalami autisme umumnya mengalami masalah sensorik, sulit berkomunikasi, dan berinteraksi. Kegiatan integrasi sensorik dirancang untuk membantu mereka terbiasa dengan sesuatu yang terasa di kulit, baunya, dan juga suaranya. Mengatasi hal ini, hewan peliharaan dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan sosialisasi, komunikasi, perilaku, serta motorik anak tersebut.



