Jangan Khawatir! Introvert juga Bisa Jadi Leader yang Hebat
Halo, Beautynesian! Kalau bicara tentang pemimpin pasti identik dengan orang yang tegas, percaya diri, mampu memotivasi, dan memiliki visi-misi. Tapi sayangnya, banyak yang beranggapan bahwa sikap pemimpin yang demikian lebih cocok untuk orang yang ekstrovert.
Ekstrovert dan introvert adalah pembagian kepribadian berdasarkan cara manusia dalam menyerap energi untuk dirinya. Seorang ekstrovert mengambil energi dari luar, karenanya ekstrovert lebih senang bepergian dan hang out bersama teman-temannya. Sedangkan introvert lebih banyak membutuhkan waktu sendiri agar dapat mengembalikan energi dalam dirinya.
Karena perbedaan cara untuk "recharge" ini menimbulkan banyak label atau stigma yang disematkan pada orang introvert. Seperti introvert dipandang pemalu, tidak mudah bergaul, dan tidak bisa berbicara di depan banyak orang. Karena label inilah introvert dianggap tidak mampu untuk jadi pemimpin.
Tapi faktanya seorang introvert juga bisa jadi pemimpin yang hebat. Berikut penjelasannya.
Introvert: Calm & Thoughtful
![]() Pemimpin yang Tenang dan Bijaksana/freepik.com |
Seorang introvert cermat dalam mengamati situasi. Ia bisa menilai apa yang sedang terjadi dan memproyeksikan beragam kemungkinan di masa depan. Introvert adalah think thank yang bisa diandalkan. Ia berhati-hati dalam membuat rencana dan mengambil keputusan agar tidak ada yang luput dari perhatiannya.
Introvert merupakan observer yang baik sehingga bisa menilai apa yang terbaik untuk projeknya dan juga anggota timnya. Termasuk mempersiapkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi sehingga ia dapat menghadapinya dengan tenang dan penuh perhitungan.
Introvert adalah seorang pemimpin yang peduli dan mengayomi anggota timnya. Para pemimpin introvert dengan senang hati membantu kesulitan yang dialami oleh tim. Bukan untuk menjadi pusat perhatian, tapi karena itulah kewajibannya. Introvert adalah pemimpin yang bertanggung jawab.
Introvert dalam Berjejaring
![]() Berjejaring dan Bekerja Sama/freepik.com |
Introvert sering dianggap sebagai pemalu bahkan antisosial, padahal tidak begitu kenyataannya. Hanya saja dorongan untuk melakukan interaksi sosial seorang introvert tidak sebesar ekstrovert. Ditambah lagi introvert memiliki pertimbangan sendiri dalam melakukan interaksi sosial. Karena jika hanya basa-basi tanpa makna, hal itu hanya akan menguras energinya saja.
Selayaknya manusia, introvert suka berteman dan berjejaring (networking). Namun mereka lebih mengedepankan kualitas dibanding kuantitas. Jika diibaratkan seorang ekstrovert memiliki jaring yang luas mampu menangkap banyak ikan, sementara introvert memiliki jaring yang kuat dan mampu menarik ikan yang besar.
Komunikator dan Public Speaker yang Andal
![]() Komunikator dan Public Speaker/freepik.com |
Setiap perkataan yang diutarakan oleh introvert sudah dipertimbangkan dengan hati-hati dan ia akan mengomunikasikannya secara efektif. Introvert dapat menyesuaikan diri dengan lawan bicara karena seorang introvert lebih peka situasi dan memerhatikan pada siapa ia berbicara.
Saat dituntut untuk berbicara di depan publik, introvert akan mempersiapkannya dengan matang. Ia akan berkontemplasi dan berlatih terlebih dahulu jika diperlukan. Namun setelah menghadapi banyak orang, introvert memerlukan jeda untuk sendiri agar energinya dapat kembali pulih.
Pendengar yang Baik
Adam Grand dari Wharton School menyatakan bahwa pemimpin introvert mampu mendengarkan anggota timnya dengan baik sehingga ide-ide anggota tim dapat terakomodasi dan menghasilkan output yang maksimal. Pemimpin introvert peduli pada gagasan-gagasan yang lahir dari setiap anggota timnya.
Selain gagasan, pemimpin introvert juga peduli pada kendala yang dialami oleh anggota timnya. Kekuatan mendengarkan dari seorang pemimpin introvert membuatnya mampu mengumpulkan informasi sehingga ia dapat berpikir strategis untuk memecahkan masalah yang dihadapi.


