Jangan Sembarangan, Ini 4 Bahaya Memencet Jerawat yang Perlu Dihindari
Jerawat merupakan masalah kulit yang sangat umum ditemui. Dilansir dari Colorado Spring Dermatology Clinic, setiap tahunnya terdapat 40-50 juta orang yang mengalami masalah jerawat. Walaupun umum ditemui, jerawat tetap merupakan sebuah masalah yang perlu diobati, Beauties.
Dalam mengobati jerawat, kita mesti mengenali tingkat keparahan jerawat yang kita alami terlebih dahulu. Hal ini akan membantu kita untuk memutuskan perawatan apa yang sebaiknya dilakukan.
Selain merawat dengan berbagai treatment maupun skincare, kita juga harus menghindari hal-hal lain yang dapat memperparah kondisi jerawat, seperti memencet jerawat. Kebiasaan memencet jerawat secara sembarangan hanya akan membahayakan dan memperparah kondisi kulitmu, Beauties. Apa saja bahaya memencet jerawat? Berikut penjelasannya!
1. Memperparah Peradangan
![]() Peradangan parah akibat memencet jerawat/foto: freepik.com/freepik |
Kulit yang berjerawat berada dalam kondisi yang sensitif dan radang. Untuk itu, kita perlu memperlakukan kulit dengan lebih lembut agar tidak memperparah peradangan.
Sebaliknya, memencet jerawat hanya akan menyakiti kulit sehingga memperburuk keadaan kulitmu. Apalagi dilakukan dengan tangan atau alat yang tidak terjamin kebersihannya. Hal ini akan memungkinkan masuknya bakteri dan memperparah peradangan pada kulit.
2. Memperbanyak Jerawat Baru
![]() Memperbanyak jerawat/foto: freepik.com/freepik |
Ketika kulit semakin meradang, kondisi kulit semakin rentan akan kemunculan jerawat baru. Apalagi setelah memencet jerawat, bakteri yang awalnya mendiami satu jerawat dapat beresiko menyebar ke area kulit lainnya.
“Bakteri, minyak, dan kotoran yang terkandung dalam papula, pustula, atau kista jerawat yang dipencet dapat menyebar dan menyebabkan lebih banyak jerawat,” kata Sejal Shah, M.D, seorang dokter di New York, dilansir dari Allure.
3. Memicu Bopeng
![]() Bopeng sebagai bahaya memencet jerawat/foto: freepik.com/artfully79 |
Hal menyebalkan dari jerawat adalah bekas jerawat yang ditimbulkan setelahnya. Apalagi jika bekas tersebut berupa scar atau bopeng yang membuat kulit terlihat tidak bagus. Memencet jerawat dapat merusak kulit, membuat kulit terluka, sehingga memicu bopeng setelahnya.
Dilansir dari Very Well Health, setiap kerusakan pada kulit memiliki kemungkinan hilangnya jaringan kulit pada saat kulit sembuh. Hilangnya jaringan inilah yang menyebabkan bekas bopeng pada kulit. Semakin besar kerusakan atau peradangan yang dialami kulit, maka makin besar pula kemungkinan hilangnya jaringan, Beauties.
4. Menyebabkan Perubahan Warna Kulit
![]() PIH sebagai bahaya memencet jerawat/foto: freepik.com/freepik |
Resiko selanjutnya adalah menimbulkan noda bekas jerawat atau post-inflammatory hyperpigmentation (PIH). Bekas gelap ini dapat muncul ketika kulit mengalami peradangan.
Very Well Health juga menyebutkan proses penyembuhan membuat kulit memproduksi banyak melanin, yaitu protein yang memberi warna pada kulit. Akibatnya, kulit menjadi kelebihan melanin dan menimbulkan noda hitam. Jika kita memencet jerawat, kondisi kulit menjadi lebih radang, sehingga kemungkinan muncul PIH semakin besar.
Jadi, itu dia empat bahaya yang dapat timbul akibat memencet jerawat. Memencet atau mengekstrasi jerawat hanya boleh dilakukan oleh dokter spesialis kulit agar terhindar dari risiko di atas. Jika masih sering khilaf memencet jerawat, kamu bisa menggunakan acne patch untuk mencegah hal ini.
Pilihan Redaksi |



