Orang-orang dari keturunan Asia umumnya mengalami kondisi kulit tertentu yang berbeda dari orang-orang di benua lain. Apa, ya, alasannya? Ternyata hal tersebut dilatarbelakangi oleh warisan genetik, adaptasi kulit terhadap iklim, dan komposisi pigmen kulit. FYI, nih, kulit orang Asia memiliki pengaruh genetik dari ras-ras dominan di benua Asia yang meliputi ras Mongoloid, ras Kaukasoid, dan ras Negroid.
Penting bagi ahli dan produsen kecantikan untuk memahami perbedaan kulit ini agar dapat menciptakan perawatan kulit yang efektif. Oleh sebab itu, menggunakan produk perawatan kulit yang telah teruji klinis bagi kulit Asia akan lebih cocok untuk orang Indonesia.
Simak fakta-fakta menarik seputar kulit orang Asia berikut ini.
1. Punya Tipe Kulit Berminyak
![]() Kulit orang Asia cenderung lebih berminyak dari ras Kaukasia/Foto: Pinterest.com/theprettyhonest |
Tipe kulit orang Asia lebih berminyak karena faktor eksternal dari iklim yang hangat dan lembap menyebabkan kelenjar minyak lebih aktif. Di samping itu, ada juga faktor internal alami karena kelenjar minyak orang Asia lebih banyak, sehingga kulit juga memproduksi sebum (minyak) lebih banyak dibandingkan dengan kulit orang Kaukasia.
2. Cenderung Tampak Lebih Awet Muda
![]() Model asal Tiongkok Angelababy masih terlihat muda di usia 31 tahun/Foto: Pinterest.com/buzzfeed |
Ladies, pernahkan kamu menyadari kalau terkadang orang Asia tampak lebih muda dibandingkan dengan orang Eropa dan Afrika padahal berusia sama? Alasannya, lapisan kulit dalam (dermis) yang mengandung kolagen dan elastin pada orang Asia lebih tebal. Banyaknya kedua kandungan tersebut pada kulit akan membuat kulitmu lebih kenyal, elastis, dan meminimalisir kerutan.
3. Rentan Berjerawat
![]() Orang Asia lebih rentan berjerawat/Foto: Pinterest.com/shapemagazine Vitiligo banyak terjadi pada orang Asia Selatan/Foto: uniquestyleplatform.comĀ |
Lantaran punya kulit yang cenderung berminyak, maka orang keturunan Asia lebih rentan berjerawat. Pada banyak kasus, jerawat pada orang Asia berupa benjolan yang mengeras dan memerah yang dapat menyebabkan luka jaringan parut permanen. Sayangnya, tanpa pengobatan yang tepat hal ini dapat menyebabkan munculnya bekas jerawat atau hiperpigmentasi.
Solusinya, rajinlah melakukan chemical exfoliating untuk mengatasi masalah jerawat dan hiperpigmentasi.
4. Jenis Kulitnya Lebih Sensitif
![]() Kulit orang Asia lebih sensitif/Foto: Pinterest.com/totalbeauty |
Sebagian jenis kulit orang Asia lebih sensitif dan lebih mudah terluka, terutama luka bekas jerawat. Pasalnya, kulit orang Asia memiliki lapisan pelindung terluar kulit atau skin barrier yang tipis. Alhasil, kondisi udara panas, dingin, dan bahan kimia tertentu dapat dengan mudah mengiritasi kulit. Bagi kamu pemilik kulit sensitif, berhati-hatilah saat menggunakan produk perawatan kulit dengan bahan yang keras.
5. Rentan Mengalami Hiperpigmentasi
![]() Rentan mengalami hiperpigmentasi karena pengaruh jerawat maupun usia/Foto: Freepik.com |
Banyak peneliti telah menunjukkan bahwa kulit orang Asia memiliki lebih banyak melanin atau pigmen pemberi warna pada tubuh. Hal ini menyebabkan kulit orang Asia mengalami lebih banyak gangguan pigmen, seperti flek hitam karena jerawat, melasma, dan bintik-bintik penuaan.
Sel melanin secara alami timbul pada area kulit yang mengalami peradangan, luka atau cedera. Jerawat nanah maupun jerawat batu yang dalam berpotensi meninggalkan post inflammatory hyperpigmentation (PIH) berupa noda hitam setelah peradangan atau luka jerawat terjadi. Kemudian, kulit orang Asia pada usia 40-an ke atas cenderung muncul bintik hitam, warna kulit tidak merata, dan melasma (bercak cokelat besar pada wajah) yang disebabkan oleh hiperpigmentasi.
Rutin menggunakan sunscreen ber-SPF 30 atau 50 dengan minimal PA+++ dapat meminimalisir risiko hiperpigmentasi dan penuaan dini. Sementara itu, hiperpigmentasi karena bekas jerawat berangsur-angsur bisa hilang dengan produk perawatan yang mengandung zat pencerah.
6. Hipopigmentasi
![]() Vitiligo banyak terjadi pada orang Asia Selatan/Foto: Uniquestyleplatform.com |
Bila hiperpigmentasi menimbulkan bercak hitam, maka hipopigmentasi berupa vitiligo bakal menimbulkan bercak putih terang pada kulit, akibat dari sistem kekebalan tubuh yang mengganggu sel pigmen kulit. Vitiligo dapat terjadi pada semua etnis, tetapi umum terjadi pada orang Asia Selatan. Selain vitiligo, penyebab hipopigmentasi lainnya yaitu karena panu dan pitiriasis alba.