5 Cara Sembuh dari Trauma Seks yang Mengganggu Kehidupan Seks Setelah Menikah
Pelecehan dan kekerasan seksual merupakan pengalaman buruk yang banyak dialami wanita. Tidak hanya menyebabkan kecemasan dan ketakutan, pengalaman ini juga dapat berbekas hingga menjadi sebuah trauma yang menakutkan bagi para korban. Namun, itu bukan berarti korban tidak bisa bangkit dari keterpurukan. Menurut helpguide.org, berikut ini adalah beberapa langkah yang harus dicoba untuk bisa terbebas dari ketakutan masa lalu.
![]() Korban Pelecehan/ Sumber: Freepik.com |
Terbuka Tentang Apa yang Telah Terjadi
Pelecehan dan kekerasan seksual itu sangat sulit untuk diterima oleh siapapun. Apalagi dengan stigma masyarakat yang masih kurang memberikan dukungan pada korban. Namun, mengakui bahwa kamu adalah korban pelecehan dan kekerasan seksual merupakan satu langkah awal untuk bisa maju dan melawan rasa trauma itu. Memendam pengalaman buruk ini akan membuatmu menyimpan ketakutan dan rasa tidak nyaman dalam alam bawah sadar. Inilah yang nantinya membuat kondisimu menjadi bertambah buruk.
Hilangkan Rasa Bersalah dan Malu
Stigma masyarakat tentang korban pelecehan atau kekerasan seksual yang buruk membuat banyak korban memendam rasa bersalah dan malu atas kejahatan yang menimpanya sendiri. Tentu ini adalah sebuah kesalahan besar. Korban seharusnya mendapatkan perhatian dan dukungan untuk mengatasi rasa traumanya. Jadi, hilangkan rasa bersalah dan malu dengan mencari dukungan dari orang-orang terdekat. Saat ini sudah banyak pula kelompok-kelompok penyintas kekerasan seksual yang bisa kamu jadikan tempat mencurahkan isi hati dan pikiran.
![]() Korban Pelecehan Seksual/ Sumber: Freepik.com |
Bersiap untuk Masa-Masa Throwback yang Menyakitkan
Ketika kamu mengalami sesuatu yang membuat kamu takut, cemas, stres, dirimu untuk sementara masuk ke mode "lawan" atau "lari". Pengalaman traumatis seperti pemerkosaan dapat menyebabkan sistem saraf dalam tubuh berfungsi tidak seperti seharusnya sehingga selalu berada dalam keadaan siaga tinggi. Kamu akan sangat sensitif terhadap rangsangan terkecil. Kilas balik dan mimpi buruk akan menjadi hal-hal yang mengganggu di masa-masa awal. Namun, kamu bisa mencegahnya dengan mengansitispasi pemicu yang mengingatkan tentang kejadian, memperhatikan sinyal tubuh, bersiap untuk menenangkan diri, dan mencari tempat mencurahkan isi hati.
Tingkatkan Hubungan antara Tubuh dan Perasaan
Karena sistem saraf tubuhmu mungkin berada dalam keadaan hipersensitif setelah mengalami pelecehan atau kekerasan, kamu mungkin mulai akan mencoba membungkam diri sendiri atau menghindari hubungan apa pun yang dapat memicu trauma. Tetapi ini tidak akan bisa secara selektif mematikan perasaanmu. Ketika kamu menutup rasa dan perasaan yang tidak menyenangkan, itu artinya kamu juga menutup kesadaran diri dan kapasitas untuk bersukacita. Jadi upayakan untuk menjaga emosi diri dengan tidak menekan rasa takut dan cemas itu.
![]() Korban Kekerasan Seksual/ Sumber: Freepik.com |
Tetap Terhubung dengan Orang-Orang
Merasa terisolasi dan terputus dari orang lain setelah mengalami pelecehan atau kekerasan seksual adalah hal yang biasa. Bahkan, banyak dari korban yang memilih untuk menarik diri dari aktivitas sosial dan orang yang mereka cintai. Padahal, sangat penting untuk tetap terhubung dengan kehidupan dan orang-orang yang peduli denganmu. Ingatlah bahwa dukungan dari orang lain sangat penting untuk pemulihanmu. Namun, perlu diingat bahwa dukungan tidak berarti kamu harus selalu membicarakan atau memikirkan apa yang terjadi. Bersenang-senang dan tertawa dengan orang-orang yang peduli pada kamu juga bisa menyembuhkan.


