4 Fakta Bahan Reishi, Material dari Jamur Pengganti Kulit
Perubahan lingkungan mengakibatkan manusia harus ikut beradaptasi, termasuk dalam pengambilan sumber daya untuk berbagai keperluan. Pilihan material yang lebih berkelanjutan semakin dicari untuk menggantikan bahan baku tidak tergantikan. Begitu juga dengan material kulit yang diambil dari hewan. Kesadaran masyarakat untuk beralih ke produk cruelty-free dan animal-free kian meningkat––mendorong inovasi material kulit yang lebih eco-friendly. Material Reishi pun diperkenalkan sebagai terobosan biomaterial terkini yang menjadi alternatif bahan kulit. Namun, apa itu Reishi dan bagaimana ia bisa menggantikan material kulit yang kokoh dan tahan lama? Simak fakta bahan reishi berikut ini, Beauties!
1. Berasal dari Miselium Jamur
![]() Material Reishi yang terbuat dari jamur/ Foto: madewithreishi.com |
Sebagai bahan biomaterial, lembaran Reishi terbuat dari jamur lho, Beauties! Tepatnya bagian miselium yakni struktur akar jamur yang mudah dibentuk. Dilansir dari Vogue, Phillip Ross selaku Founder membutuhkan waktu 20 tahun untuk mengembangkan teknologi ini. Ia bereksperimen memanipulasi miselium jamur hingga akhirnya berkolaborasi dengan perusahaan material berkelanjutan, MycoWorks dan peneliti Matt Scullin untuk membantu pengembangannya menjadi material yang bisa dipergunakan industri fashion.
Kerjasama tersebut menghasilkan material layaknya kulit asli yaitu Reishi dengan proses pembuatan yang dipatenkan, ‘Fine Mycelium’. Fine Mycelium menggabungkan sains dan bioteknologi untuk mengikat serat-serat dari struktur sel jamur. Inovasi material alami berkualitas sama dengan kulit bernama Reishi pun tercipta.
2. Bahan Premium
![]() Bahan reishi kualitas premium/ Foto: madewithreishi.com |
Setelah melalui teknologi Fine Mycelium, terbentuklah lembaran material layaknya kulit, mulai dari rupa, tekstur, hingga aroma yang seperti kulit. Keunggulan lain dari Reishi ini adalah tekstur yang bisa disesuaikan keinginan, tanpa mengubah ketahanan dan kekuatannya. Telah teruji, kualitasnya dinilai setara dengan cowhide leather yang berstandar tinggi lho!
3. Berkelanjutan
![]() Pembuatan reishi yang eco-friendly/ Foto: madewithreishi.com |
Alternatif kulit ini merupakan opsi berkelanjutan yang hampir tidak memiliki dampak negatif bagi lingkungan sama sekali. Jamur membutuhkan tempat yang gelap dan lembap untuk hidup sehingga membutuhkan sedikit energi dalam pembudidayaannya. Teknologi Fine Mycelium, mulai dari pengikatan serat hingga pewarnaan tidak melibatkan hewan dan zat kimia. Begitu juga dengan pewarnaan, Reishi menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan. Reishi juga material mudah terurai atau biodegradable. Tidak heran jika material pengganti kulit ini ‘dilirik’ oleh label-label ternama.
4. Kolaborasi dengan Label Mewah
![]() Hermès Victoria Bag dengan bahan Sylvania/ Foto: madewithreishi.com |
Inovasi ini berhasil menarik perhatian label Hermès yang notabene menggunakan material kulit sebagai bahan dasar utama tasnya. Dilansir dari laman Made With Reishi, kolaborasi dimulai dari pembuatan Hermès Victoria bag dengan material terbaru, yaitu Sylvania––material yang dikembangkan selama 3 tahun, menggabungkan bioteknologi dan Fine Mycellium. Kolaborasi eksklusif dengan MycoWorks juga memungkinkan Hermès perlahan beralih ke ranah animal-free. Tidak tertutup kemungkinan Birkin Bag yang ikonis dibuat menggunakan material dari jamur ini juga, Beauties!
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |



