5 Kain Tradisional Indonesia Selain Batik yang Populer dan Mendunia, Sudah Punya Belum?
Beauties, tak hanya batik, Indonesia memiliki beragam kain tradisional yang mendunia dan layak dibanggakan. Selain indah secara visual, kain-kain tradisional Indonesia memiliki filosofis tersendiri.
Indonesia memang merupakan negara yang memiliki jutaan pesona. Tidak hanya destinasi wisata serta kulinernya saja, ada banyak warisan budaya yang sayang untuk dilewatkan.
Yups, sebagai perempuan Indonesia, sepertinya kamu perlu mengoleksi beberapa kain tradisional yang sangat populer berikut.
1. Endek Bali
PARIS, FRANCE - SEPTEMBER 29: A model walks the runway during the Dior Womenswear Spring/Summer 2021 show as part of Paris Fashion Week on September 29, 2020 in Paris, France. (Photo by Pascal Le Segretain/Getty Images)/ Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain |
Kain endek merupakan kain tenun yang berasal dari Bali. Kain tradisional Indonesia ini bahkan sempat masuk koleksi Spring/Summer 2021 rumah mode ternama, Dior.
Kain endek memiliki motif yang beragam dan setiap motifnya memiliki makna dan penggunaannya masing-masing. Misalnya seperti motif patra dan encak saji yang bersifat sakral dan hanya digunakan pada saat upacara keagamaan.
Beberapa motif lainnya seperti flora, fauna, tokoh pewayangan serta motif geometris bisa dikenakan untuk kegiatan sosial atau bahkan menjalani kehidupan sehari-hari.
2. Lurik Yogyakarta
Fashion show busana dari lurik karya Phillip Iswardono di Candhari Heaven, Prambanan, Sleman, DIY, Sabtu (25/6/2022)./ Foto: PIUS ERLANGGA/detikJateng |
Ketika kamu sedang berkunjung ke Jogjakarta, jangan lupa membeli kain lurik, Beauties. Berdasarkan Ensiklopedia Nasional Indonesia, lurik berasal dari bahasa Jawa yaitu lorek yang artinya garis-garis.
Motif dari kain lurik juga cukup beragam. Motif kluwung, motif tuluh watu, motif tumbar pecah, motif sapit urang dan motif udan liris merupakan motif-motif yang cukup populer.
Tidak hanya indah secara visual namun juga memiliki keindahan secara filosofis. Setiap motif memiliki makna yang berbeda misalnya seperti motif kluwung yang dilukiskan dengan garis-garis lebar beraneka warna bagaikan pelangi. Motif ini merupakan keajaiban alam dan tanda kebesaran Tuhan.
3. Sasirangan Banjar
Banjarmasin terkenal dengan kerajinan kain Sasirangan. Yuk kita lihat proses pembuatan kain tersebut di Rumah Sasirangan yang didirikan oleh Bank Indonesia./ Foto: Rachman Haryanto |
Suku Banjar di Kalimantan Selatan memiliki kain adat sendiri yang disebut dengan kain sasirangan. Menurut catatan sejarah, kain ini sudah ada sejak abad ke-12. Sedangkan menurut cerita penduduk setempat, kain ini merupakan karya dari Patih Lambung Mangkurat setelah bertapa di atas rakit Balarut Banyu.
Penduduk setempat percaya bahwa kain sasirangan memiliki kekuatan magis yang bisa digunakan untuk mengobati orang sakit ataupun mengusir roh jahat.
Kain tradisional Indonesia yang satu ini juga memiliki teknik serta motif yang khas. Motif kain ini sangat cantik, dibuat dengan teknik jelujur atau garis vertikal yang memanjang dari bagian atas ke bawah. Ada tiga jenis motif utama yang sangat populer yaitu motif lajur, ceplok dan variasi.
Kain tradisional Indonesia lainnya
Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain
4. Tenun Lombok
Proses Pembuatan Tenun Khas Sasak Lombok yang bernilai tinggi/ Foto: Rachman_punyaFOTO |
Tenun Lombok juga merupakan kain khas tradisional yang banyak dicari dan dikagumi oleh para kolektor serta wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Harga dari kain ini mungkin cukup fantastis karena memang proses pembuatannya bisa sampai puluhan hari sehingga benar-benar istimewa dan memiliki nilai estetik.
Tenun Lombok terdiri dari dua jenis kain yaitu tenun songket dan tenun ikat. Tenun songket umumnya penuh warna dan terbuat dari benang katun yang berasal dari kapas. Umumnya warna perak atau emas juga masuk di dalam tenun songket. Sedangkan tenun ikat, memiliki motif sederhana berupa garis horizontal dan vertikal.
5. Songket Palembang
Dian menyuguhkan songket asal palembang dengan mengangkat tema Miss Palembang in New York. Sonket itu umumnya dijadikan atasan dengan struktur pundak yang tegas dan sebagai bawahan dian banyak menerapkan rok beludru./ Foto: Mohammad Abduh |
Pada tahun 2013, songket Palembang diresmikan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Kain tradisional yang satu ini diwariskan secara turun temurun dengan nilai keindahan dan seni yang tinggi bahkan juga memiliki banyak makna filosofis yaitu melambangkan kemakmuran, kejayaan dan keberanian.
Disebut sebagai kain songket, sebenarnya berasal dari kata sungkit yang artinya mengait sehingga cukup mewakili proses pembuatannya, yaitu mengaitkan kain tenun kemudian menyelipkan benang emas dan ditenun kembali hingga terlihat sempurna.
Kain songket Palembang ini terdiri dari beberapa jenis seperti songket lepus, songket tabur, songket bunga, songket limar, songket tretes dan songket rempak.
Nah, itulah beberapa kain tradisional Indonesia yang sangat populer. Kamu bahkan bisa memakainya untuk gaya kasual hingga formal.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
PARIS, FRANCE - SEPTEMBER 29: A model walks the runway during the Dior Womenswear Spring/Summer 2021 show as part of Paris Fashion Week on September 29, 2020 in Paris, France. (Photo by Pascal Le Segretain/Getty Images)/ Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain
Fashion show busana dari lurik karya Phillip Iswardono di Candhari Heaven, Prambanan, Sleman, DIY, Sabtu (25/6/2022)./ Foto: PIUS ERLANGGA/detikJateng
Banjarmasin terkenal dengan kerajinan kain Sasirangan. Yuk kita lihat proses pembuatan kain tersebut di Rumah Sasirangan yang didirikan oleh Bank Indonesia./ Foto: Rachman Haryanto
Proses Pembuatan Tenun Khas Sasak Lombok yang bernilai tinggi/ Foto: Rachman_punyaFOTO
Dian menyuguhkan songket asal palembang dengan mengangkat tema Miss Palembang in New York. Sonket itu umumnya dijadikan atasan dengan struktur pundak yang tegas dan sebagai bawahan dian banyak menerapkan rok beludru./ Foto: Mohammad Abduh