5 Tren Musim Semi dan Panas 2023 dari London Fashion Week

London Fashion Week sukses digelar pada 18 - 22 September 2022. Masih terselubung duka dari wafatnya Ratu Elizabeth II, beberapa show mengundur jadwal tampil, terutama jadwal yang bertepatan dengan pemakaman ratu. Di sisi lain, mereka yang tetap menyelenggarakan peragaan busana harus menyesuaikan kembali beberapa penampilan sebagai bentuk penghormatan untuk meredam suasana selebrasi berlebihan. Styling dengan veil yang kerap ditemukan pada sejumlah peragaan busana seolah menegaskan kedukaan. 

Walaupun begitu, spring/summer 2023 disambut dengan warna-warni cerah nan mencolok, seperti hijau, pink, biru, kuning, merah, dan juga rona yang lebih lembut. Gaun-gaun romantis dengan detail memesona juga mendominasi koleksi, Beauties. Berikut tren musim semi/panas dari LFW 2023 selengkapnya.

Tulle

Tulle pada koleksi Molly Goddard SS 23/ Foto: Daniele Oberrauch / Gorunway.com

Popularitas tulle didongkrak untuk musim semi dan panas melalui London Fashion Week. Material transparan berkesan girly ini mendominasi banyak show, seperti Simone Rocha, Molly Goddard, Huishan Zhang, Bora Aksu, dan Erdem. Menghasilkan siluet bervolume, tulle digunakan dalam warna terang yang membuat pakaian makin atraktif dan playful. Misalnya warna-warni neon pada sejumlah gaun Molly Goddard atau digunakan sebagai detail yang melengkapi karya Bora Aksu.

Nuansa Klasik dan Romantis dengan Lace dan Ruffles

Gaun lace koleksi Erdem SS 23/ Foto: Isidore Montag / Gorunway.com

Bukan hanya mempresentasikan karya, tapi menggugah emosi. Romantisme dan sejarah jadi sumber inspirasi koleksi Erdem, Christopher Kane, Simone Rocha, dan S.S Daley. Lace diaplikasikan pada karya Christopher Kane untuk menangkap nuansa romantis tersebut.

Detail ruffles dan flora adalah hasil translasi surat cinta yang jadi sumber inspirasi S.S Daley. Simone Rocha mengaplikasikan ruffles yang lebih dramatis menggunakan tulle rona lembut untuk menginterpretasikannya.

Sementara itu, gaun lace dalam siluet sleek dikenakan model Erdem. Masih dalam nuansa klasik dan romantis, beberapa pakaiannya juga turut mengkoordinasikan korset.

Busana Transparan dengan Embellishment

Gaun sheer Nensi Dojaka dengan detail embellishment/ Foto: Isidore Montag / Gorunway.com

Busana transparan masih mendominasi musim semi dan panas. Ragam desainnya sering terkombinasi embellishment yang mempercantik pakaian. Manik-manik menghias dress seksi Nensi Dojaka dan Chet Lo.

Simone Rocha membordir sequin dalam bentuk bunga untuk mempercantik jaket tulle rancangannya. Embellishment kristal digunakan sebagai bra melekat pada busana vinyl Christopher Kane. Begitu pula dengan long dress hitam rancangan Halpern yang semakin glamor dengan taburan kristal.

Strappy Outfit

Harness straps yang mendominasi koleksi Simone Rocha/ Foto: Filippo Fior / Gorunway.com

Nensi Dojaka dikenal dengan rancangannya yang seksi dan sensual. Masih dengan strappy dress dari material sheer jadi identitas, koleksinya kail ini masih curi perhatian dengan elemen serupa.

Desainer Simone Rocha menjadikan harness straps yang berkesan maskulin sebagai ornamen yang mendominasi karyanya, seperti pada dress, jaket, sarung tangan, atau dijahit sebagai neckline. Erdem menampilkan dekorasi strap dan buckle dengan impresi yang lebih minimalis dan chic, yaitu sebagai aksen ikat pinggang yang terikat pada lace dress atau setelan kamisol dan rok.

Bold Prints

Motif phyton pada koleksi 16Arlington/ Foto: Filippo Fior / Gorunway.com

Selain permainan warna terang yang mengiluminasi tren, print ikut jadi pusat desain. Motif flora dijumpai pada mayoritas rumah mode, seperti Erdem, Christopher Kane, dan S.S Daley. Richard Quinn mengaplikasikan flora tidak hanya sebagai motif, tapi juga ornamen statement. Animal print juga mengisi beberapa koleksi rumah mode, seperti leopard print di peragaan Halpern dan snakeskin di 16Arlington.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!