Alasan 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Sudah Tahu Belum?

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Rabu, 02 Oct 2024 07:45 WIB
Alasan 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Sudah Tahu Belum?
Foto: Getty Images/iStockphoto/Goddard_Photography

Kita tentu sudah tidak asing dengan yang namanya ‘batik’. Warisan budaya Indonesia yang satu ini memang jadi kebanggaan tersendiri untuk Indonesia. Batik juga telah diakui hingga kancah internasional.

Berbagai upaya pun terus dilakukan untuk menjadikan batik tetap eksis dan dicintai. Selain dianjurkan untuk dikenakan, pemerintah juga telah menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.

Namun, mungkin yang masih jadi pertanyaan adalah “apa alasan 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional?” untuk menjawabnya, simak penjelasan berikut ini.

Pengakuan UNESCO pada Batik Indonesia

Batik warisan Indonesia/ Foto: kemdikbud.go.id
Batik warisan Indonesia/ Foto: kemdikbud.go.id

Mengutip dari laman Kemdikbud.go.id, penetapan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional tidak terlepas dari pengakuan yang diberikan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization ( UNESCO) selaku organisasi internasional yang bergerak di bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan terhadap batik.  

UNESCO mengakui Batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Pengakuan tersebut diberikan pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi, yang diselenggarakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada 2 Oktober 2009.

Pengakuan ini sekaligus menjadi bentuk apresiasi terhadap batik yang bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga memiliki nilai budaya, simbolisme, dan spiritualitas yang mendalam di Indonesia.

Penetapan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional

Museum Batik/ Foto: museumbatik.kemdikbud.go.id

Menindaklanjuti dari pengakuan yang telah diberikan UNESCO, Pemerintah Indonesia kemudian menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 yang isinya tidak lain adalah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan pengembangan batik di Indonesia. Dengan adanya penetapan ini, pemerintah juga berharap agar Masyarakat Indonesia semakin mencintai batik dan turut melestarikannya sebagai warisan budaya bangsa.

Penilaian UNESCO terhadap Batik

Membatik/ Foto: museumbatik.kemdikbud.go.id

Mengutip dari laman UNESCO, dijelaskan bahwa batik hadir dengan teknik dan simbolisme yang mendalam. Batik bukan sekadar kain yang dihias, tetapi merupakan hasil karya pengrajin yang terampil.

Teknik pembuatannya menggunakan lilin panas untuk menggambar pola pada kain, yang kemudian diwarnai dengan pewarna alami. Setelah pewarnaan, lilin dilelehkan, dan proses ini diulangi untuk menghasilkan berbagai warna pada satu kain. Setiap motif batik memiliki makna simbolik yang mendalam, mencerminkan keragaman budaya dan spiritualitas masyarakat Indonesia.

UNESCO mencatat bahwa motif batik yang beragam mencerminkan berbagai pengaruh, mulai dari kaligrafi Arab, buket bunga Eropa, phoenix dari China, hingga bunga sakura dari Jepang. Simbol-simbol ini mewakili kekayaan budaya Indonesia dan memperlihatkan bagaimana batik menjadi ekspresi kreatif yang diwariskan turun-temurun. 

Kesadaran Terhadap Pelestarian Budaya

Ilustrasi kain batik

Ilustrasi batik/ Foto: Getty Images/iStockphoto/apartura

Peringatan Hari Batik Nasional menjadi momentum yang pas untuk meningkatkan kesadaran terhadap pelestarian budaya. Batik telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan juga dalam berbagai ritual penting, seperti pernikahan, kelahiran, dan acara keagamaan.

Selain itu, banyak institusi seperti sekolah dan kantor mengajak masyarakat untuk mengenakan batik sebagai bentuk apresiasi terhadap warisan budaya ini. Selain itu, industri batik juga berperan penting dalam ekonomi kreatif di Indonesia.

Beauties tentu tidak asing lagi dengan banyaknya pengrajin batik di berbagai penjuru Nusantara. Semakin tinggi minat masyarakat terhadap batik, baik dari dalam maupun luar negeri, ini akan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan para pengrajin dan perkembangan industri kreatif dan nasional.

Aksi Nyata dalam Pelestarian Batik

Membatik/ Foto: museumbatik.kemdikbud.go.id

Nah, lantas bagaimana kita bisa andil dalam aksi nyata pelestarian batik? Terkait hal ini, Beauties tidak perlu bingung. Sebab, kontribusi sekecil apapun bisa tetap berdampak positif terhadap pelestarian batik.

Pertama, kita bisa mempelajari lebih lanjut tentang budaya kesenian Batik Indonesia. Kedua, kita bisa mencoba mengikuti program belajar cara membuat batik atau membatik. Meskipun tidak berniat untuk menggeluti pada ranah profesional, tidak ada salahnya kita tahu bagaimana proses batik itu dibuat sebagai upaya kita untuk mencintai bagaimana ia bisa hadir.

Ketiga, kita bisa ikut serta menyebarluaskan informasi tentang peringatan Hari Batik Nasional. Keempat, tentu saja kita bisa memilih untuk mengenakan batik, baik itu di keseharian maupun pada perayaan-perayaan tertentu. Kelima, kita bisa ikut serta meramaikan media sosial dengan ucapan dan twibbon Hari Batik.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE