Cita Tenun Indonesia Hadirkan Koleksi Tenun Nusantara Karya 3 Desainer Ternama Lewat ALTERKULTUR

Nadya Quamila | Beautynesia
Kamis, 04 Apr 2024 19:00 WIB
Cita Tenun Indonesia Hadirkan Koleksi Tenun Nusantara Karya 3 Desainer Ternama Lewat ALTERKULTUR
Cita Tenun Indonesia Gandeng 3 Desainer Ternama Lewat ALTERKULTUR di Plaza Indonesia Fashion Week 2024/Foto: Dok. Cita Tenun Indonesia

Perkumpulan Cita Tenun Indonesia (CTI) bekerja sama dengan Plaza Indonesia menyelenggarakan sebuah peragaan busana bertajuk ALTERKULTUR. Presentasi mode kolektif ini diadakan pada hari terakhir perhelatan Plaza Indonesia Fashion Week 2024 pada awal Maret 2024.

Parade mode ALTERKULTUR menyajikan karya dari tiga subtansi mode ternama Indonesia, yaitu AMOTSYAMSURIMUDA, Danjyo Hiyoji dan Priyo Oktaviano dengan media Tenun Sobi Sulawesi Tenggara, Tenun Endek Bali, dan Tenun Songket Lombok.

Ketiga desainer busana dan label mode tersebut dipercaya dapat memberikan angin segar dalam desain Tenun tanpa menghilangkan esensi Tenun sebagai warisan budaya Indonesia.

ALTERKULTUR merupakan agenda publik kedua Cita Tenun Indonesia di tahun 2024 setelah program acara FASET: Estetika Tenun dalam Modernitas Seni yang bekerja sama dengan D Gallerie dan pelukis Nunung WS di bulan Januari lalu.

Di tahun 2024, CTI bergerak dalam misi anual Pemberdayaan Tenun pada Tahap Lanjutan. Dengan misi tersebut, CTI akan mengoptimalkan potensi perajin Tenun lewat LSP Tenun Indonesia, memantapkan sejumlah jenis Tenun dalam klasifikasi luxury goods serta mengembangkan eksplorasi Tenun pada ranah seni dan desain interior.

Makna ALTERKULTUR

Cita Tenun Indonesia Gandeng 3 Desainer Ternama Lewat ALTERKULTUR di Plaza Indonesia Fashion Week 2024

Makna ALTERKULTUR/Foto: Dok Cita Tenun Indonesia/zackphot

Penamaan ALTERKULTUR memiliki makna khusus yang terbentuk lewat dua kata: alter dan kultur. Kata pertama, alter, berasal dari bahasa Latin dan Inggris mengandung arti penyesuaian kecil yang kerap memiliki dampak besar atas suatu entitas.

Sementara itu, kata kultur yang bersinonim kebudayaan dan peradaban, dalam konteks ini mengacu pada Tenun Nusantara. Dengan demikian, ALTERKULTUR bertujuan untuk membuat sebuah penyesuaian atau gubahan subtil dalam ranah desain kontemporer pada Tenun, agar Tenun sebagai warisan budaya dapat diterima khalayak modern secara berkesinambungan.

Koleksi AMOTSYAMSURIMUDA x Tenun Sobi Sulawesi Tenggara, Bertajuk EVERYDAY

AMOTSYAMSURIMUDA

AMOTSYAMSURIMUDA/Foto: Dok. Cita Tenun Indonesia

Gaya kasual, siluet oversize dan teknik patchwork diaplikasikan oleh desainer eksperimental Amot Syamsuri Muda dengan media Tenun Sobi. Diberi judul EVERYDAY, koleksi terbaru label AMOTSYAMSURIMUDA dibuat agar kalangan urban dapat lebih dekat dan menyatu dengan Tenun yang merupakan warisan Nusantara.

Tenun Sobi merupakan jenis atau teknik Tenun yang unik, karena menghasilkan kain yang memiliki corak vibran di satu sisi, namun berwarna polos di sisi sebaliknya. Karakteristik ini yang membuat Tenun Sobi tidak dapat tergantikan oleh corak cetak (print).

Kain Tenun Sobi yang dipakai oleh Amot Syamsuri Muda merupakan garapan perajin Tenun bernama Siti Erni dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Siti Erni merupakan perajin binaan Cita Tenun Indonesia saat pelatihan di kota Kendari yang saat itu mengumpulkan sejumlah perajin yang berbasis di daerah Baubau, Buton, Wakatobi, Kendari, Kolaka, Konawe, Muna dan Wakatobi.

Koleksi DANJYO HIYOJI x Tenun Endek Bali, Bertajuk LAMPAH

DANJYO HIYOJI

DANJYO HIYOJI/Foto: Dok. Cita Tenun Indonesia

Dalam bahasa Bali, kata ‘lampah’ memiliki arti perjalanan atau journey. Inspirasi ini diambil oleh Danjyo Hiyoji merujuk pada perjalanan benang menjadi sehelai kain Tenun tradisional yang indah lewat proses penenunan, serta bagaimana Tenun tersebut mengalami perjalanan kedua menjadi pakaian modern.

LAMPAH juga menjadi simbol perjalanan Dana Maulana dan Michael Simiadi dari Danjyo Hiyoji yang terus belajar mendalami budaya Indonesia lewat berkarya dengan Tenun. Pada presentasi ALTERKULTUR, Danjyo Hiyoji menggunakan Tenun Endek, yang merupakan Tenun Ikat khas Bali dengan ragam corak dan warna yang distingtif.

Tenun Endek Bali yang digarap oleh Danjyo Hiyoji merupakan karya perajin Dian’s Rumah Songket dan Endek, sebuah usaha Tenun binaan Cita Tenun Indonesia yang didirikan oleh Ni Ketut Agustini Dian dan I Ketut Murtika, yang kini dikepalai oleh sang generasi kedua, I Putu Agus Aksara Diantika.

Dian’s Rumah Songket dan Endek pula yang menggarap Tenun Endek yang membalut tubuh para kepala negara pada forum G20 di Bali dua tahun silam–dari Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau hingga Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon-hee.

Koleksi PRIYO OKTAVIANO x Tenun Lombok, Bertajuk SASAK: FUSE

PRIYO OKTAVIANO

PRIYO OKTAVIANO/Foto: Dok. Cita Tenun Indonesia/zackphot

Koleksi SPOUS by PRIYO OKTAVIANO 2024 dengan media Tenun Songket Lombok menyajikan deretan busana unik dan partikular pada presentasi ALTERKULTUR. Mengusung tajuk SASAK: FUSE, Priyo Oktaviano memainkan siluet lurus sebagai refleksi kata ‘sasak’. Di sisi lain, kata ’fuse‘ yang berasal dari bahasa Inggris memiliki makna ‘peleburan’–merujuk pada penyatuan unsur tradisional dan rasa youthful sebagai perspektif segar bagi Gen Z untuk lebih mencintai Tenun sebagai wastra.

Dalam kitab Negarakertagama, terdapat frasa 'Lombok Sasak Mirah Adi'. Kata ‘Lombok’ berarti ‘lurus’ dan ‘Sasak’ adalah suku yang mendiami Tanah Lombok. Sementara itu ‘mirah’ bermakna ‘permata’ dan ‘adi’ artinya ‘kejayaan’. Jika digabungkan, tulisan tersebut bermakna ‘Orang Lombok memiliki hati yang lurus untuk dijadikan permata kejayaan’.

Tenun Songket Lombok merupakan hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu dan Islam. Kain Tenun yang dipakai Priyo Oktaviano merupakan motif pelatihan Cita Tenun Indonesia di Lombok yang digarap ulang oleh perajin bernama Ani Cembun, pemilik rumah Tenun Aldi’s Songket Lombok.

Priyo Oktaviano merupakan seorang desainer yang terkenal akan daya eksplorasinya yang luas, baik dalam adaptasi tren mode global maupun pemberdayaan kain wastra. Sebelum memberanikan diri membangun studionya sendiri, sang desainer sempat bekerja pada rumah mode Balenciaga di bawah arahan Nicolas Ghesquière, direktur kreatif eksperimental yang kini bekerja untuk Louis Vuitton.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE