
Deretan Skandal Mundurnya Desainer, dari Terlibat Perseteruan Bisnis hingga Ujaran Kebencian

Alasan mundurnya seorang desainer dari label fashion yang telah merekrutnya bukan hanya perkara kontrak tidak diperpanjang akibat lesunya penjualan, tapi juga dapat karena skandal dan perseteruan. Sebagai bagian dari industri barang mewah di mana reputasi turut memegang peranan penting dalam keberlangsungan bisnis, desainer tak hanya mengurusi desain produk tapi juga perlu menjaga citra label yang ia supervisi. Tidak jarang skandal yang terjadi turut berhubungan dengan isu sosial. Dan perseteruan desainer dengan manajemen perusahaan yang kadang juga menjadi pemicu pergantian creative director, turut merefleksikan bahwa kini fashion bukan hanya tentang kreativitas tapi merupakan sebuah industri di mana profit menjadi tolak ukur.
Berikut sejumlah skandal mundurnya desainer paling kontroversial.
John Galliano Dipecat dari Dior
![]() |
Pada tahun 2010 desainer John Galliano yang telah menjadi creative director Dior selama 14 tahun diberhentikan oleh rumah mode basis Paris tersebut. Penyebabnya adalah beredarnya rekaman video yang memperlihatkan perseteruan sang desainer dengan seorang perempuan di sebuah bar di Paris, di mana Galliano mengeluarkan ujaran diskriminatif terhadap kelompok Yahudi. Tak lama muncul rekaman lain yang menampilkan desainer asal Gibraltar tersebut mabuk dan menyatakan kecintaannya terhadap Hitler.
![]() |
Galliano pun dipecat hanya beberapa hari sebelum peragaan koleksi musim gugur 2011 di Paris Fashion Week. Ia tidak hadir dalam fashion show yang menjadi koleksi terakhirnya tersebut. Sebagai gantinya, para tim desain dan artisan muncul di akhir acara memberi penghormatan kepada tamu undangan.
Selain karena skandal ujaran kebencian yang menyertainya, kala itu para pencinta fashion tak percaya bahwa ini adalah akhir dari perjalanan John Galliano dengan Dior. Koleksinya yang sarat unsur teatrikal selalu dinanti. Kini Galliano bergabung dengan label Maison Margiela.
Alber Elbaz Mundur dari Lanvin
![]() |
Di tahun 2015 secara mengejutkan mendiang Alber Elbaz yang telah 14 tahun menahkodai rumah mode Lanvin menyatakan mundur sebagai creative director. Women's Wear Daily (WWD) melaporkan bahwa perseteruan Alber dengan pemilik Lanvin kala itu yakni Shaw-Lan Wang yang juga seorang pebisnis penerbitan asal Taiwan sebagai pemicu.
WWD dalam artikelnya melansir berdasarkan keterangan berbagai sumber, perseteruan bermula ketika desainer asal Israel tersebut meminta Wang untuk menjual kepemilikan saham mayoritasnya agar Lanvin bisa lebih berkembang di bawah manajemen baru.Elbaz mengkritisi strategi bisnis dan pemasaran dari Lanvin. Hal tersebut juga didukung dengan kian menurunnya angka penjualan dari semula 250 juta Euro di tahun 2014 menjadi 200 juta Euro pada 2015.
![]() |
Bergabung pada 2001, Elbaz berhasil merevitalisasi rumah mode berusia 132 tahun tersebut menjadi modern. Kini Lanvin dimiliki oleh Fosun Group yang kemudian berganti nama menjadi Lanvin Group dengan Bruno Sialelli sebagai creative director.
Selepas dari Lanvin, Elbaz terlibat dengan sejumlah proyek kolaborasi hingga mendirikan label sendiri bernama AZ Factory pada tahun 2019. Alber Elbaz wafat pada April 2021 lalu akibat COVID-19.
Raf Simons dan Kembalinya Jil Sander
![]() |
Nama Raf Simons mulai melejit di dunia fashion busana perempuan ketika ia menjadi creative director dari Jil Sander. Sebelumnya desainer asal Belgia tersebut lebih dikenal di ranah busana pria melalui label pribadinya. Meski mendapat respon positif dari kritikus mode dan konsumen, setelah 7 tahun menjabat di tahun 2012 Raf Simons mundur dari Jil Sander. WWD melaporkan bahwa Simons diberhentikan hanya beberapa saat sebelum peragaan koleksi fall/winter 2012.
Alasannya adalah karena kembalinya sang pendiri, Jil Sander untuk memimpin label yang ia bentuk. Sander mendirikan dengan namanya pada tahun 1968 di Jerman. Ia bahkan telah dua kali mundur sebelumnya yakni pada tahun 2000 dan 2004.
![]() |
Ini tentu adalah kejadian tak biasa ketika desainer yang berhasil mengembangkan sebuah label diberhentikan demi kembalinya si pendiri. Tak disangka pada tahun 2013, Sander kembali meninggalkan labelnya dan kini disibukkan dengan proyek kolaborasi bersama Uniqlo.
Sementara Simons setelahnya, sempat menjadi desainer Dior dan Calvin Klein. Kini ia bergabung dengan Prada sebagai co-creative director.
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!