Jenis-Jenis Mahkota Pernikahan Adat di Indonesia! Wah Ternyata Ada Arti Khusus di Balik Desainnya, Penasaran?

Astari Dewi Larasati | Beautynesia
Jumat, 17 Sep 2021 12:00 WIB
Jenis mahkota pernikahan adat di Indonesia/pinterest.com/diekanovitasari

Nggak hanya terkenal akan kekayaan alamnya, Indonesia juga punya beragam budaya yang beraneka ragam. Contohnya dalam hal pakaian adat pernikahan di mana masing-masing memiliki ciri khas tersendiri.

Salah satu buktinya adalah jenis-jenis mahkota pernikahan adat di Indonesia. Sebagian besar pakaian tradisional etnis Indonesia dilengkapi dengan hiasan kepala yang menambah kesan anggun serta desain pakaian adat ciri khas. Dan jangan cuman mempercantik penampilan saja lho ternyata ada filosofi khusus di baliknya. Simak yuk. 

Gelungan Agung dari Bali


Pinterest.com/laras

Awalnya Gelungan Agung yang berasal dari Bali ini hanya dipakai oleh kalangan bangsawan di masa lalu. Namun saat ini sudah diadopsi ke dalam pakaian pernikahan tradisional Bali, Payas Agung. Gelungan Agung akan dibentuk dengan susunan bunga sandat emas, berhias mahkota emas dan srinata. Semakin rumit dan tinggi susunan sandat, maka semakin tinggi kasta perempuan tersebut.

Tengkuluk Tanduak dari Minangkabau


Pinterest.com/weddingmarket

Punya nama lain Tikuluak Tanduak, mahkota pernikahan yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat ini terbuat dari kain balapak. Kebanyakan perempuan dari wilayah Lintau Buo sering kali menggunakan mahkota ini pada hari spesialnya. Hiasan kepala yang punya bentuk rumah gadang ala Minang ini punya makna bundo kanuang atau pemilik rumah gadang.

Siger Sunda dari Jawa Barat


Pinterest.com/febiwlndr

Sebenarnya Siger hanya dipakai oleh ratu dan putri Sunda di masa lalu sebagai mahkota. Tapi sekarang sudah dijadikan bagian dari pakaian pernikahan dan tari tradisional Sunda. Hiasan kepala ini melambangkan kebijaksanaan dan kehormatan sebagai kualitas diri yang harus dijunjung tinggi. Sering kali dijumpai dengan kembang goyang, tujuh ornamen bentuk bunga. Lima diantaranya menghadap depan serta dua menghadap belakang. Yang melambangkan kecantikan luar dalam.

Saloko Bugis dari Sulawesi Selatan


Pinterest.com/thebridedept

Mahkota pernikahan asal Bugis, Sulawesi Selatan ini memang kelihatan sederhana tapi proses pembuatannya terbilang nggak mudah lho. Karena penyusunannya harus sejajar, kemudian Saloko juga harus terlihat dari depan ke belakang. Punya ciri khas adat Bugis yang ketimur-timuran lalu dipadukan dengan corak khas masyarakat Sulawesi Selatan. Saloko mempunyai makna identitas etnis setempat.

Paes Ageng dari Yogyakarta


Pinterest.com/danangsutawijaya

Paes Ageng dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang terinspirasi dari putri ningrat Keraton. Kepala pengantin perempuan akan dihiasi oleh centhung yang artinya kesiapan untuk memasuki kehidupan baru atau pernikahan. Lalu gunungan rambut di belakang berarti penghormatan suami terhadap istri. Paes Ageng juga dipercaya untuk pembersihan jiwa dan memperkuat batin sehingga terhindar dari petaka.

Sigokh dari Bandar Lampung


Pinterest.com/udiachannel

Siger Lampung berbeda dengan Siger Sunda, perbedaan ukuran menjadi hal yang paling kontras terlihat. Dahulu Sigokh hanya digunakan sebagai hiasan kepala bagi ratu saja, tapi sekarang sudah bisa dipakai oleh masyarakat Lampung sebagai busana pernikahan. Ternyata ada tiga varian Sigokh yang dibagikan menurut asalnya. Pertama, Siger Saibatin dari pesisir Provinsi Lampung. Kedua, Siger Pepadun dari pegunungan tempat tinggal Suku Pepadun. Terakhir, Siger Tuka berasal dari zaman Hindu serta Buddha di Lampung.

Siangko dari Jakarta


Pinterest.com/irmawedding

Nggak afdol rasanya kalau nggak membahas adat pernikahan ibukota Indonesia, yaitu DKI Jakarta. Siangko merupakan mahkota pernikahan Betawi yang memadukan berbagai budaya diantaranya Arab, Cina, dan Belanda yang cukup kental. Cadar Siangko juga dibuat beragam, ada yang panjangnya menutupi wajah atau yang hanya menutupi dahi. Makna cadar sendiri melambangkan kesucian pengantin perempuan.

(raf/raf)
Loading ...