'Moo Deng' Tampil Gaya di Panggung Runway dengan Kostum Mewah Buatan AI!
Ingat kuda nil, ingat Moo Deng!
Belum lama ini seekor kuda nil menjadi salah satu model utama seniman AI. Riccardo alias Rick Dick, seniman AI asal Tuscany, Italia, menampilkan beberapa kuda nil dengan kostum serta kulit bermotif logo-logo label mewah dengan latar panggung runway. Rick Dick kemudian memperkenalkannya sebagai 'Moo Deng di Milan Fashion Week', sebagaimana tampak dari tagar yang ia gunakan dalam sebuah postingan Instagram.
Moo Deng atau Moodeng si bayi kuda nil saat ini memang menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Kelahirannya pada 10 Juli 2024 di sebuah kebun binatang Thailand memberi harapan hidup baru di tengah populasi kuda nil kerdil yang terancam punah.
Di antara beberapa bayi kuda nil yang lahir bersamaan dengannya, Moo Deng mudah dikenali dan langsung populer karena tingkah lucunya. Ia tampak savage dan percaya diri mewakili jiwa muda masa kini.
Pesona itulah yang juga terlihat pada diri 'Moo Deng di Milan Fashion Week' karya Rick Dick. Hanya saja, Rick Dick menggunakan kuda nil ukuran dewasa alih-alih bayi seperti Moo Deng.
Kostum dan Kulit Buatan AI
'Moodeng' dengan Kulit Buatan AI/ Foto: instagram.com/rickdick_
Rick Dick merilis karyanya yang satu ini bertepatan dengan Milan Fashion Week SS25 pada pekan terakhir bulan September 2024.
Kuda nil pada umumnya memiliki kulit tebal polos keabu-abuan. Namun 'Moo Deng di Milan Fashion Week' muncul di runway dengan kulit Gucci, Moschino, hingga Adidas.
Selain itu, Moo Deng juga tampak melenggang percaya diri dengan pakaian unik ala Prada, GCDS, dan masih banyak lagi.
Bukan kali pertama, Rick Dick memang sudah beberapa kali memamerkan karya seni AI-nya yang berkaitan dengan mode. Dengan teknologi AI, ia menampilkan gaya glamor para artis Hollywood yang berhalangan hadir di red carpet, face swap tokoh-tokoh Devil Wears Prada yang ikonis, dan lain sebagainya.
Di tengah perdebatan panas tentang etika pemakaian teknologi AI di ranah kreatif, Rick Dick menjadi salah satu yang berada di barisan depan pendukungnya. Menurut Rick Dick dalam sebuah wawancara dengan RED-EYE Magazine, seni AI dapat menjadi cara yang hebat bagi merek-merek mode untuk menonjol dan menciptakan desain yang unik dan inovatif.
Menurutnya, AI dapat digunakan untuk menciptakan pola dan desain rumit yang sulit dicapai dengan metode tradisional. AI juga dapat digunakan untuk menciptakan desain khusus yang disesuaikan dengan merek atau koleksi tertentu. Kelompok mode besar harus mempertimbangkan untuk mempekerjakan direktur kreatif AI untuk koleksi tertentu, karena mereka dapat memberikan perspektif unik dan membantu menciptakan desain yang belum pernah ada sebelumnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!