1 Tahun Jadi Tersangka Kasus Kekerasan Seksual di SMA SPI, Motivator Julianto Eka Putra Akhirnya Ditahan!

Nadya Quamila | Beautynesia
Selasa, 12 Jul 2022 16:30 WIB
1 Tahun Jadi Tersangka Kasus Kekerasan Seksual di SMA SPI, Motivator Julianto Eka Putra Akhirnya Ditahan!
Julianto Eka Putra/Foto: Dok. Instagram

Setelah hampir satu tahun ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kekerasan seksual terhadap siswi di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI), Kota Batu, Malang, motivator Julianto Eka Putra akhirnya resmi ditahan pada Senin (11/7). Julianto Eka Putra yang merupakan pendiri dari SMA SPI itu dijebloskan ke Lapas Klas I Lowokwaru, Kota Malang.

Kasus ini sebenarnya sudah bergulir cukup lama, mencuat pada akhir Mei 2021. Butuh waktu sekitar 67 hari sebelum akhirnya Julianto Eka Putra ditetapkan sebagai tersangka, yaitu pada 5 Agustus 2021 lalu.

Dilansir dari detikJatim, penangkapan Julianto Eka Putra berlangsung di kawasan Citraland, Surabaya. Di sana tim gabungan dari Kejari Batu dan Kejati Jatim dikerahkan untuk mengamankan JE.

Selanjutnya, JE dibawa ke Lowokwaru, Malang untuk menjalani penahanan. Sesuai dengan keputusan majelis hakim Pengadilan Negeri Malang, Julianto Eka Putra akan menjalani penahanan selama 30 hari.

Penangkapan JE Bos SMA SPI Cukup Rumit

bos sma spi kota batuJulianto Eka Putra (tengah)/ Foto: Dok. Istimewa/Kejati Jatim

Menurut Kepala Kejati (Kajati) Jatim Mia Amiati, proses penangkapan Julianto Eka Putra cukup rumit. Ia menyebut ada upaya menghalang-halangi saat pihaknya hendak menangkap Julianto Eka Putra. Mia mengatakan keluarga JE menghalangi penangkapan ini.

"Sempat ada upaya menghalang-halangi dari keluarga (JE)," kata Mia, Senin (11/7), dikutip dari detikJatim.

Namun, hal itu hanya berlangsung singkat. Meski begitu, JE dapat diamankan petugas kejaksaan.

Saksi-Korban Sempat Diintimidasi

Terungkap fakta bahwa ada sejumlah saksi yang mendapatkan intimidasi dari Julianto Eka Putra. Sehingga, ini menyulitkan bagi jaksa penuntut umum (JPU) untuk menghadirkannya ke persidangan.

Mia menyebutkan intimidasi yang dilakukan terhadap para korban beragam. Mulai dari memfasilitasi, memberi materi, hingga meminta agar mereka mencabut laporan.

"Intimidasi ke saksi korban ada yang didatangi, ada yang melalui WhatsApp, keluarga yang dibujuk diberi fasilitas materi dan menyatakan anaknya tidak perlu lagi datang ke pengadilan," ujar dia, dikutip dari detikJatim.

Usai kabar Julianto Eka Putra ditahan beredar, Deddy Corbuzier mengunggah tangkapan layar berupa isi pesan WhatsApp, diduga dari korban kekerasan seksual di SMA SPI. Sebelumnya, Deddy Corbuzier sempat mewawancara dua korban dalam podcastnya.

[Gambas:Instagram]

Dari tangkapan layar tersebut, tertulis, "Mbak Juju. JE sudah ditahan. Terima kasih banyak support-nya untuk mbak Juju dan tim Deddy Corbuzier."

Pengakuan Korban: Diperkosa Berkali-kali hingga Bekerja Tanpa Digaji

Julianto Eka Putra mendirikan SMA SPI dengan tujuan untuk membantu anak-anak yatim piatu dan kurang mampu dalam bidang pendidikan. Namun siapa sangka, tersimpan cerita kelam di dalamnya. Diduga belasan siswi menjadi korban kekerasan seksual Julianto Eka Putra.

Dari belasan korban, ada dua korban yang berani bersuara dan membeberkan aksi keji Julianto Eka Putra terhadap mereka. Salah seorang korban, mengaku masuk ke sekolah SPI karena berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ia berharap dengan mengenyam pendidikan di sekolah SPI, bisa membuat masa depannya cerah.

Tragedi bermula ketika ia duduk di bangku kelas 2 SMA. Saat itu ia masih berusia 16 tahun. Ia baru saja mengikuti sebuah perlombaan, kemudian ia dibawa oleh Julianto Eka Putra ke sebuah bukit. Di situ, ia diberi motivasi oleh pria yang kerap disapa Ko Jul tersebut.

"Saya dimotivasi oleh JE, si JE bilang kalau 'kamu itu anak yang punya potensi, kamu mau nggak Koko didik untuk bisa menjadi seorang leader?'" ungkap salah seorang korban kepada Karen Pooroe, dilansir dari YouTube CokroTV pada Jumat (8/7).

Young depressed womanIlustrasi korban kekerasan seksual/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tinnakorn Jorruang

Julianto Eka Putra meminta korban untuk menganggapnya sebagai sosok ayah atau kakak. Pria tersebut juga berpesan jika korban ingin sukses, maka ia harus menuruti apa perkataan dirinya.

Setelahnya, aksi pelecehan seksual terjadi. Korban mengaku dipeluk, dicium, hingga dipaksa berhubungan badan. Julianto Eka Putra mengancam korban agar tidak memberi tahu siapapun soal kejadian tersebut. Korban pun ketakutan dan tidak berani melawan.

Jika ia tidak menurut, ia akan dimaki-maki bahkan dipukul. Korban mengaku kekerasan seksual yang diterimanya berlangsung hingga ia lulus dari sekolah SPI.

Tak hanya itu, korban mengaku juga disuruh bekerja oleh Julianto Eka Putra. Namun, ia tidak digaji.

Untuk mengetahui pengakuan korban selengkapnya, KLIK DI SINI.

Sosok Motivator Julianto Eka Putra Tersangka Kekerasan Seksual di SMA SPI

Julianto Eka PutraJulianto Eka Putra/ Foto: Dok. Twitter

Julianto Eka Putra adalah seorang pebisnis, praktisi, dan motivator asal Indonesia. Ia membangun sekolah Selamat Pagi Indonesia di Kota Batu, Malang, sejak 2003. Tujuan ia mendirikan SPI adalah untuk membantu anak-anak yatim piatu dan kurang mampu dalam bidang pendidikan.

Dikutip dari detikJatim, siswa di SMA SPI mendapatkan fasilitas hunian berupa asrama yang berada di kompleks sekolah. Memiliki tujuan yang mulia, SMA SPI pun terkenal dan dikagumi banyak orang serta mendapat label akreditasi A.

Bahkan, pria yang kerap disapa Ko Jul itu memproduksi dua buah film yang mengangkat kisah berdirinya Sekolah Selamat Pagi Indonesia, yaitu Say I Love You (2019) dan kisah inspirasi perjuangan 7 anak Sekolah Selamat Pagi Indonesia mengejar impian mereka ke Eropa yaitu Anak Garuda (2019).

Pada 2018, Julianto Eka Putra menjadi salah satu peserta nominasi Kick Andy Heroes, yaitu apresiasi atau penghargaan kepada sosok inspiratif. Untuk mengetahui sosok Julianto Eka Putra, KLIK DI SINI.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE