Fakta Terbaru Kasus Pencabulan Santriwati di Jombang: Terancam 12 Tahun Penjara hingga Pengakuan Pilu Korban
Kasus penangkapan tersangka pencabulan terhadap santriwati di Jombang, Moch Subchi Azal Tzani (MSAT) alias Mas Bechi (42), menggegerkan masyarakat Indonesia belakangan ini. Setelah beberapa kali berhasil lolos, MSAT akhirnya berhasil diamankan. Ia menyerahkan diri pada pihak kepolisian pada Kamis (7/7) sekitar pukul 23:00 WIB.
MSATÂ sendiri telah menjadi tersangka selama 2 tahun dan 6 bulan menjadi DPO. Aksi pengepungan di Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang, asuhan KH Muhammad Mukhtar Mukthi, untuk menangkap MSAT terjadi hingga 16 jam, sejak pukul 07.00 WIB hingga 23.30, Kamis (7/7), dilansir dari detikJatim. Usai menyerahkan diri, polisi segera melakukan proses identifikasi terhadap MSAT, termasuk mengambil sidik jari pada dini hari.Â
Berikut sederet fakta terbaru soal kasus MSATÂ alias Mas Bechi, tersangka pencabulan terhadap santriwati di Jombang.
MSATÂ Terancam 12 Tahun Penjara hingga Hukuman Kebiri
Penampakan Mas Bechi, DPO pencabulan diperiksa kesehatannya usai menyerahka diri ke polisi, Jumat (8/7/2022)./ Foto: Penampakan Mas Bechi, DPO pencabulan diperiksa kesehatannya usai menyerahka diri ke polisi. (Foto: dok. Istimewa) |
Mas Bechi alias MSAT terancam 12 tahun penjara atas aksi cabulnya.Â
"Tersangka ini akan kami dakwakan pasal 285 kuhp jo pasal 65 kuhp ancaman pidana 12 tahun atau kedua pasal 289 kuhp jo pasal 65 ancaman pidana 9 tahun atau pasal 294 ayat 2 p2kp jo pasal 65 kuhp dengan ancaman pidana 7 tahun," kata Aspidum Kejati Jatim Sofyan Sele seperti dikutip dari detikJatim, Jumat (8/7).
Tak hanya itu, MSATÂ juga bisa saja akan mendapatkan hukuman kebiri. Hukuman tersebut bisa diterapkan melihat fakta dari persidangan nantinya.
Kebobrokan MSATÂ Terbongkar:Â Santri Disuruh Merokok hingga Diperlakukan Bak Raja
Kebobrokan MSAT pun terbongkar satu demi satu. Seorang pria bernama Syaripudin S Pane mengaku kenal dengan MSAT melalui seorang sutradara terkenal. Disebut bahwa MSAT merupakan guru spiritual sang sutradara. Syaripudin berkunjung ke pesantren Shiddiqiyyah pada tahun 2020 silam. Kala itu, ia diminta untuk menjadi mediator untuk 'menutup' kasus pencabulan.
Syaripudin membeberkan bahwa Mas Bechi menginstruksikan seluruh santri, termasuk santriwati, untuk merokok. Ia berdalih bahwa rokok yang digunakan adalah rokok kesehatan. Rokok tersebut rupanya bisnis yang Mas Bechi jalankan bersama keluarga.
"Karena dia punya usaha rokok kesehatan, santriwatinya itu merokok depan saya, depan Mas Bechi. Dia beralasan karena diajarkan supaya sehat dengan rokok saya," katanya dikutip dari detikJatim, Sabtu (9/7).
Syaripudin S Pane mengaku kenal Mas Bechi/ Foto: Syaripudin S Pane mengaku kenal Mas Bechi (Wildan/detikcom) |
Selain itu, Syaripudin juga mengungkapkan bahwa Mas Bechi diperlakukan bak raja di ponpes tersebut. Syaripudin menyebut santri yang ada di pesantren Shiddiqiyyah, kerap dijadikan alat untuk melindungi Mas Bechi. Bahkan Bechi sudah dianggap layaknya raja di sana.
"Seluruh santri di sana melindungi Mas Bechi, bahkan dia sudah dianggap raja di sana. Mas Bechi juga gunakan para santrinya untuk melindungi dia. Saya lihat itu di setiap sudut setiap saat ada yang berjaga. Santrinya di sana kira-kira hanya ratusanlah," tutur Syaripudin, Sabtu (9/7), dikutip dari detikNews.
Syaripudin juga mengungkapkan sejumlah kejanggalan yang ia temui di Ponpes Shiddiqqiyyah ketika bertemu MSAT. Salah satunya ialah, Bechi, kata Syaripudin, mengabaikan salat lima waktu.
"Waktu saya kumpul dengan Bechi di studionya dan berkumandang azan, saya tanya kenapa tidak salat, jawab dia bahwa salat itu urusan Allah dengan umatnya. Sedangkan kan salat itu kewajiban menurut saya," kata Syaripudin di saat konferensi pers di Jakarta Timur, Sabtu (9/7), dikutip dari detikNews.
Pengakuan Pilu Korban Pencabulan MSAT: Diperkosa hingga Dihajar
Korban dugaan pencabulan Mas Bechi/ Foto: dok. CNN Indonesia |
Korban pencabulan dan pemerkosaan MSAT alias Mas Bechi pun buka suara. Sambil terisak, para korban menceritakan kisah pilu yang mereka alami.
Ada dua korban yang berani bersuara dan membeberkan aksi keji yang dilakukan MSAT. Pengakuan tersebut disampaikan melalui wawancara dengan CNNIndonesia TV pada Maret 2020 lalu. Terungkap bahwa Mas Bechi tidak hanya melakukan aksi pencabulan dan pemerkosaan, namun ia juga menyekap hingga menghajar korban.
Korban pertama mengaku sempat menjalin hubungan asmara dengan MSAT dan berjalan selama 5 tahun. Ketika korban berusia 15 tahun, ia mengaku dicabuli untuk pertama kalinya. Di tahun keempat menjalani hubungan, korban ingin berpisah dengan MSAT. Namun, ia malah dipaksa, diancam hingga dihajar oleh MSAT.
"Tadinya saya itu sudah dibuka paksa, semuanya disuruh buka. Aku bilang enggak mau, dia bilang sudah-sudah, tahu itu saya sampai nangis awalnya. Terus habis itu saya minta putus, enggak bisa sudah lama-lama ya sudah saya mau enggak mau di situ terus akhirnya," kata korban pertama, dikutip dari detikJatim.
Korban kemudian mengaku dipaksa untuk menuruti nafsu Mas Bechi. Dia diajak tidur di sebuah hotel, kemudian di sana Bechi mengajak berhubungan badan bertiga atau 'threesome'. Korban sempat menolak. Tetapi Mas Bechi langsung mengancam korban.
Korban pun sempat mencari perlindungan untuk melepaskan diri dari Mas Bechi. Namun, upaya tersebut diketahui Mas Bechi. Ia kemudian dijemput paksa oleh orang suruhan Mas Bechi dan dibawa ke sebuah tempat yang disebut Puri. Di sana, ia dihajar dan diperkosa oleh Mas Bechi.
Korban kemudian berhasil meloloskan diri dari Puri. Dia kemudian pergi jauh dari pesantren tersebut. Korban berharap Mas Bechi diadili dengan hukuman maksimal.
Sosok MSAT alias Mas Bechi: Ahli Ilmu Metafakta-Anak Band
MSAT alias Mas Bechi/Foto: dok istimewa
Pengakuan Korban Kedua: MSAT Ahli Ilmu Metafakta
Korban kedua mengaku kejadian pemerkosaan terjadi pada tahun 2017 lalu. Awalnya berniat untuk menuntut ilmu, korban kedua malah mengalami kekerasan seksual dari MSAT.Â
"Kejadian terus terulang. Saya merasa miris sekolah yang selama ini diidam-idamkan, niat mencari ilmu dari jauh datang. Ternyata sampai sana diperlakukan seperti itu," kata korban kedua, dikutip dari detikJatim.
Saat itu, tersangka mengaku memiliki ilmu metafakta yang diklaim tak bisa dijelaskan dengan nalar. Melalui dalih ilmu metafakta, tersangka memaksa korban untuk terus melepaskan pakaiannya meskipun sudah ditolak berulang kali.
Ilustrasi korban pelecehan seksual/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Serghei Turcanu |
"Di kegiatan itu memakai ilmu metafakta mereka mengistilahkannya. Metafakta itu katanya tidak bisa dijelaskan menggunakan akal. Jadi saya harus melepaskan pakaian," ungkapnya.
Meskipun sudah ditolak berulang kali, akhirnya tersangka bisa melepaskan pakaian korban dan melakukan aksi bejatnya itu. Aksi bejat ini terjadi dua kali. Karena merasa sangat tertekan, akhirnya korban melaporkan kronologi kejadian tersebut kepada pimpinan pesantren.
Sosok MSAT alias Mas Bechi, Tersangka Pencabulan Santriwati di Jombang
MSAT alias Mas Bechi berusia 42 tahun. MSAT menjabat sebagai pengasuh ponpes atau Wakil Rektor Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, Desa Losari, Ploso, Jombang milik sang ayah. Sebagai putra kiai, ia cukup disegani oleh para pengikut sang ayah.
Sebagaimana diketahui, MSAT disebut menguasai ilmu metafakta. Ilmu ini bisa digunakan untuk proses penyembuhan. Korban pun dijanjikan akan ditransfer ilmu metafakta tersebut.
"Modusnya korban dimasukkan oleh seseorang, anak buahnya tersangka untuk menjadi salah satu tim kesehatan, metafakta," kata Kuasa Hukum korban Nun Sayuti.
MSAT alias Mas Bechi/ Foto: dok istimewa |
Saat seleksi tim, korban dijanjikan ditransfer ilmu. Namun, korban diminta untuk melepas semua pakaiannya agar ilmu tersebut bisa masuk. Korban sempat menolak karena hal ini tidak masuk akal.
MSAT menegaskan jika ilmu tersebut tidak akan sampai jika korban masih mengandalkan akal atau logika. "Nah salah satu prosedurnya melalui internal interview, saat itulah terjadi pemerkosaan itu," imbuh Nun.
Saat melakukan aksinya, MSAT memiliki sejumlah modus, salah satunya berjanji akan memperistri korban. MSAT juga disebut mengancam korban agar mau disetubuhi.
Untuk mengetahui sosok MSAT selengkapnya, KLIK DI SINI.
Sulitnya Menangkap MSAT: Sempat Dilindungi Sang Ayah
Sebelumnya menyerahkan diri, ribuan personel kepolisian melakukan aksi jemput paksa terhadap MSAT pada Kamis (7/7) di pagi menjelang siang. Saat itu, MSAT sedang berada di teras rumah pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang, KH Muhammad Mukhtar Mukthi, yang merupakan ayah dari MSAT.
Saat itu, MSAT sudah berada di tangan polisi. Namun, Kiai Mukhtar menolak anaknya dibawa polisi. Kiai Muchtar, lagi-lagi meminta polisi tidak membawa anaknya. Alasannya, saat itu MSAT sedang mengikuti acara pelantikan. Sebagai gantinya, ia berjanji akan membawa MSAT sendiri ke Polda Jatim.
Sebelumnya, pada Minggu (3/7) lalu, tim gabungan dari Polda Jatim dan Polres Jombang menyergap iring-iringan mobil untuk menangkap MSAT yang jadi DPO kasus pencabulan santriwati. Namun, MSAT yang diduga dalam rombongan tersebut berhasil kabur.
Kapolres Jombang bernegosiasi dengan Kiai Muhammad Mukhtar/ Foto: Tangkapan layar |
Usai MSAT gagal ditangkap, ramai beredar video Kiai Mukhtar meminta polisi menyetop kasus dugaan pencabulan yang menimpa anaknya.
Di video berdurasi 1 menit 55 detik itu, sang kiai meminta agar polisi tidak lagi melanjutkan kasus ini. Kiai Mukhtar juga meminta polisi tidak menangkap anaknya, MSAT. Karena, kasus tersebut merupakan fitnah yang dilayangkan pada keluarga.
"Untuk keselamatan kita bersama, untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah fitnah ini masalah keluarga. Untuk itu, kembali lah ke tempat masing-masing, jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini," kata sang kiai, dilansir dari detikJatim.
Untuk mengetahui sulitnya menangkap MSAT selengkapnya, KLIK DI SINI.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |
Penampakan Mas Bechi, DPO pencabulan diperiksa kesehatannya usai menyerahka diri ke polisi, Jumat (8/7/2022)./ Foto: Penampakan Mas Bechi, DPO pencabulan diperiksa kesehatannya usai menyerahka diri ke polisi. (Foto: dok. Istimewa)
Syaripudin S Pane mengaku kenal Mas Bechi/ Foto: Syaripudin S Pane mengaku kenal Mas Bechi (Wildan/detikcom)
Korban dugaan pencabulan Mas Bechi/ Foto: dok. CNN Indonesia
Ilustrasi korban pelecehan seksual/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Serghei Turcanu
MSAT alias Mas Bechi/ Foto: dok istimewa
Kapolres Jombang bernegosiasi dengan Kiai Muhammad Mukhtar/ Foto: Tangkapan layar