2 Tahun Jadi Tersangka, DPO Pencabulan Santriwati di Jombang Kini Sudah di Tangan Polisi!
Setelah 2 tahun ditetapkan menjadi tersangka dan 6 bulan menjadi DPO, pelaku tersangka pencabulan terhadap santriwati, Moch Subchi Azal Tzani (MSAT) alias Mas Bechi (42) kini sudah berada di tangan polisi. Aksi jemput paksa dilakukan ribuan personel kepolisian pada Kamis (7/7).
Dari video berdurasi 27 detik yang beredar, terlihat personel kepolisian berada di halaman rumah pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang Muhammad Mukhtar Mukthi. Video tersebut direkam oleh seorang perempuan. Ia menyebut polisi sudah bertemu dengan MSAT.
DPO Pencabulan Sedang Berada di Teras saat Ditahan Polisi
Ponpes Shiddiqiyyah Ploso, Jombang dikepung ribuan polisi/ Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim |
Dari rekaman video, perempuan tersebut mengatakan bahwa posisi MSAT saat itu sedang berada di teras.
"Posisi beliau ada di teras, ditahan oleh polisi," ujar perempuan tersebut dalam rekaman video, Kamis (7/7), dikutip dari detikJatim.
Ia menyebut, polisi memasuki teras rumah. Sedangkan, di teras rumah juga disebut ada MSAT.
Penangkapan anak kiai di Jombang/ Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim |
Makin banyak, makin banyak. Semakin banyak yang masuk. Posisi beliau (MSAT, red) ada di teras," katanya.
Dilansir dari detikJatim, ratusan aparat masih menjaga ketat akses keluar masuk pesantren. Sedangkan, personel lainnya yang lebih banyak berada di dalam pondok.
Aktivitas massa di dalam pondok juga sudah mulai bisa dikondisikan. Sementara, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait aksi penangkapan MSAT.
Sosok MSAT Pelaku Tersangka Pencabulan Santriwati di Jombang
Sosok MSAT pelaku tersangka pencabulan santriwati di Jombang/ Foto: dok. Istimewa |
MSAT alias Mas Bechi berusia 42 tahun. MSAT menjabat sebagai pengurus Pondok Pesantren milik ayahnya. Saat ini, dia menjabat pengasuh ponpes atau Wakil Rektor Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, Desa Losari, Ploso, Jombang. Sebagai putra kiai, ia cukup disegani oleh para pengikut sang ayah.
Kasus ini berawal dari dugaan pencabulan santriwati oleh anak Kiai di Jombang, MSAT. Dilansir dari detikNews, sebelum mencabuli korban, MSAT melakukan modus merekrut korban menjadi salah satu tim relawan kesehatan.
Sebagaimana diketahui, MSA disebut menguasai ilmu metafakta. Ilmu ini bisa digunakan untuk proses penyembuhan. Korban pun dijanjikan akan ditransfer ilmu metafakta tersebut.
"Modusnya korban dimasukkan oleh seseorang, anak buahnya tersangka untuk menjadi salah satu tim kesehatan, metafakta," kata Kuasa Hukum korban Nun Sayuti.
Saat seleksi tim, korban dijanjikan ditransfer ilmu. Namun, korban diminta untuk melepas semua pakaiannya agar ilmu tersebut bisa masuk. Korban sempat menolak karena hal ini tidak masuk akal.
MSAT menegaskan jika ilmu tersebut tidak akan sampai jika korban masih mengandalkan akal atau logika. "Nah salah satu prosedurnya melalui internal interview, saat itulah terjadi pemerkosaan itu," imbuh Nun.
Untuk mengetahui sosok MSAT selengkapnya, KLIK DI SINI.
Dugaan Pencabulan Sudah Terjadi Sejak 2017: MSAT Janji Akan Memperistri Korban
Kasus dugaan pencabulan MSAT terhadap santriwati ini telah dilakukan sejak 2017. Pada 2018, ada santri yang berani melapor ke Polres Jombang. Laporan ini atas dugaan pencabulan, persetubuhan hingga kekerasan seksual pada tiga santriwati, seperti dilansir dari detikJatim.
Pada Oktober 2019 Polres Jombang menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan. Ini karena pelapor dianggap tidak memiliki bukti lengkap.
Usai penolakan laporan korban karena tak cukup bukti, akhirnya, korban lain pun melaporkan MSAT ke Polres Jombang. Laporan ini juga dilakukan pada tahun 2019. Hingga akhirnya Januari 2020, penyidikan kasus ini resmi diambil alih Polda Jatim.
Dilansir dari detikNews, saat melakukan aksinya, MSAT memiliki sejumlah modus, salah satunya berjanji akan memperistri korban. MSAT juga disebut mengancam korban agar mau disetubuhi.
Sulitnya Menangkap MSAT
Polisi dinasihati kiai di Jombang/ Foto: Tangkapan layar |
Beberapa kali MSAT hendak dijemput paksa tapi selalu gagal. Bahkan, pada Minggu (3/7) kemarin, upaya penangkapan MSAT oleh pihak kepolisian diwarnai aksi kejar-kejaran layaknya film koboi. Namun, MSAT gagal ditangkap, ia berhasil melarikan diri.
Kabar terakhir menyebutkan upaya negosiasi polisi untuk menangkap Bechi kandas setelah dihalangi ayahnya, KH Muhammad Mukhtar Mukthi. Kiai Mukhtar menolak permintaan polisi untuk menyerahkan putranya, MSAT. Karena ia menilai putranya menjadi korban fitnah dalam kasus pencabulan santriwati tersebut. Ia meminta polisi tidak memaksakan diri menangkap putranya.
Untuk membaca perjalanan kasus pelaku tersangka pencabulan santriwati di Jombang, KLIK DI SINI.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |
Ponpes Shiddiqiyyah Ploso, Jombang dikepung ribuan polisi/ Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim
Penangkapan anak kiai di Jombang/ Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim
Sosok MSAT pelaku tersangka pencabulan santriwati di Jombang/ Foto: dok. Istimewa
Polisi dinasihati kiai di Jombang/ Foto: Tangkapan layar