23 Juli Diperingati Sebagai Hari Anak Nasional, Ahli Ingatkan Pola Asuh Responsif Bisa Bentuk Karakter Baik Si Kecil

Setiap orangtua memang bisa memiliki pola asuh terhadap anaknya yang berbeda-beda, Beauties. Bahkan yang dulu kamu dapat dari orangtuamu, kemungkinan akan kamu terapkan lagi ke anak, atau mungkin juga tidak.

Dokter Anak, dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes, IBCLC dalam Media Gathering: Hari Anak Nasional yang diadakan Tokopedia (22/7), mengingatkan, apa yang dialami orangtua dulu dan sekarang berbeda. Jadi tantangannya pun tentu tidak sama. Sehingga bila kamu berpikir untuk nggak ingin menerapkan pola asuh seperti yang kamu dapatkan dulu dari orangtua terhadap anakmu, bisa jadi itu adalah hal yang tepat.

dr. Citra pun mengungkap kalau pola asuh responsif dapat dibilang yang terbaik saat ini, sebab pola asuh ini berada di tengah-tengah antara pengasuhan model otoriter dan permisif. Apa maksudnya?

Pola Asuh Anak Responsif

Ilustrasi menerapkan pola asuh responsif/ Foto: dok. Tokopedia

Pada pola asuh otoriter, umumnya anak akan dididik untuk wajib mengikuti semua aturan serta keinginan yang orangtua harapkan. Dalam hal ini, besar kemungkinan tidak ada tawar-menawar dan hubungan antara orangtua dan anak menjadi tidak hangat. Sedangkan pola asuh permisif atau neglect parenting, adalah kebalikannya.

Orangtua cenderung mengikuti semua permintaan anak yang sayangnya dapat berujung melupakan aspek kedisplinan si kecil dan berpotensi tumbuh menjadi anak yang manja. Bagaimana dengan responsif?

Pola asuh itu dinilai dr Citra bisa membentuk karakter anak dan tetap bisa seimbang, baik dari segi kedisiplinan maupun kemandirian anak. Si kecil pun dapat tumbuh dengan bisa mengungkapkan isi hati dan hubungan yang hangat dengan orangtua, Beauties.

"Dalam pola asuh responsif, orang tua diharapkan memaksimalkan anak untuk berkembang sesuai potensi terbaiknya. Orang tua sebaiknya tidak memaksakan kehendak atau bersikap otoriter, maupun terlalu cuek," katanya.

"Saat anak mengajak berbicara atau bertanya, misalnya, jawablah dengan bahasa yang mudah dipahami dan berikan kesempatan agar anak merespon kembali. Jika anak masih bayi, perhatikan tatapan mata dan ocehan yang juga merupakan bentuk komunikasi anak kepada orang tuanya," ujarnya.

Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Pexels/Ketut Subiyanto

Selain menerapkan pola asuh responsif, dirinya pun berbagi kiat untuk meningkatkan pola asuh yang bisa orangtua lakukan, di antaranya:

- Terlibat dalam kegiatan anak, terutama pada 1000 hari pertama anak atau periode emasnya. Ini karena sangat penting bagi tumbuh kembang si kecil, lho.
- Ajarkan disiplin sejak dini, dengan menerapkan rutinitas teratur untuk membentuk kebiasaan yang baik. Seperti menerapkan jadwal tidur yang teratur, makan dan bermain sesuai kebutuhan yang berbeda tiap usia.
- Pastikan asupan anak berimbang, meliputi asupan nutrisi yang baik sejak lahir.

Dalam event ini juga Head of Category Development Tokopedia, Ramadhan Niendraputra, mengungkap kalau kategori ibu dan anak menjadi kategori yang populer di Tokopedia.

"Selama semester I 2022 kategori Ibu dan Anak masih menjadi salah satu kategori paling populer di Tokopedia. Sejumlah produk seperti tas ransel, kaos, ASI booster, susu untuk ibu hamil dan mainan montessori menjadi beberapa produk paling laris," katanya.

Beberapa daerah dengan peningkatan jumlah transaksi paling tinggi di kategori Ibu dan Anak pada waktu tersebut, yaitu Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Demak dan Jayawijaya.

Tren ini didorong berbagai inisiatif termasuk Tokopedia Parents, yakni ekosistem khusus yang membantu keluarga Indonesia dalam mendapat informasi relevan, serta belanja produk kebutuhan anak dan keluarga dengan lebih aman.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!