3 Alasan Mengapa Seseorang Sulit untuk Memulai Komitmen dalam Hubungan

Martatillah Nikita Karin | Beautynesia
Senin, 13 Jun 2022 22:00 WIB
3 Alasan Mengapa Seseorang Sulit untuk Memulai Komitmen dalam Hubungan
Penyebab seseorang sulit untuk memulai sebuah komitmen/Foto: Pexels.com/transtudios-photography-&-video

Ada berbagai macam kondisi yang menyebabkan seseorang berani memutuskan untuk berkomitmen. Namun, tidak jarang ada juga yang kesulitan untuk mengambil sebuah komitmen. Meskipun identik dengan hubungan romantisme, komitmen juga bisa dikaitkan dengan pekerjaan bahkan pengambilan keputusan.

Sebuah hubungan, khususnya dalam hubungan percintaan, rupanya ada penjelasan tentang penyebab seseorang bisa kesulitan bahkan takut akan sebuah komitmen. Dirangkum dari berbagai sumber, yuk, cari tahu penjelasannya, Beauties!

Pola Kelekatan

Pola kelekatan saat masa kanak-kanak membentuk perilaku di masa yang akan datang
Orangtua dan Anak/foto: pexels.com/rodnae-productions

Melansir dari Psych Alive, berdasarkan teori psikologi terdapat penjelasan mengenai attachment atau kelekatan. Pola ini bisa didapatkan dari masa pengasuhan saat anak-anak. Kedekatan antara pengasuh maupun orang tua, gaya pengasuhan, respon orang tua terhadap kebutuhan emosional anak, genetika, dan pengalaman yang terjadi setelahnya memberikan sebuah penilaian tersendiri bagi orang tersebut dalam memandang sebuah komitmen.

Orang yang memiliki pola kelekatan yang baik saat masa kanak-kanak, akan membentuk pandangan yang positif mengenai diri sendiri, terhadap pasangan dan hubungan di antara keduanya. Hal tersebut akan berjalan dengan seimbang karena merasa tidak ada ketergantungan satu sama lain.

Kebalikan dari hal tersebut, jenis pola kelekatan menghindar yang terjadi saat masa kanak-kanak membentuk sebuah perilaku seperti ragu-ragu, mudah curiga, dan menganggap orang lain tidak bisa dipercaya. Individu tersebut akan merasa kesulitan untuk mempercayai pasangannya, merasa bahwa jika terlibat dalam suatu hubungan hanya akan membuatnya menjadi terluka.

Pengalaman Masa Lalu

Pengalaman masa lalu bisa membuatmu takut untuk berkomitmen
Ilustrasi Gagal Moveon/foto: pexels.com/liza-summer

Tentu saja, hal ini sangat berdampak bagi seseorang dalam memutuskan untuk mulai berkomitmen. Adanya pengalaman pernah gagal dalam sebuah hubungan, perasaan kecewa, dan sakit hati dapat mengubah persepsi seseorang mengenai makna komitmen dalam sebuah hubungan. Orang yang pernah merasa dikecewakan dalam sebuah hubungan, akan menganggap bahwa komitmen bukan hal serius yang harus dipertahankan.

Tidak hanya pengalaman diri sendiri, pengalaman orang-orang di sekelilingnya juga dapat memunculkan rasa trauma dan menghindari komitmen sebagai bentuk perlindungan agar dirinya tidak mengalami hal yang sama.

Harapan Tidak Sesuai dengan Kenyataan

Dalam sebuah hubungan, tentunya akan selalu ada konflik yang harus kamu dan pasanganmu hadapi.
Ilustrasi Pasangan/foto: pexels.com/rodnae-productions

Melansir dari Choosing Therapy, ketika seseorang memulai sebuah hubungan, akan timbul harapan-harapan dari masing-masing pihak tentang masa depan yang ingin dicapai. Namun ternyata, sebuah hubungan tentu saja tidak selamanya berjalan mulus.

Terkadang ada perselisihan yang terjadi, adanya sikap dan karakter pasangan yang tidak sesuai serta tidak menemukan makna cinta yang dicari sehingga menimbulkan rasa kecewa dan enggan untuk memulai sebuah komitmen hingga menemukan cinta yang sesuai dengan harapannya.

Mengatasi Masalah Komitmen

penting bagimu untuk mengetahui latar belakang penyebab pasanganmu tidak mau mengambil komitmen
Ilustrasi Pasangan/foto: pexels.com/cottonbro-

Komunikasi adalah salah satu hal yang paling penting dalam sebuah hubungan. Untuk itu, penting bagi kamu dan pasanganmu untuk mengenal lebih jauh mengenai karakter dan harapan masing-masing. Sampaikan pada pasanganmu mengenai nilai-nilai dalam sebuah hubungan, serta bagaimana kamu dan pasanganmu memandang sebuah komitmen.

Penting bagimu untuk mengetahui apakah saat ini ada prioritas lain yang sedang dia utamakan dan harus dia capai sehingga harus mengesampingkan urusan percintaan terlebih dahulu. Jangan hanya menilai dari satu sisi, sebaiknya kamu juga perlu memahami kondisi pasanganmu.

Pahami terlebih dahulu penyebab seseorang tidak ingin mengambil komitmen terlebih dahulu
Ilustrasi pasangan/foto: pexels.com/andrea-piacquadio-

Tidak hanya komunikasi, untuk menghindari perasaan bergantung dan menumbuhkan rasa percaya dalam sebuah hubungan, kamu juga perlu mengisi tabungan cinta bagi dirimu sendiri. Berusaha untuk mencintai dirimu sendiri terlebih dahulu sebelum memulai untuk mencintai orang lain. Sehingga kamu tidak perlu susah payah menuntut orang lain agar mencintaimu dan meminta untuk segera memulai hubungan yang lebih serius.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE