3 Alasan yang Bisa Membuat Gen Z Dipecat dari Pekerjaan

Dwi Lindah Permatasari | Beautynesia
Selasa, 24 Dec 2024 17:00 WIB
Berbicara dalam Bahasa yang Berbeda
Berbicara dalam Bahasa yang Berbeda/Foto: Freepik

Beauties, apakah kamu termasuk orang-orang yang lahir sekitar tahun 1997-2012? Generasi Z atau gen Z saat ini telah banyak terjun menguasai dunia kerja. Gen Z banyak membawa energi baru dan pandangan berbeda ke dunia kerja.

Namun, ada beberapa tantangan unik yang membuat gen Z berisiko mengalami kesulitan bahkan kehilangan pekerjaan, lho. Yuk, kita bahas tiga alasan utamanya!

Kurangnya Motivasi

Menurut Forbes, salah satu kritik paling umum terhadap gen Z adalah kurangnya motivasi yang dirasakan dalam bekerja. Semua orang, mulai dari generasi milenial hingga baby boomer, sering kali membicarakan keengganan gen Z untuk bekerja keras demi apa yang ingin mereka capai dalam hidup.

Sementara gen Z sering kali menyaksikan ketidakstabilan pasar tenaga kerja dan perusahaan yang mengeksploitasi segala hal yang menghalangi jalan mereka. Nah, gen Z biasanya cenderung menginginkan lingkungan kerja yang fleksibel dan tidak banyak tuntutan.

Karena itu, kurangnya motivasi yang dirasakan ini mungkin merupakan bentuk upaya mempertahankan diri, keengganan untuk terjun ke dalam sistem yang tidak menawarkan banyak stabilitas di dunia kerja.

Berbicara dalam Bahasa yang Berbeda

Berbicara dalam Bahasa yang Berbeda/Foto: Freepik

Selanjutnya, salah satu keunggulan gen Z adalah keterampilannya dalam menggunakan teknologi digital. Namun, ini tidak berarti gen Z memiliki keterampilan interpersonal yang kuat dalam lingkungan kerja tradisional.

Karena tumbuh besar dengan media sosial dan komunikasi berbasis teks memungkinkan banyak karyawan muda yang kesulitan dengan percakapan tatap muka. Padahal, hal ini sangat penting dalam lingkungan profesional.

Kesenjangan komunikasi inilah yang dapat menimbulkan kesalahpahaman, kesalahan, atau bahkan kesan bahwa para pekerja ini tidak terlibat aktif di kantor. Padahal sebenarnya mereka hanya menggunakan metode yang berbeda buntuk berkomunikasi.

Keterbatasan Ketahanan Mental

Keterbatasan Ketahanan Mental/Foto: Freepik

Keterbatasan dalam ketahanan mental juga menjadi faktor penting dalam masalah ini. Alasan paling menentukan mengapa gen Z lebih mudah kehilangan pekerjaan adalah adanya penolakan terhadap budaya kerja tradisional, yang menekankan jam kerja panjang dan keterlibatan dalam pekerjaan seseorang.

Bagi generasi yang lebih tua, kesuksesan dikaitkan dengan kerja keras dan pengorbanan karier. Nah, budaya kerja keras generasi milenial ini terkadang meromantisasi gagasan bekerja malam, lembur akhir pekan, dan hari libur sekalipun.

Sebaliknya, gen Z tidak menyukai hal itu. Mereka menginginkan lebih dari sekadar gaji, termasuk keseimbangan hidup antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, atau biasa dikenal dengan istilah work-life balance.

Jadi, Beauties, fenomena pemecatan di kalangan gen Z bukan hanya soal performa kerja semata, tetapi juga berkaitan dengan keterampilan interpersonal, harapan yang tidak realistis, dan ketahanan mental. Penting bagi kita untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh generasi muda ini agar bisa memberikan dukungan yang tepat.

Dengan meningkatkan keterampilan komunikasi dan manajemen stres, serta memiliki harapan yang lebih realistis terhadap dunia kerja, gen Z dapat meningkatkan peluangnya untuk sukses dalam karier.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE