3 Ciri Sahabat Palsu yang Tak Boleh Kamu Abaikan
Keluarga sering dianggap memiliki tempat istimewa di hati banyak orang. Namun, hubungan persahabatan juga memiliki peran penting, terutama dalam menjaga kebahagiaan dan kesehatan seseorang.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Personal Connections pada tahun 2017 menemukan bahwa bagi orang yang lebih tua, persahabatan bisa lebih berpengaruh terhadap kebahagiaan dan kesehatan dibandingkan hubungan dengan keluarga.
Namun, untuk mencapai kebahagiaan dan kesehatan melalui hubungan persahabatan, penting untuk memilih teman yang baik, bukan teman palsu yang hanya berpura-pura peduli. Dilansir dari The Health Site, inilah beberapa ciri-ciri sahabat palsu yang tak boleh kamu abaikan!
Kurang Komunikasi
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik |
Gangguan komunikasi antara kamu dan sahabatmu dapat menjadi red flag dalam sebuah hubungan persahabatan. Sahabat yang tidak tulus biasanya hanya akan menghubungimu ketika mereka membutuhkan sesuatu. Selain itu, mereka cenderung mengabaikan panggilan atau pesan darimu saat kamu membutuhkan bantuan di mana hal ini menunjukkan kurangnya rasa empati atau perhatian.
Persahabatan yang sehat sendiri didasarkan pada timbal balik, keinginan untuk saling mendukung, dan keterbukaan dalam berkomunikasi. Jika salah satu pihak terus-menerus merasa dimanfaatkan atau diabaikan, hubungan persahabatan tersebut akan membuat salah satu pihak merasa lelah secara emosional.Â
Membawa Pengaruh Negatif
Ilustrasi/Foto: Freepik/user15285612
Keberadaan sahabat yang palsu sering kali membawa pengaruh negatif dalam kehidupanmu. Ketika mereka berada di sekitarmu, interaksi cenderung dipenuhi dengan drama atau kritik yang tidak membangun alih-alih memberikan dukungan atau energi positif.
Menurut berbagai penelitian, interaksi yang penuh kritik atau konflik tersebut dapat meningkatkan stres dan berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Tidak mengherankan jika teman semacam ini hanya akan menambah elemen toksik dalam hubungan persahabatan yang dapat memengaruhi suasana hati, kepercayaan diri, hingga produktivitas seseorang.Â
Kurangnya Usaha
Ilustrasi/Foto: Freepik/drobotdean
Orang yang tidak tulus biasanya enggan berkomitmen untuk menjaga hubungan tersebut, misalnya dengan sering mengubah atau membatalkan janji tanpa alasan yang jelas. Selain itu, mereka cenderung memprioritaskan orang lain daripada dirimu, bahkan ketika kamu sedang berada dalam situasi yang membutuhkan dukungan atau perhatian.
Menurut Psychology Today, persahabatan yang sehat ditandai dengan kedua belah pihak yang saling memberi waktu, perhatian, serta usaha untuk menjaga hubungan tetap kuat. Jika salah satu pihak terus-menerus mengabaikan hal ini, hubungan tersebut mungkin tidak memiliki dasar yang benar-benar kokoh.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
