3 Negara Sepakat Ancam Israel Jika Lanjutkan Serangan dan Blokade Bantuan ke Gaza
Serangan Israel terhadap Gaza masih terus berlanjut, bahkan semakin membabi buta. Blokade bantuan kemanusiaan makin memperparah kondisi korban yang butuh pertolongan.
Dilaporkan oleh BBC, Israel telah menghalangi masuknya bantuan selama 11 minggu, Beauties. Hari Selasa (20/5) Israel dikabarkan memperbolehkan masuk 5 truk bantuan, termasuk makanan bayi, dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke Jalur Gaza karena tekanan dari sekutu Senat AS. Namun PBB menyatakan bahwa bantuan tersebut masih sangat kurang dibandingkan apa yang dibutuhkan 2,1 juta warga Palestina di sana.
Laporan dari Aljazeera menyebutkan blokade bantuan telah menewaskan setidaknya 326 warga Palestina sejak 2 Maret. Sementara PBB mengatakan 14 ribu bayi terancam meninggal dunia dalam 48 jam jika tidak menerima bantuan.
Inggris, Kanada, dan Prancis Ancam Israel
PM Inggris, Keir Starmer/ Foto: Instagram.com/keirstarmer
Kabar serangan dan blokade bantuan kemanusiaan ini tentu sangat ditentang negara-negara lain, Beauties. Pemimpin Inggris, Kanada, dan Prancis tegas merilis pernyataan bersama pada 19 Mei 2025 ditujukan untuk pemerintah Israel. “Kami sangat menentang perluasan operasi militer Israel di Gaza. Tingkat penderitaan manusia di Gaza tidak dapat ditoleransi,” bunyi pernyataan tersebut, dilanjutkan tuntutan dari mereka.
“Pengumuman kemarin bahwa Israel akan mengizinkan sejumlah makanan pokok masuk ke Gaza sama sekali tidak memadai. Kami menyerukan kepada Pemerintah Israel untuk menghentikan operasi militernya di Gaza dan segera mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Ini harus mencakup kerja sama dengan PBB untuk memastikan kembalinya pengiriman bantuan sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan. Kami menyerukan kepada Hamas untuk segera membebaskan para sandera yang tersisa yang telah mereka tahan dengan kejam sejak 7 Oktober 2023”.
Jika Netanyahu tidak memenuhi tuntutan tersebut dan tetap melanjutkan serangan militer, mereka mengancam berikan sanksi. “Kami menentang segala upaya untuk memperluas permukiman di Tepi Barat. Israel harus menghentikan permukiman yang ilegal dan merusak kelangsungan hidup negara Palestina serta keamanan warga Israel dan Palestina. Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut, termasuk sanksi yang ditargetkan”.
Inggris Tangguhkan Perundingan Perdagangan Bebas dengan Israel
Menteri Luar Negeri Britania Raya David Lammy/ Foto: Instagram.com/ukincanada/david.lammy
Kabar teranyar, Inggris telah menghentikan sementara perdagangan bebas dengan Israel. Melansir dari DetikNews, hari Rabu (21/5) Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengumumkan penangguhan perjanjian perdagangan bebas dengan pemerintah Israel. "Hari ini, saya mengumumkan bahwa kami telah menangguhkan negosiasi dengan pemerintah Israel mengenai perjanjian perdagangan bebas baru," katanya, dikutip dari Reuters.
Lammy mengatakan penyerangan Israel terhadap warga Tepi Barat secara terus menerus merupakan “fase gelap baru dalam konflik ini”. Dia juga mengecam pernyataan Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, tentang kemungkinan pembersihan dan penghancuran Gaza, serta relokasi penduduknya ke negara ketiga.
“Itu ekstremisme, itu berbahaya, itu menjijikkan. Itu mengerikan, dan saya mengutuknya sekeras-kerasnya," seru Lammy. “tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang mendasari hubungan bilateral kita".
Bagaimana menurutmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!