3 Saran Psikolog untuk Bisa Move On dari Hubungan Cinta yang Gagal, Coba Terapin Demi Kesehatan Mental, yuk!

Fina Prichilia | Beautynesia
Senin, 12 Sep 2022 18:30 WIB
Ilustrasi putus cinta/Foto: Getty Images/iStockphoto/howtogoto

Kandasnya hubungan cinta bagi sebagian orang, bukanlah perkara mudah. Bahkan kamu bisa saja merasa tidak baik-baik lagi usai putus.

Menurut psikolog Mark Travers Ph.D dikutip dari Psychology Today, seringnya mereka akan berkata ingin bisa mengulang ke waktu ketika masih bersama --termasuk menghindari konflik, sehingga berharap nggak akan berakhir putus. Atau bisa juga berasumsi mereka nggak akan bisa melanjutkan hidup tanpa (mantan) kekasihnya itu.

Namun, faktanya menurut Travers, ada kemampuan menakjubkan dari dirimu untuk bangkit kembali, bahkan dari kandas hubungan yang menurutmu paling berat tersebut.

1. 'Redefinisi' Kegagalan Hubungan

Cara move on terbaik yang bisa dilakukan saat putus cinta/freepik/tirachardz

Hubungan cintamu memang tidak berjalan lagi dengannya, bisa jadi karena ada alasan tertentu yang memang tidak bisa dipaksakan. Namun, kebanyakan orang melihat hubungan yang tidak berlanjut, berarti gagal dan itu cenderung hal yang negatif.

Penilaian yang menghakimi tersebut bisa saja membebani kamu. Menurut Mark, alih-alih menyebut 'hubungan yang gagal', pilihlah yang otak kamu bisa lebih menerimanya.

Tidak perlu capek-capek melabeli dia orang yang jahat. Ingat juga dalam hubungan itu, kamu punya pengalaman yang baik juga sebaliknya yang bikin kamu mengetahui dan belajar hal baru. Ingat juga, kalau orang di luar sana nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

2. Gunakan Pengalaman Putus Cinta untuk Kebaikan Diri

Melakukan Hobi / foto : pexels.com/MikhailNilov

Usai putus, dinilai justru bisa membuat kamu bisa melakukan hal-hal yang selama ini mungkin kamu lupa atau terhambat ingin melakukannya. Terutama bagi hal-hal yang berdampak positif bagi diri sendiri.

Namun jika kamu mengalami kesulitan dalam menemukan motivasi melanjutkan hidup setelah putus, maka mencari bantuan dari ahli dapat dicoba, Beauties.

Biasanya, ahli akan mendapati bahwa kamu terlalu menyalahkan diri atas apa yang telah terjadi. Kamu juga ada kemungkinan lupa bahwa ada hal-hal dalam hidup yang berada di luar kuasa kamu. Hal ini rupanya bila tidak diatasi, bisa berdampak untuk hubungan lain seperti di pekerjaan dan pengasuhan pada anakmu kelak.

Kamu perlu ingat bahwa kita tidak bisa mengkontrol masa depan. Kita nggak bisa mengontrol pilihan yang orang lain buat, juga tidak bisa memaksa diri masuk ke realita yang 'bukan buat kita'.

Apa yang bisa diri kita kontrol adalah pikiran, emosi, aksi dan tingkah laku kita. Bila kamu mengingat ini, maka semakin sedikit kita terpengaruh oleh hal-hal di luar kendali.

3. Tidak Berlebihan dalam Hubungan

Ilustrasi kedekatan dalam berteman/ Foto: Freepik.com

Setiap hubungan adalah bermakna, bisa itu hubungan pertemanan, dengan keluarga, rekan kerja, alih-alih hubungan romantis semata. Kamu perlu berhati-hati agar tidak menempatkan kehidupan cintamu di atas segalanya. Tapi kamu juga perlu berhati-hati agar tidak mengasingkan pasanganmu dengan 'berinvestasi' terlalu banyak dengan hubungan lain. Ini artinya, sewajar dan secukupnya saja ya, Beauties.

Kamu perlu menghargai kontak sosial dan ikatan yang dimiliki dengan orang lain. Pasalnya kekuatan yang diperoleh dari hubungan kita dengan orang lain, bisa memberi kekuatan, serta penangkal terbaik dalam melewati hubungan romantismu yang baru saja kandas.

-----

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fip/fip)
Loading ...