Tahukah kamu, di Indonesia, upah rata-rata per jam untuk perempuan masih 17 persen lebih rendah dibandingkan pria? Selain itu, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan hanya sekitar 54,52 perempuan, sedangkan laki-laki mencapai 84,26 persen. Angka-angka ini menunjukkan betapa pentingnya menciptakan tempat kerja nyaman untuk perempuan.
Artikel yang dilansir dari Adecco ini bertujuan memberikan 3 tips menciptakan kantor inklusif sebagai strategi mendukung karyawan perempuan. Lingkungan kerja ramah perempuan berarti bebas dari pelecehan dan diskriminasi, serta mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka.
Dukungan Penitipan dan Pengasuhan Anak
Ilustrasi/Foto: Freepik |
Dukungan pengasuhan anak dan perawatan di tempat kerja merupakan faktor krusial dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung keluarga. Langkah-langkah seperti menyediakan fasilitas penitipan anak di lokasi kerja, memberikan subsidi untuk layanan pengasuhan anak di luar, atau menerapkan kebijakan cuti orang tua yang fleksibel, dapat membantu mengurangi tekanan yang dirasakan oleh orang tua yang bekerja. Hal ini tidak hanya meringankan beban mereka, tetapi juga mencerminkan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan.
Dengan memahami dan mengakui tantangan yang dihadapi karyawan yang memiliki tanggung jawab perawatan, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan kerja mereka. Kepuasan kerja yang tinggi sering kali berujung pada penurunan tingkat pergantian karyawan, yang berarti lebih sedikit karyawan yang meninggalkan perusahaan. Dukungan semacam ini juga mendorong loyalitas dan produktivitas yang lebih tinggi di kalangan karyawan karena mereka merasa dihargai dan didukung dalam peran mereka sebagai pekerja dan orang tua.