4 Alasan Mengapa Perempuan yang Jadi Korban Pelecehan Sering Merasa Rendah Diri
Pelecehan seksual masih menjadi salah satu hal yang mengkhawatirkan, terutama bagi kaum perempuan yang kerap menjadi korban. Banyaknya kasus pelecehan membuat sebagian besar perempuan kehilangan kebebasan diri, terutama dalam hal bertingkah laku maupun berpakaian.
Pasalnya, tidak sedikit perempuan yang menjadi korban pelecehan justru yang disalahkan. Seakan tidak cukup menanggung trauma, kecemasan, depresi, dan kemarahan, lingkungan sekitar justru semakin menekan dirinya.
“Mengapa tidak melawan?” atau “Mengapa tidak berteriak minta tolong?” adalah pertanyaan yang sering dilontarkan kepada penyintas. Pertanyaan semacam itu sangat tidak benar, Beauties.
Kamu perlu mengetahui bagaimana rasa trauma dan alasan mengapa para penyintas sering merasa rendah diri. Simak ulasannya dirangkum dari Domestic Shelters.
Trauma
![]() ilustrasi trauma/Foto: Freepik/Freepik |
Alasan paling utama adalah adanya rasa trauma yang mendalam. Orang yang pernah mengalami pelecehan seksual mungkin berkata, “Saya merasa tubuh saya mengkhianati saya" atau "Saya melakukan sesuatu yang salah sehingga pantas mendapatkan ini.”
Reaksi trauma seperti ini akan memperburuk seseorang untuk sembuh dari traumanya. Penting bagi korban, sebenarnya, bukan kamu yang melakukan sesuatu yang salah, melainkan sesuatu yang salah telah terjadi padamu.
Anggapan Dirinya Bersalah
![]() ilustrasi rasa bersalah/Foto: Freepik/Freepik |
Emosi yang sering muncul dari diri seorang penyintas adalah rasa bersalah. Perasaan ini menyebabkan timbulnya pertanyaan “mengapa” seperti mengapa tidak melakukan yang lebih untuk membela diri.
Sifat manipulatif pelaku juga bisa menyebabkan korban percaya bahwa dirinya adalah penyebab mengapa pelecehan ini terjadi. Padahal, pelecehan tidak pernah menjadi kesalahan orang yang selamat, dan bukan kendali korban untuk menghentikannya.
Alasan Mengapa Perempuan Korban Pelecehan Sering Merasa Rendah Diri
4 Alasan Mengapa Perempuan yang Jadi Korban Pelecehan Sering Merasa Rendah Diri/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tinnakorn Jorruang
Rasa Ingin Memperbaiki
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Pheelings Media |
Alih-alih orang asing, pelaku pelecehan seksual bahkan bisa berasal dari orang-orang terdekat yang kita kenali. Situasi ini justru mempersulit korban untuk melewati rasa traumanya.
Para penyintas justru merasa ingin menyelamatkan orang terdekatnya. Mereka merasa bahwa dirinya masih bisa memperbaiki apa yang telah terjadi. Pemikiran yang sering kali muncul seperti “Saya tidak percaya ini terjadi, saya tidak percaya orang ini melakukan ini pada saya.”
Padahal yang terpenting adalah menyelamatkan dirimu sendiri dan memutuskan hubungan dengan pelaku.
Kekalahan Mental
![]() ilustrasi kekalahan mental/Foto: Freepik/Freepik |
Alasan lain yang cukup penting adalah adanya kekalahan mental. Melansir dari U.S Army, kekalahan mental mengacu pada situasi ketika seseorang percaya bahwa apapun yang mereka lakukan tidak akan membuat perbedaan dalam hasil serangan pelecehan.
Keyakinan ini bisa menyebabkan seseorang merasa putus asa. Kurangnya dukungan dan keadilan bagi korban pelecehan seksual juga bisa menyebabkan rasa malu, harga diri rendah, bersalah, dan menyalahkan diri sendiri.
Apakah kamu pernah berada di situasi yang bersinggungan dengan korban pelecehan seksual, Beauties? Mari bantu mereka untuk sembuh dari rasa trauma dan membangun kembali kepercayaan dirinya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Pheelings Media