4 Hal yang Perlu Dilakukan Orangtua Saat Anak Jadi Korban Body Shaming
Body shaming merupakan salah satu bentuk bullying yang dapat dilakukan dan dialami oleh siapa saja, tak terkecuali anak-anak. Body shaming merupakan tindakan yang bertujuan untuk mengatakan hal-hal negatif tentang tubuh seseorang.
Bentuk tindakannya pun beragam, seperti mengomentari tentang ukuran tubuh, kulit, bentuk rambut, dan hal lainnya. Umumnya anak-anak yang mengalami body shaming dialami oleh anak yang mengalami obesitas, memiliki kulit sawo matang, dan tubuh yang pendek.
Body shaming yang terjadi pada anak-anak bisa berasal dari lingkungan masyarakat, teman sekolah, hingga dari keluarganya sendiri. Perlakuan tersebut dapat berpengaruh negatif bagi anak, misalnya kepercayaan diri hingga kesehatan mental. Melansir dari Hai Bunda, Menurut Ratih Zulhaqqi, MPsi, seorang psikolog anak dan remaja, body shaming dapat berimbas ke pertumbuhan anak ke depannya, bahkan hingga mereka dewasa.
Hal buruknya, anak yang menjadi korban body shaming dikhawatirkan dapat menjadi pelaku body shaming pula di masa depan. Lantas, apa yang perlu orangtua lakukan saat anak mengalami body shaming? Yuk, cari tahu jawabannya berikut ini!
Jadilah Pendengar yang Baik
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/Drazen Zigic |
Saat anak mendapat ejekan dari teman-temannya, tentu orang pertama yang dicarinya adalah orangtua. Biasanya anak-anak akan mengadukan hal tersebut sambil menangis. Maka dari itu, saat anak terbuka tentang pengalaman negatif yang diterimanya, cobalah untuk menjadi pendengar yang baik untuk anak. Orangtua juga perlu memvalidasi perasaan anak atas hal tersebut.
Selain itu, orangtua juga bisa memberikan respon mendalam dari hal-hal yang diceritakan anak dan membantunya menyelesaikan persoalan tersebut dengan saran-saran yang baik. Hal ini juga dapat membantu orangtua memahami lebih jauh berbagai hal mengenai sang anak, seperti karakteristik dan kepribadian
Hati-Hati dalam Berbicara
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/peoplecreations |
Body shaming yang dialami oleh anak pada akhirnya berkaitan erat dengan isu body image. Melansir dari Very Well Family, menurut beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak mungkin mulai khawatir mengenai berat badan dan penampilan fisiknya sejak usia 3 hingga 5 tahun.
Maka sebaiknya para orangtua perlu berhati-hati dalam memilih kata saat berbicara dengan anak mengenai tubuh. Sebisa mungkin, orangtua perlu menghindari mengucapkan kalimat seperti "kamu terlihat sangat gemuk dengan pakaian ini". Hal semacam ini dapat menurunkan kepercayaan anak.
Jadi Teladan untuk Anak
![]() Ilustrasi/Foto: Pexels.com/Monstera |
Orangtua merupakan orang paling terdekat bagi seorang anak, maka sudah seharusnya orangtua menjadi teladan baik untuk anak-anaknya. Selain itu anak-anak memiliki kecenderungan belajar dengan mencontoh atau meniru apa yang orangtuanya lakukan, apalagi saat anak dalam usia pertumbuhan.
Dilansir dari CNN Indonesia, menurut penelitian yang dilakukan Universitas Birmingham dan Durham di Inggris yang membandingkan perilaku anak-anak dan bonobos, primata berbulu hitam dan berwajah hitam dari Kongo, menemukan bahwa anak-anak sangat ingin meniru tindakan meskipun tak ada fungsinya, berbeda dengan bonobo. Orangtua bisa memberikan contoh yang dimulai dari hal sederhana, seperti membiasakan pola hidup dan makan yang sehat, hingga bagaimana cara merespon orang lain saat menerima perlakuan buruk.
Bicara tentang Tubuh dengan Cara yang Positif
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/DC Studio |
Untuk memberi pemahaman anak mengenai bentuk tubuh dan membangun kepercayaan dirinya, sudah saatnya orangtua mengajarkan anak untuk menerima dan membicarakan tentang tubuhnya dengan cara dan kata-kata yang positif. Misalnya tentang body positivity dan beauty standard. Sehingga anak akan tau bagaimana seharusnya ia mencintai dirinya sendiri.
Hal ini dapat dimulai dengan memberikan contoh oleh orangtua yang membicarakan tubuhnya dengan positif pula. Sebab, dilansir dari Very Well Family, menurut studi Common Sense Media menemukan bahwa anak-anak usia 5 hingga 8 tahun yang berpikir bahwa ibu mereka tidak senang dengan tubuh mereka, cenderung tidak puas dengan tubuh mereka sendiri.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!



