4 Kalimat yang Bisa Mendorong Anak Tumbuh Mandiri Menurut Psikolog

Pratitis Nur Kanariyati | Beautynesia
Selasa, 16 Dec 2025 14:30 WIB
2. “Bukannya Kamu Tidak Bisa, Hanya Saja Kamu Belum Bisa...”
Ilustrasi orang tua yang sedang memperkenalkan permainan bola pada anaknya/Foto: Freepik.com/prostooleh

Tahukah, Beauties, kalau karakter mandiri pada anak bisa tumbuh ketika anak merasa memiliki kendali, merasa diakui, dan memiliki ruang untuk membuat keputusan tanpa tekanan orang lain. Lantas, bagaimana cara menumbuhkan itu semua?

Kalimat demi kalimat yang sering diucapkan pada anak punya pengaruh besar terhadap pembentukan karakter mereka. Apalagi kalimat yang kerap dilontarkan oleh orang tua atau orang terdekatnya.

"Kata-kata atau pesan yang disampaikan dan dari siapa pesan itu datang memiliki kekuatan yang besar," jelas Direktur Kesehatan Mental di Audrey Hepburn Children's House, Hackensack University Medical Center, Dr. Brett A. Biller, Psy.D., menilik dari laman Parade.

Melontarkan kalimat afirmasi atau pesan positif saat berkomunikasi dengan anak bisa menjadi fondasi kuat untuk dia tumbuh menjadi pribadi yang mandiri. Berikut ini contoh kalimat afirmasi yang bisa Beauties ucapkan pada anak. 

1. “Ayo Kita Coba Hal Baru Itu”

Ilustrasi orang tua bersama anaknya/Foto: Freepik.com/freepik

Setiap anak punya kepribadian yang berbeda-beda. Ada anak yang aktif melakukan hal-hal baru yang belum dikuasai. Tapi, sebaliknya, ada juga anak yang tidak mau mencoba sesuatu yang belum ia kuasai karena takut dinilai "gitu aja nggak bisa."

Sebagai orang tua, kita bisa mengajak dan menjelaskan terlebih dahulu tentang hal baru itu hingga anak mengerti apa yang perlu dilakukan. Setelah itu, kita bisa memberi kepercayaan untuk dia mencobanya secara mandiri.

Ketika kita menunjukkan bahwa kita percaya bahwa anak mampu melakukan sesuatu, ia akan belajar untuk mempercayai dirinya sendiri bahkan ketika situasinya sulit.

Menurut profesor psikologi di Barnard College, Tovah P. Klein, PhD., memberikan ruang pada anak untuk mencoba memecahkan masalah dengan gagasan dan sumber daya mereka sendiri akan membuatnya terus berkembang, menguji kemampuan diri, dan mendapat kepercayaan diri untuk mencobanya lagi, melansir CNBC Make It.

Saat anak mencoba hal baru, orang tua bisa mendampinginya tanpa mengintervensi. Namun, siap membantu ketika dimintai tolong. Tindakan sederhana seperti ini memberi anak rasa aman yang dibutuhkan untuk mencoba atau memulai hal baru. 

2. “Bukannya Kamu Tidak Bisa, Hanya Saja Kamu Belum Bisa...”

Ilustrasi orang tua yang sedang memperkenalkan permainan bola pada anaknya/Foto: Freepik.com/prostooleh

Saat mengajarkan anak tentang sesuatu, sesekali anak langsung mengucapkan, "Aku nggak bisa, Bu/Yah." Lalu, bagaimana kita sebagai orang tua menanggapinya, apakah harus berdebat tentang kemampuannya saat ini atau melihat ke arah depan?

Guna membentuk karakter mandiri pada anak, kita bisa mengatakan, "Bukannya kamu nggak bisa, hanya saja kamu belum bisa. Ayo kita coba lagi, dan kemudian kamu akan menguasainya. Terkadang kita harus berusaha keras sebelum berhasil, Nak!"

Kalimat-kalimat itu adalah sudut pandang yang realistis dan optimis, yang membuat anak menjadi tidak mudah menyerah hanya karena sekali mencoba dan gagal. 

3. “Tidak Masalah Berapa Kali Mencobanya. Pastikan, Selesaikan Apa yang Sudah Kamu Mulai”

Ilustrasi anak dan orang tua yang asik bermain bersama/Foto: Freepik.com/freepik

Pernah nggak, Beauties mendapati anak-anak mudah menyerah, bahkan sebelum mereka mulai mencoba? Itu bukan tindakan yang bagus. Berhenti mencoba terutama ketika keadaan menjadi sulit, tidak akan membentuk anak-anak yang mandiri dan bertanggung jawab.

Setiap anak perlu tahu dan paham bahwa sebagian besar hal dalam hidup membutuhkan kerja keras dan usaha yang nyata. Jika gagal, itu tidak apa-apa dan setiap orang pernah di posisi itu. Kita bisa berusaha lebih keras lagi hingga berhasil. Entah berapa kali percobaan yang harus dilakukan.  

4. “Kamu Perlahan Harus Belajar Lakukan Itu Sendiri…”

Ilustrasi orang tua bersama anak perempuannya/Foto: Freepik.com/Lifestyle memory

Sebagian anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang dipenuhi asisten rumah tangga sering membebankan semua kebutuhan dan keinginannya pada mereka. Alhasil? Anak cenderung angkuh, egois, dan manja. Semua bisa ada di depan mata dan terasa mudah hanya dengan mengatakan "Bi, aku mau ini, ambilin dan/ atau buatin."

Orang tua yang sadar tentang pentingnya karakter di masa depan akan mengarahkan anak untuk tidak terlalu bergantung pada orang lain. Diri kita adalah tanggung jawab kita.

Mereka melatih anak untuk mengandalkan diri sendiri terlebih dahulu. Itu semua dimulai dari hal-hal sederhana seperti mengambil makanan atau camilan di dapur dan merapikan barang-barang pribadi yang berantakan.

Tindakan tersebut memberikan anak kesempatan untuk tumbuh, merasa kuat, dan menghadapi hidup dengan lebih percaya diri. Dia tidak akan mudah rapuh dan tetap berdiri di kakinya sendiri ketika dunia dan seisinya tidak berpihak padanya.

Itulah empat dukungan emosional dalam bentuk verbal dari orang tua yang bisa mendorong anak mandiri. Kalau versi Beauties, bagaimana?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE