4 Penyebab Terjadinya Fenomena Dejavu yang Sering Bikin Bingung dan Penasaran

YULITA PURNAMASARI | Beautynesia
Kamis, 25 Sep 2025 18:45 WIB
4. Masalah pada Sistem Saraf
Masalah pada sistem saraf/Foto: Freepik/8Photo

Fenomena dejavu sering bikin orang bingung sekaligus heran. Rasanya seperti pernah berada di situasi tertentu, padahal kenyataannya itu baru pertama kali terjadi.

Ada yang menganggapnya misterius, bahkan mistis, tapi melansir detikEdu, faktanya fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah dalam pandangan psikologi, loh! Dejavu biasanya muncul sekejap, namun cukup membekas karena terasa begitu nyata.

Nah, biar kamu nggak lagi bertanya-tanya, yuk simak 4 penyebab terjadinya fenomena dejavu yang ternyata erat kaitannya dengan cara kerja otak, memori, hingga sistem saraf.

1. Fokus Otak yang Terganggu

Fokus otak yang terganggu/Foto: Freepik/8Photo

Salah satu penyebab terjadinya fenomena dejavu adalah karena fokus otak yang menurun. Saat tubuh kelelahan, stres, atau kurang istirahat, otak tidak bisa memproses informasi secara maksimal.

Akibatnya, otak bisa “salah kirim sinyal” dan membuat pengalaman baru terasa seperti pengalaman lama. Inilah alasan mengapa dejavu sering terjadi ketika kamu dalam kondisi capek atau kurang tidur.

Jadi, menjaga kesehatan mental dan fisik bisa membantu mengurangi munculnya fenomena dejavu.

2. Ingatan atau Memori yang Tertukar

Ingatan atau memori yang tertukar /Foto: Freepik/8Photo

Penyebab terjadinya fenomena dejavu juga berkaitan dengan memori. Kadang, otak menyimpan potongan kecil pengalaman atau gambaran yang mirip dengan situasi sekarang. Ketika ada kesamaan, otak menganggapnya sebagai sesuatu yang sudah pernah dialami sebelumnya.

Misalnya, kamu masuk ke ruangan baru dengan pencahayaan atau aroma yang mirip dengan pengalaman masa lalu, otak bisa langsung mengaitkannya. Hasilnya, muncullah sensasi dejavu. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya peran memori dalam menciptakan persepsi.

3. Proses Kognitif yang Tidak Sinkron

Proses kognitif yang tidak sinkron /Foto: Freepik/8Photo

Fenomena dejavu juga bisa muncul akibat proses kognitif yang tidak sinkron. Otak manusia bekerja dengan sistem yang kompleks—ada bagian yang memproses informasi cepat, ada pula yang lebih lambat.

Jika ada jeda singkat antara kedua sistem ini, informasi bisa terekam dua kali: pertama sebagai sesuatu yang “terjadi”, dan kedua sebagai “kenangan”. Akibatnya, kamu merasa sedang mengulangi hal yang sama padahal sebenarnya tidak. Inilah salah satu penjelasan ilmiah paling populer mengenai dejavu.

4. Masalah pada Sistem Saraf

Masalah pada sistem saraf/Foto: Freepik/8Photo

Penyebab terjadinya fenomena dejavu juga bisa dikaitkan dengan masalah pada sistem saraf, terutama pada bagian otak yang mengatur memori, yaitu lobus temporal.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan gangguan saraf, seperti epilepsi, lebih sering mengalami dejavu. Saat ada aktivitas listrik yang tidak normal di otak, pengalaman sehari-hari bisa terasa seperti pernah dialami sebelumnya. Meski begitu, dejavu pada orang sehat umumnya bukan pertanda penyakit serius, hanya sinyal bahwa otak sedang bekerja dengan cara unik.

Fenomena dejavu ternyata bukan sekadar perasaan aneh yang datang tiba-tiba, melainkan bagian dari cara kerja otak yang rumit. Baik karena fokus otak yang terganggu, memori yang tertukar, proses kognitif yang tidak sinkron, maupun masalah pada sistem saraf, semua memberi gambaran betapa luar biasanya otak manusia.

Jadi, kalau kamu mengalami dejavu, jangan langsung panik. Anggap saja itu sebagai momen unik yang menunjukkan betapa misteriusnya kerja otak kita dalam kehidupan sehari-hari.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI! 

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE