4 Sikap yang Terlihat Kasar Ini Justru Dianggap Sopan di Luar Negeri
Beauties, kamu suka traveling dan menikmati kuliner di luar negeri? Kamu tentu akan bertemu berbagai macam budaya yang bisa bikin bingung.
Ada sikap yang terlalu kasar menurut standar Indonesia, tapi justru dianggap wajar bahkan sopan di negara lain. Supaya tidak kaget saat traveling atau berinteraksi dengan orang dari negara berbeda, yuk, kenali beberapa perilaku tersebut yang dirangkum dari Reader’s Digest berikut!
Sendawa di Meja Makan
Beauties, di beberapa negara seperti China, Taiwan, Turki, Mesir, dan sejumlah negara Timur Tengah, bersendawa setelah makan bisa dianggap wajar. Ini bahkan bisa dibaca sebagai tanda kalau hidangan yang disajikan terasa memuaskan. Jika terdengar oleh tuan rumah, mereka bisa menganggap kamu benar-benar menikmati makanannya.
Namun, hal ini tentu tetap ada batasannya. Sendawa lebih dimaknai sebagai sinyal bahwa kamu sudah kenyang dan puas, bukan pujian langsung untuk juru masaknya. Kalau ingin memuji masakan, kamu bisa mengucapkannya dengan cara yang biasa.
Menyeruput Mie
Menyeruput Mie/Foto: Unsplash/christian dala
Di Amerika, menyeruput mie sering dianggap kurang sopan. Sebaliknya, di Jepang, suara seruputan ini justru menunjukkan rasa suka. Saat kamu makan ramen atau udon, suara itu dianggap sebagai lambang kepuasan. Hanya saja, siap siap sedikit belepotan karena seruputan bisa membuat kuah terciprat.
Namun, kamu mungkin pernah mendengar istilah “burp and slurp" (bersendawa dan menyeruput). Nah, jangan sampai kamu melakukannya, Beauties. Kombinasi ini tidak dianggap sopan di Jepang maupun negara lain.
Tidak Menatap Mata
Tidak Menatap Mata/Foto: Freepik
Di Indonesia dan banyak negara Barat, kontak mata sering dibaca sebagai tanda percaya diri. Namun di Jepang, Korea Selatan, China, dan Malaysia, menatap mata langsung bisa dianggap kurang sopan, terutama pada orang yang lebih tua atau punya kedudukan. Pandangan singkat atau tidak langsung justru dianggap lebih menghormati orang lain.
Jeda Panjang Saat Mengobrol
Jeda Panjang Saat Mengobrol/Foto: Freepik
Di Amerika, hening dalam obrolan cenderung membuat orang canggung. Namun, di negara-negara Skandinavia, Asia, dan Afrika tertentu, jeda panjang justru bagian penting dari percakapan. Diam sejenak bisa memberi ruang untuk memahami, menunjukkan perhatian penuh, dan menandakan bahwa kamu baru merespons setelah lawan bicara selesai berbicara. Kehadiranmu akan terasa lebih tulus dengan cara seperti ini.
Jadi, Beauties, setiap negara punya cara sendiri untuk menunjukkan sopan santun. Memahami hal seperti ini akan membuat perjalanan dan interaksi jadi lebih nyaman. Hal yang terpenting, tetaplah terbuka dan menghargai budaya apa pun yang kamu temui di mana pun.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!