BILLBOARD
970x250

4 Tradisi Ramadan Unik di Timur Tengah, Ada Tembakkan Meriam Saat Jelang Buka Puasa!

Pratitis Nur Kanariyati | Beautynesia
Sabtu, 01 Apr 2023 17:00 WIB
4 Tradisi Ramadan Unik di Timur Tengah, Ada Tembakkan Meriam Saat Jelang Buka Puasa!

Berbeda daerah atau negara, tentu berbeda juga tradisinya ya, Beauties. Di setiap bulan Ramadan, Timur Tengah ternyata memiliki tradisi Ramadan yang unik loh, Beauties. 

Lebanon punya keunikan saat menyambut buka puasa, yaitu menembakkan meriam. Kira-kira selain Lebanon, negara mana lagi nih yang punya tradisi Ramadan unik?

1. Lebanon - Tembakkan Meriam

tradisi ramadan unik di Timur Tengah tembakkan meriam
Meriam/Foto: pexels.com/Mart LMJ

Jika di Indonesia waktu berbuka puasa ditandai dengan suara bedug, tidak dengan Lebanon. Tradisi Ramadan unik menjelang buka puasa yang diterapkan Lebanon adalah midfa al iftar

Midfa al iftar adalah tradisi menembakkan meriam sebagai tanda waktu berbuka puasa. Konon, tradisi midfa al iftar awal mulanya bukan dari Lebanon melainkan Mesir. Tepatnya 200 tahun lalu ketika pemerintahan Ottoman Khosh Qadam. 

Kala itu, secara tidak sengaja uji meriam dilakukan oleh Qadam saat matahari terbenam. Suara meriam pun bergema hingga seluruh Kairo. Hingga akhirnya warga sipil mencetuskan suara tembakkan meriam sebagai tanda untuk berbuka puasa. 

Di balik itu semua, tahun 1983 tradisi midfa al iftar hampir lenyap. Kok bisa? Pada saat itu terjadi invasi yang berujung pada penyitaan meriam. Namun, tradisi midfa al iftar berhasil dihidupkan kembali oleh tentara Lebanon hingga saat ini.

2. Mesir - Menyalakan Lentera

Bagi orang Mesir, lentera memberikan makna persatuan dan kegembiraan sepanjang bulan suci Ramadan. Maka tak jarang, masyarakat di Mesir berbondong-bondong menyambut bulan puasa dengan fanous (lentera) warna-warni. 

Tradisi semacam ini mulai ada pada zaman dinasti Fatimiyah. Saat itu orang Mesir menyambut Khilafah Al-Muʿizz li-Dīn Allah saat ia tiba di Kairo pada hari pertama Ramadan. 

Guna menyediakan pintu masuk yang terang bagi imam, pejabat militer memerintahkan masyarakat setempat untuk memegang lilin di jalan-jalan yang gelap. Melindungi mereka dalam bingkai kayu agar tidak meledak. 

Lambat laun, struktur kayu tersebut muncul menjadi lentera berpola dan merebak di Mesir. Anak-anak kerap berjalan-jalan membawa lampion dan bernyanyi riang sembari meminta hadiah dan permen. 

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE