Mendidik anak merupakan hal yang cukup menantang bagi sebagian besar orangtua. Setiap orangtua yang cerdas secara emosional seharusnya bisa memahami emosi yang memengaruhi perilaku anak.
Kamu juga perlu mengajari anak untuk mengelola emosi yang berdampak besar pada perkembangan psikologis anak di masa kanak-kanak dan seterusnya. Sebaliknya, anak yang cerdas secara emosional biasanya selalu merasa aman dalam mengekspresikan emosinya.
Simak 5 hal yang tidak dilakukan oleh orangtua yang cerdas secara emosional berikut ini, dirangkum dari Parent Map.
1. Mengabaikan Pemicu Emosi Anak
Orangtua yang cerdas secara emosional seharusnya tidak mengabaikan pemicu emosi anaknya. Perilaku yang dilakukan seorang anak biasanya dipicu oleh peristiwa tertentu.
Memahami pemicu emosi pada anak bisa membuat kamu lebih mudah menangani perilaku anak sebelum menjadi tidak terkendali. Cara efektif untuk mengidentifikasi pemicu emosi pada anak adalah membuat buku harian emosi.
2. Melemahkan Emosi Anak
Orang tua yang cerdas secara emosional tidak melemahkan emosi anak/Foto: Unsplash/Paige Cody |
Orangtua yang cerdas secara emosional juga tidak melemahkan emosi pada anak-anaknya. Terlepas dari pantas atau tidaknya perilaku yang timbul akibat emosi anak. Kamu perlu menvalidasi setiap emosinya.
Memvalidasi emosi artinya mengajari anak-anak bahwa emosi mereka tidak diperhitungkan. Itu artinya, tidak semua perilaku dapat diterima dan kamu bisa mengajarkan anak untuk menekan emosi tertentu.