KALEIDOSKOP BEAUTYNESIA 2024

5 Kasus Bullying Paling Viral di Indonesia Sepanjang 2024

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Jumat, 20 Dec 2024 07:30 WIB
2. dr Aulia Risma Diduga Bunuh Diri Setelah Dibully Senior
Duka untuk dr Aulia Risma/Foto: Antara via Detikcom

Tahun 2024 menjadi saksi dari berbagai kasus perundungan yang mengguncang hati masyarakat Indonesia. Beragam insiden kekerasan dan intimidasi ini menyebar luas melalui media sosial, mengungkap sisi gelap dari interaksi anak-anak dan remaja di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Tidak hanya menjadi konsumsi publik, kasus-kasus ini juga menyoroti tantangan besar dalam mencegah perundungan di era digital, di mana setiap tindakan mudah tersebar dan meninggalkan luka yang mendalam bagi para korbannya.

Melansir berbagai sumber, berikut ini beberapa kasus bullying paling viral sepanjang tahun 2024.

1. Kasus Bullying 'Geng Tai' di Binus School Serpong

Ilustrasi Bullying/Foto: Freepik.com
Ilustrasi Bullying/Foto: Freepik.com

Kasus bullying yang melibatkan "Geng Tai" di SMA internasional Binus School Serpong di Tangerang Selatan menjadi salah satu peristiwa yang paling menyita perhatian publik sepanjang 2024. Insiden ini terungkap pada April 2024 lalu melalui postingan yang beredar di dunia maya.  

Korban adalah seorang siswa berinisial RE (16), yang diduga menjadi sasaran kekerasan hingga masuk rumah sakit. Polisi kemudian menetapkan 12 orang sebagai tersangka, terdiri dari 4 tersangka dewasa dan 8 anak berkonflik dengan hukum (ABH). Para pelaku dilaporkan menggunakan dalih tradisi untuk membenarkan tindakan mereka.

Melansir detikcom, pada September 2024 lalu RE akhirnya menceritakan pengalamannya selama menjadi korban bullying. Kejadian itu dialaminya selama hampir setahun, sejak November 2023. Dia juga pernah dikeroyok oleh 10 orang dan dilecehkan di toilet sekolah. Publik banyak yang menyayangkan kejadian seperti ini terjadi di sekolah dengan reputasi baik seperti Binus School Serpong.

2. dr Aulia Risma Diduga Bunuh Diri Setelah Dibully Senior

Duka untuk dr Aulia Risma/Foto: Antara via Detikcom

Aulia Risma ditemukan meninggal di kosnya di Semarang pada 12 Agustus 2024. Mahasiswi PPDS Anestesi Undip itu diduga bunuh diri setelah mengalami bullying dan pemerasan di lingkungan akademik. Keluarga melaporkan kasus ini ke Polda Jawa Tengah, yang kemudian membentuk tim khusus untuk menyelidiki kejadian tersebut. Melansir Detikcom, polisi telah memeriksa 43 saksi yang terdiri dari junior, senior, teman seangkatan, hingga pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang sebelumnya melakukan investigasi internal.

Polda Jawa Tengah juga mengumpulkan berbagai bukti seperti tangkapan layar percakapan, pesan suara, serta dokumen terkait, dan memeriksa sejumlah ahli, termasuk ahli pidana, autopsi, dan psikologi. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan, namun pada 13 September 2024, pihak Undip dan RSUP Dr.Kariadi telah mengeluarkan pernyataan permintaan maaf dan mengakui bahwa ada budaya kekerasan di lingkungan akademiknya.

3. Anak SD di Subang Meninggal Dibully Kakak Kelas

Ilustrasi Bullying/Foto: Freepik.com

Seorang bocah kelas 3 SDN Jayamukti di Kecamatan Blanakan, Subang, berinisial ARO, meninggal dunia setelah diduga menjadi korban perundungan oleh tiga kakak kelasnya. Sebelum meninggal, korban sempat mengeluhkan sakit di kepala dan perut, mengalami muntah-muntah, hingga kesulitan berjalan dan membuka mata.

Dari pengakuan terakhirnya kepada keluarga, ARO menyebut dirinya dijedotkan ke tembok dan ditendang. Bocah 9 tahun itu sempat koma selama enam hari di rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal pada 25 September 2024. Penyebabnya adalah mati batang otak akibat pendarahan di kepala.

Kasus ini menuai perhatian luas, mendorong polisi memeriksa sejumlah saksi, termasuk tiga kakak kelas yang diduga sebagai pelaku. Melansir Detikcom, Pemerintah Kabupaten Subang juga mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan kepala sekolah SDN Jayamukti sebagai bentuk tanggung jawab. Meski pelaku masih berusia di bawah 12 tahun, proses hukum tetap berjalan berdasarkan UU Perlindungan Anak, dengan melibatkan pihak-pihak seperti Bapas dan pekerja sosial.

Kasus Bullying Mahasiswi Kebidanan di Buton Tengah

Ilustrasi Bullying/Foto: Freepik.com

Oktober 2024, seorang mahasiswi jurusan kebidanan, NTRD (19), ditangkap polisi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, setelah video perundungan KM (15) viral di media sosial. Dalam video berdurasi dua menit tersebut, pelaku terlihat memasuki rumah korban, marah-marah, dan menendang kepala korban berulang kali. Insiden ini terjadi di Desa Oengkolaki, Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah, setelah pelaku tersinggung dengan perkataan korban. Sebelumnya, pelaku juga menganiaya korban di lapangan voli sebelum melanjutkan aksinya di rumah korban sekitar bulan Juli lalu.

Melansir CNN Indonesia, Kapolres Buton Tengah, AKBP Wahyu Adi Waluyo, menjelaskan bahwa pelaku mengakui perbuatannya dan meminta temannya, HD (14), merekam kejadian tersebut. Saat ini, kasus ini ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Buton Tengah. Pelaku telah diamankan di rumah kostnya dan sedang menjalani pemeriksaan.

5. Kasus Perundungan Siswi SMP di Kota Serang

Ilustrasi Bullying/Foto: Freepik.com

Akhir November 2024, sebuah video yang memperlihatkan aksi perundungan terhadap seorang siswi SMPN di Kota Serang menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, korban terlihat berdiri sambil direkam oleh pelaku sebelum dipukuli dan ditendang beberapa kali hingga tersungkur ke tanah sambil menangis. Terdengar salah satu pelaku menyatakan bahwa ia telah bersabar terhadap korban. Kejadian ini disaksikan oleh beberapa orang, namun tidak ada yang mencoba menghentikan aksi tersebut.

Melansir Detikcom, Polresta Serang Kota telah mengonfirmasi kebenaran kasus ini dan saat ini sedang menyelidikinya. Kanit PPA Satreskrim, Ipda Febby Mufti Ali, menjelaskan bahwa empat anak yang diduga pelaku telah dimintai keterangan dan status mereka masih sebagai saksi.

Kasus-kasus perundungan di atas mencakup berbagai latar belakang, mulai dari anak-anak SD hingga mahasiswa, bahkan melibatkan institusi pendidikan yang seharusnya menjadi tempat aman untuk belajar. Setiap cerita menggambarkan potret buram perilaku bullying yang harus dihentikan. Yuk, mulai melakukan tindakan nyata untuk menghentikan tindakan kekerasan dengan memulainya dari diri sendiri!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE