5 Kebiasaan 'YOLO' yang Wajib Dihindari Gen Z biar Nggak Boncos, Sudah Lakukan?
"YOLO" merupakan singkatan dari You Only Live Once atau kamu hanya hidup satu kali. Istilah populer ini menggambarkan tindakan seseorang yang melakukan suatu hal atau kesenangan tanpa memikirkan risiko jangka panjang. Generasi muda seperti Gen Z banyak yang menjadikan "YOLO" sebagai sebuah prinsip untuk bersenang-senang dan tanpa membuang waktu memikirkan pendapat orang lain.Â
"YOLO" bisa berdampak positif dan negatif, hal positifnya adalah orang yang berprinsip "YOLO" bisa melakukan hal yang ia mau saat itu juga. Namun, "YOLO" dapat memberikan dampak negatif jika orang tersebut tidak bisa mengendalikan semua keinginan sesuai dengan kemampuannya.
Prinsip "YOLO" biasanya berhubungan dengan gaya hidup seseorang. Nah, 5 kebiasaan "YOLO" apa saja ya yang wajib dihindari Gen Z biar nggak boncos? Yuk, simak selengkapnya, Beauties!
1. Belanja Impulsif
Ilustrasi/Foto: freepik.com/lifeforstock
Belanja impulsif berkaitan erat dengan gaya hidup "YOLO". Gaya hidup tersebut bisa menjadi kebiasaan yang membuat boros dan susah untuk menabung. Melvin Mumpuni, seorang perencana keuangan menyatakan bahwa hal tersebut merupakan kebutuhan dasar manusia yang selalu ingin memiliki hal yang sama dengan teman-temannya.
Ketika seseorang menyadari "YOLO" merupakan kemampuannya untuk bersosialisasi tetapi bukan menjadi prioritas untuk kondisi finansialnya, maka ia harus menurunkan ego untuk membatasi dan memiliki pengetahuan untuk mengatur perencanaan keuangan dan tidak berbelanja kebutuhan yang tidak direncanakan seperti yang dilansir dari laman 20 detik.
2. Ikut Tren “Wajib Punya”
Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik
Media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kebiasaan "YOLO". Gen Z dikenal dengan generasi yang mudah terpengaruh oleh sesuatu yang viral dan ia berusaha untuk mengikutinya. Gaya hidup tersebut juga dikenal dengan istilah "FOMO" (Fear of Missing Out) atau rasa takut kehilangan tren di media sosial termasuk memiliki sesuatu yang viral.
Ketika ada suatu barang terutama fashion item dari suatu brand viral, Gen Z biasanya ingin memilikinya. Namun, saat barang yang sedang tren tersebut mahal, Gen Z lebih suka memilih barang dupe seperti dilansir dari laman The Current. Barang dupe berasal dari kata duplikat merupakan barang tiruan yang dibuat oleh brand lain. Membeli barang dupe bisa menjadi alternatif memiliki barang yang berkualitas sangat mirip namun dengan harga yang lebih terjangkau sehingga bisa lebih menghemat pengeluaran.
3. Cicilan Barang-Barang Kecil
Ilustrasi/Foto: freepik.com/benzoix
Paylater merupakan sebuah metode pembayaran yang juga banyak mengintai generasi muda. Aliyah Natasya seorang financial planner mengatakan di podcast bersama Maudy Ayunda dengan judul "Anak Muda: Nabung dulu vs YOLO?!" bahwa paylater menjadi hal yang pertama dalam kesalahan finansial yang dilakukan anak muda. Peminjaman uang yang secara instan yang bisa dilakukan hanya dengan terdaftar di e-commerce ini bisa menumbuhkan mentalitas "reward first, processed later". Kondisi tersebut tentu mengkhawatirkan ketika semuanya serba instan.
Proses yang mudah tersebut dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan yang tidak baik, karena pada saat ini barang-barang kecil, bahkan makanan pun bisa menggunakan paylater. Aliyah mengatakan bahwa penggunaan paylater tentu akan mengurangi pendapatan di masa depan karena harus membayar cicilan setiap bulannya.
Jika dahulu cicilan hanya dikhususkan untuk kebutuhan yang besar, seperti cicilan rumah dan mobil, kini fashion item menjadi barang dengan pembelian tertinggi menggunakan paylater. Padahal sebenarnya, kita tentu tidak terlalu membutuhkan baju, tas, atau sepatu baru setiap bulan.
4. Kebiasaan Membeli Makanan di luar
Ilustrasi/Foto: freeoik.com/freepik
Makan menjadi suatu kebutuhan setiap hari, namun jika terus membeli makanan diluar tentu akan membuat boros. Melansir dari CNBC Indonesia, pemborosan kecil yang tidak terlihat bisa mempengaruhi kondisi keuangan. Friderica Widyasari Dewi, anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan RI mengatakan bahwa dirinya dahulu akan membeli kopi setiap pagi dengan harga yang cukup mahal, padahal sebenarnya bisa berhemat. Misalnya, dengan mengurangi pembelian kopi tidak setiap hari atau membeli kopi dengan harga yang lebih murah.
5. Tidak Menetapkan Anggaran untuk Hobi
Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik
Hobi bisa menjadi reward untuk diri sendiri atas kerja keras yang sudah dilakukan. Namun, tidak semua hobi bisa didapatkan dengan gratis. Banyak hobi yang juga bisa menguras isi dompet, seperti fotografi, koleksi barang-barang antik, membeli buku-buku yang sudah lama kamu incar, dan sebagainya.
Maka dari itu, kamu wajib menetapkan anggaran untuk hobi tersebut, jika tidak mungkin saja kamu akan rela menghabiskan uang untuk hobi sehingga lupa untuk menetapkan anggaran kebutuhan yang lain.
Aliyah Natasya mengatakan bahwa keinginan-keinginan kecil menjauhkan kita dari keinginan besar. Contohnya, dengan belanja hal-hal yang nilainya kecil yang akhirnya membuat harus lebih berusaha mendapatkan sesuatu yang besar karena kita tidak fokus untuk tetap berada di jalur yang sudah direncanakan. Hal tersebut sejalan dengan anggaran hobi yang membengkak jangan sampai merusak anggaran atau tabungan untuk masa depan.
Kebiasaan "YOLO" apalagi ya yang wajib dihindari Gen Z biar nggak boncos, bagaimana menurutmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!