5 Kesalahan Ini Tidak Dilakukan Orang yang "Pandai Bicara" Menurut Pakar
“Si dia itu pandai bicara orangnya”. Ungkapan ini mungkin pernah Beauties dengar dalam keseharian. Ya, beberapa orang mungkin saja dilabeli sebagai sosok yang “pandai bicara”. Maksud “pandai bicara” ini lebih dari sekadar melontarkan kata-kata, melainkan juga sosok yang lihai dan punya keterampilan berbicara sehingga orang yang mendengar atau lawan bicara merasa nyaman dan tertarik.
Jika ditelusuri, orang-orang seperti ini nyatanya tidak hanya belajar bagaimana menyampaikan sesuatu supaya lebih baik, tetapi juga belajar untuk menghindari beberapa kesalahan ketika berbicara.
Dikutip dari laman CNBC, John Bowe yang merupakan seorang pelatih pidato, jurnalis pemenang penghargaan dan penulis memberikan beberapa hal yang tidak dilakukan orang yang “pandai bicara”. Inilah 5 kesalahan tersebut.
1. Terlalu Banyak Bicara tentang Diri Sendiri dan Orang Lain
![]() Banyak bicara/ Foto: Freepik.com/freepik |
Terus menerus menceritakan diri sendiri di hadapan orang lain bisa menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada lawan bicara. Sebab, orang yang mendengarkan mungkin tidak terlalu tertarik dengan itu.
Selain itu, selama ini mungkin Beauties pernah mendengar bahwa mengajukan pertanyaan dalam sebuah percakapan adalah rahasia percakapan yang baik. Namun, perlu diingat bahwa mungkin tidak semua orang menyukai itu.
Memberikan banyak pertanyaan kepada lawan bicara bisa membuat mereka merasa diinterogasi, yang pada akhirnya berujung pada ketidaknyamanan. Oleh karenanya, jika pertanyaan yang diajukan tampaknya tidak diterima oleh lawan bicara, maka mundurlah dan bergegas memperbaiki arah dan cara pembicaraan.
Akan lebih baik jika mengubahnya dengan alur menceritakan sebuah cerita, kemudian memberi atau meminta pendapat serta bebaskan lawan bicara untuk memberikan tanggapan dan respon.
2. Mengangkat Topik Kontroversial
Topik kontrovesial/ Foto: Freepik.com/freepik
Orang yang “pandai bicara” paham caranya menempatkan topik pembicaraan. Terlebih jika pembicaraan itu dimulai dengan orang baru. Ia akan menghindari topik yang berat dan berbobot, tidak menyenangkan, politik, maupun mempolarisasi. Sebagai awal pertemuan, pembicaraan yang dihadirkan orang yang “pandai bicara” cenderung sederhana dan ringan.
Misalnya saja tentang makanan, hobi, ataupun yang lainnya. Jika nanti seiring berjalannya waktu terdapat ketertarikan pada topik lain yang lebih serius, maka biarlah itu terjadi setelah adanya pembicaraan ringan di awal.
3. Mulai Berbicara Tanpa Mengatakan Apapun
Meminta izin sebelum bicara/ Foto: Freepik.com/freepik
Pernahkah Beauties bingung cara memulai pembicaraan dengan orang yang ditemui pada suatu tempat? Padahal dalam hati, ingin sekali menyapa atau setidaknya bertegur sapa. Menghadapi situasi ini, orang yang “pandai bicara” akan memulai pembicaraan dengan meminta izin terlebih dahulu.
Alih-alih mengatakan “hai” atau “halo”, ubah menjadi kalimat pertanyaan “hai, bolehkah saya berbicara dengan kamu?” atau “maaf, apakah aku keberatan jika saya menanyakan sesuatu?”. Ini akan memberikan ruang obrolan yang lebih nyaman bagi kamu dan lawan bicara.
4. Menyela Pembicaraan
Menyela pembicaraan/ Foto: Freepik.com/freepik
Orang yang “pandai bicara” sangat sadar bahwa waktu adalah sesuatu yang teramat penting. Jika ia melihat dua orang atau lebih terlibat aktif dalam percakapan, maka ia tidak akan sembarang menerobos masuk dalam pembicaraan itu. Ia paham bahwa dua orang yang berbicara tersebut belum tentu siap dan setuju jika pembicaraan mereka disela atau diterobos orang lain.
Oleh karenanya, yang “pandai bicara” akan menunggu jeda terlebih dahulu dan apabila sudah mendapatkan perhatian atau tanda secara non verbal bahwa ia diberikan kesempatan untuk masuk dalam pembicaraan, barulah ia akan masuk dan bergabung.
5. Asumsi Tidak Ada yang Ingin Berbicara dengan Diri
Menyapa terlebih dahulu/ Foto: Freepik.com/freepik
Mungkin selama ini Beauties merasa enggan untuk memulai obrolan lebih dulu karena anggapan “tidak ada yang ingin berbicara dengan saya”. Anggapan-anggapan seperti ini nyatanya kerap kali menghambat untuk terjalinnya komunikasi.
Nah, orang yang “pandai bicara” akan berusaha menyingkirkan pemikiran ini. Sebab ia paham bahwa untuk bisa terhubung dengan lawan bicara, langkah pertamanya adalah meyakinkan pada diri bahwa orang lain juga ingin berbicara dengannya sehingga akan lebih percaya diri untuk memulai obrolan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
