5 Teknik Public Speaking yang Wajib Dicoba saat Menghadapi Klien Bisnis

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Sabtu, 12 Oct 2024 17:00 WIB
5 Teknik Public Speaking yang Wajib Dicoba saat Menghadapi Klien Bisnis
5 Teknik Public Speaking yang Wajib Dicoba saat Menghadapi Klien Bisnis/Foto: Pexels/RDNE Stock project

Public speaking adalah keterampilan krusial dalam dunia bisnis, terutama ketika menghadapi klien yang potensial. Memiliki kemampuan untuk berbicara di depan umum dengan baik dapat meningkatkan caramu menyampaikan ide dan presentasi efektif yang mempengaruhi keputusan klien.

Menguasai teknik public speaking yang tepat adalah investasi berharga untuk setiap profesional. Kalau kamu juga ingin sukses dalam komunikasi bisnismu dengan klien, coba sontek teknik yang dilansir dari The Buckley School berikut:

Pembukaan yang Berkesan

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Microsoft Edge
Ilustrasi/Foto: Unsplash/Microsoft Edge

Dalam sebuah presentasi, penting untuk menarik perhatian audiens sejak awal dengan menjelaskan topik yang akan dibahas dan alasan mereka harus mendengarkannya. Dengan cara ini, audiens akan lebih tertarik dan terlibat dengan materi yang disampaikan, karena sudah memahami relevansi dan manfaatnya bagi mereka.

Dalam komunikasi bisnis, pendekatan serupa juga dapat diterapkan. Kamu perlu memahami hal yang menjadi perhatian dari klien dan mencari cara untuk menghubungkan pembicaraan dengan minat mereka. Dengan memulai percakapan dari titik yang relevan bagi mereka, kamu akan lebih mudah membangun koneksi dan membuat percakapan menjadi lebih menarik dan berarti.

Utamakan 3 Poin Inti

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Dane Deaner

Kamu mungkin punya banyak informasi yang ingin disampaikan kepada audiens, tetapi mereka mungkin tidak siap atau bahkan tidak mau menerima semuanya sekaligus. Oleh karena itu, alih-alih mencoba memberitahu segala hal kepada audiens, penting untuk memprioritaskan beberapa informasi saja. Cobalah fokus pada 3 poin utama yang paling ingin kamu sampaikan agar pesanmu tetap jelas dan efektif.

Begitu pun dalam percakapan; meskipun tidak ada naskah yang harus diikuti, memiliki panduan tentang poin-poin utama akan membantumu menentukan hal yang perlu disampaikan ataupun diabaikan. Dengan cara ini, kamu bisa menjaga percakapan tetap relevan dan menarik tanpa membanjiri lawan bicara dengan informasi yang berlebihan.

 

Kupas tentang Fitur & Manfaat bagi Klien

Ilustrasi/Foto: Unsplash/KOBU Agency

Fitur adalah sesuatu yang kamu tawarkan, sedangkan manfaat lebih fokus pada bagaimana audiens dapat menggunakan, mendapatkan keuntungan, dan menikmati apa yang kamu tawarkan itu.

Misalnya, fitur sebuah ponsel pintar adalah kamera 48 MP dan sistem stabilisasi gambar canggih, sedangkan manfaatnya adalah menghasilkan foto berkualitas tinggi dengan detail tajam dan tidak goyang, bahkan saat pemotretan dilakukan sambil berjalan atau dalam kondisi temaram.

Dengan memasukkan manfaat ke dalam pesanmu, kamu membuat pembicaraanmu lebih fokus pada kebutuhan pendengar. Selain itu, manfaat yang kamu tawarkan mungkin sudah jelas bagimu, tetapi tidak selalu begitu bagi orang lain sehingga penting untuk menekankannya kembali dalam komunikasi dengan klien.

 

Bersiap untuk Pertanyaan dan Penolakan

Ilustrasi/Foto: Unsplash/LinkedIn Sales Solutions

Setiap kali kamu menyampaikan informasi, kemungkinan besar akan muncul pertanyaan dari audiens. Untuk menghadapinya dengan baik, kamu bisa mempersiapkan diri dengan memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan diajukan dan menyiapkan jawaban yang solid sebelumnya. Dengan persiapan ini, kamu dapat memberikan informasi yang lebih meyakinkan dan menjawab pertanyaan dengan percaya diri.

Dalam percakapan, kamu mungkin juga menghadapi tantangan atau penolakan dari klien. Dengan melakukan pendekatan yang sama, kamu akan lebih siap untuk merespons situasi yang mungkin muncul itu serta menjaga percakapan tetap produktif dan positif.

 

Bridging ke Poin Utama

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Christina @ wocintechchat.com

Pelatihan media dasar biasanya akan mengajarkan teknik bridging untuk membantu pembicara menyampaikan poin-poin yang ingin ditekankan dalam wawancara dan menghindari pertanyaan yang tidak ingin mereka jawab. Saat melakukan bridging, seseorang akan memberikan respons terhadap pertanyaan tersebut, kemudian menggunakan frasa untuk mengalihkan pembicaraan ke poin utamanya.

Karena percakapan, tentunya, bersifat spontan dan interaktif; bridging dapat membantumu menjaga agar pesan dalam percakapan satu lawan satu tetap pada jalurnya. Dengan teknik ini, kamu tetap dapat menyampaikan pesan utama meskipun percakapan mungkin berubah arah dan malah membicarakan topik yang tidak diinginkan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE