5 Tujuan Menikah yang Tidak Tepat Ini Bisa Berujung Perceraian, Awas Salah Langkah!

Galih Konain Tata | Beautynesia
Selasa, 19 Jul 2022 22:00 WIB
Deretan Tujuan Menikah yang Salah dan Bisa Berujung Perceraian/Foto: Pexels.com/ Melike Benli

Setiap orang punya alasannya tersendiri dalam memutuskan untuk menikah. Tetapi ada juga yang punya alasan kurang tepat. Padahal, pernikahan adalah suatu hal yang sangat sakral dan diharapkan hanya terjadi satu kali seumur hidup.

Melansir dari berbagai sumber, berikut 5 tujuan dan alasan menikah yang tidak tepat. Ada begitu banyak risiko jika salah langkah dari awal, mulai dari kehilangan kebahagiaan hingga berisiko terjadinya perceraian.

1. Menikah untuk Memecahkan Permasalahan


Tujuan Menikah/ Foto: Pexels.com/ Lewis Ashton

Untuk beberapa alasan, banyak orang tampaknya berpikir bahwa sesuatu yang ajaib terjadi ketika kita menikah dan semua pertengkaran dan siklus perilaku toxic akan menghilang. Hal ini adalah salah langkah yang cukup tragis ya, Beauties.

Berkomitmen kepada seseorang ke jenjang pernikahan bisa memperkuat semua aspek hubungan kita. Jadi, jika kamu dan pasangan benar-benar saling mencintai dan menghormati satu sama lain, maka cinta dan rasa hormat tersebut bisa tumbuh dan berkembang.

Sayangnya, ini juga berlaku untuk masalah yang kamu miliki dalam hubungan bersama pasangan. Jika kalian berdua buruk dalam komunikasi, maka hal itu juga akan berpotensi semakin buruk pada saat menikah. Sama halnya ketika kamu tidak memiliki rasa hormat satu sama lain, kamu dan pasangan kemungkinan akan lebih kehilangan setelah menikah.

2. Takut Kesepian


Alasan untuk menikah/ Foto: Pexels.com/ Ludwig Kwan

Sendiri dan kesepian adalah hal yang sangat menyebalkan. Tapi, hal yang lebih menyebalkan akan datang ketika kamu menikah hanya karena kesepian. Sejatinya, Beauties tidak bisa mengharapkan seseorang untuk membahagiakan kamu. Kamu sendirilah yang berhak atas kebahagiaanmu.

Menikah karena tidak ingin merasa sepi adalah tujuan yang tidak tepat. Sebaiknya, kembangkan diri kamu menjadi orang yang benar-benar kamu inginkan terlebih dahulu. Fokus pada karier dan kebahagiaan kamu sendiri. Atur keuangan kamu, dan barulah temukan seseorang yang memang kamu inginkan untuk bisa menemani hidup kamu selamanya.

3. Ajang Pembuktian

Menikah/ Foto: Freepik.com/freepic.diller

Nggak sedikit dari kita yang hidup di tengah lingkungan keluarga yang toksik. Saat Beauties nggak kunjung menikah dalam usia yang kerap dianggap ‘pantas’ untuk menikah, saudara sering memberikan pertanyaan-pertanyaan sarkasme yang cukup menyakitkan. Karena terganggu dengan kondisi ini, banyak dari kita juga yang akhirnya buru-buru menikah sebagai ajang pembuktian.

Menikah tidak sesederhana menjawab keinginan lingkungan sekitar. Maka, pernikahan tidak bisa dipandang sebagai simbol status saja. Menikah juga bukan untuk membuktikan sesuatu kepada orang sekitar. Ada dampak buruk yang berpotensi terjadi jika kita memutuskan menikah hanya untuk membuktikan apapun kepada siapapun.

4. Menikah Dianggap Praktis

Menikah/ Foto: Freepik.com/senivpetro

Sebagian orang mungkin akan tergoda untuk menikah karena pernikahan yang sah dapat memberikan banyak manfaat praktis. Misalnya untuk keringanan kebutuhan ekonomi, menerima tunjangan pasangan, dan lainnya.

Memang tidak ada salahnya menerima fasilitas tersebut, tetapi jika hal itu adalah satu-satunya tujuan kamu menikah, maka ada sesuatu yang tidak beres. Karena, pernikahan harus didasari dengan ketulusan dan tidak akan berhasil jika kamu dan pasangan tidak saling berusaha menjaga komitmen.

5. Perasaan Bersalah


Pernikahan/ Foto: Pexels.com/ Emma Bauso

Kita seharusnya tidak pernah membiarkan diri terjebak dengan seseorang karena rasa bersalah. Mungkin Beauties memiliki pasangan yang penuh kasih, perhatian, dan baik hati. Kamu merasa mereka pantas untuk dinikahi, baik ketika kamu benar-benar menginginkannya atau tidak.

Sulit untuk mengakhiri hubungan dengan seseorang kamu sayangi, tapi tidak benar-benar kamu cintai dan bersedia untuk menghabiskan waktu seumur hidup dengan mereka. Faktanya, kamu tidak akan pernah membuat mereka bahagia, jika diri kamu sendiri tidak bahagia.

Pernikahan memang sudah seharusnya tentang cinta dan keputusan secara sadar untuk mau berkomitmen pada pasangan. Wajar untuk membiarkan faktor-faktor lain memengaruhi keputusan kamu, tetapi pernikahan yang didasarkan pada tujuan yang tidak tepat hanya akan menimbulkan banyak masalah, ketidakbahagiaan, dan berujung perceraian. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI! 

(ria/ria)
Loading ...