6 Cara Mengenali Orang Narsistik dari Media Sosial
Platform media sosial telah menjadi jendela kehidupan masyarakat yang memungkinkan kita terhubung dan berbagi pengalaman. Tidak hanya itu, dari media sosial pun kita bisa mengetahui karakteristik si pengguna, seperti orang narsistik contohnya.
Menemukan seorang narsistik di media sosial mungkin terasa sulit, tetapi pola dan perilaku tertentu bisa menjadi tanda-tandanya. Dilansir dari Awareness Act, berikut 6 cara mengenali potensi sifat narsistik melalui media sosialnya.
1. Promosi Diri yang Berlebih
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/opatsuvi |
Orang narsistik sering kali menggunakan media sosial untuk mempromosikan diri mereka secara berlebihan, membagikan banyak postingan yang hanya berfokus pada pencapaian, penampilan, dan kesuksesan mereka. Postingan yang sering mencari validasi dan perhatian dapat menunjukkan si pengguna memiliki sifat narsis dan egois.
2. Pencitraan
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/satapornc |
Orang narsistik dengan hati-hati menyusun citra online mereka untuk menampilkan versi ideal diri. Mereka mungkin hanya membagikan foto-foto menarik, kisah sukses, dan momen-momen penting, tanpa mengabaikan kerentanan atau tantangan apa pun.
3. Kurangnya Empati dalam Berinteraksi
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
Perhatikan bagaimana seseorang merespons postingan orang lain. Orang narsistik lebih mungkin mengabaikan perasaan orang lain, tidak mengakui pengalamannya, atau mengalihkan pembicaraan kembali ke dirinya sendiri.
4. Mencari Validasi melalui Like dan Komentar
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/lookstudio
Orang narsistik sering kali mengukur nilainya berdasarkan jumlah like, comment, dan share yang mereka terima. Mereka mungkin akan kesal jika postingan mereka tidak mendapatkan perhatian atau validasi yang diharapkan.
5. Sering Membandingkan
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/jannoon028 |
Orang narsistik mungkin terus-menerus melakukan perbandingan dan keunggulan, selalu berupaya untuk mengungguli pencapaian atau pengalaman orang lain. Mereka mungkin merasa perlu untuk membuktikan keunggulannya dalam berbagai aspek kehidupan.
6. Melanggar Batasan
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/narawit_sukkasemsakorn |
Orang narsistik menggunakan media sosial untuk mengeksploitasi orang lain demi keuntungan pribadi atau memanipulasi situasi. Mereka mungkin membagikan informasi pribadi orang lain secara berlebihan tanpa persetujuan mereka atau menggunakan informasi pribadi untuk keuntungan mereka.
Meskipun mengenali seorang narsistik di media sosial bukanlah hal yang mudah, mengenali pola perilaku ini dapat memberikan wawasan tentang cara mereka menampilkan diri di dunia maya. Namun perlu diingat, profil media sosial tidak selalu memberikan gambaran komprehensif tentang karakter seseorang.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |




