6 Kalimat Toksik yang Sering Digunakan Orang Hiper-Narsis, Bagaimana Cara Menghadapinya?

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Selasa, 30 May 2023 22:30 WIB
6 Kalimat Toksik yang Sering Digunakan Orang Hiper-Narsis, Bagaimana Cara Menghadapinya?/Foto: Pexels.com/Yan Krukau

Istilah NPD (narcisstic personality disorder) belakangan ini viral gara-gara terkuaknya dugaan perselingkuhan Virgoun Last Child. Dalam salah satu unggahannya di Instagram Story, Inara Rusli sempat menyebut suaminya sebagai pengidap NPD, yaitu gangguan kepribadian yang seseorang terlalu ekstrim mementingkan diri sendiri, sehingga terus mencari perhatian dan minta dikagumi.

Terlepas dari kasus Virgoun dan Inara, dunia memang dipenuhi dengan karakter kepribadian yang rumit, dan narsisme adalah salah satunya. Dilansir dari CNBC, para ahli psikologi menganalisa bahwa kaum narsis umumnya sangat lihai dalam melakukan gaslighting, yaitu tindak manipulasi untuk melemahkan mental lawan sehingga mudah untuk dikendalikan.  

Karenanya, menghadapi sikap narsisme perlu strategi khusus. Dr. Ramani Durvasula, ahli psikologi, sekaligus professor di California State University, mengungkapkan dalam CNBC bahwa ada setidaknya 6 kalimat toksik yang paling sering digunakan orang hiper-narsis untuk menyerang lawan. Apa saja? Bagaimana pula cara menyikapinya? Yuk, cari tahu!

1. "Bukan Bermaksud Sombong/Pamer/Ceramah, Tapi…"


Kalimat Toksik yang Sering Diucapkan Orang Narsis/Foto: Getty Images Unsplash+

Ketika mengatakan pernyataan semacam itu, orang narsis sangat sadar bahwa tidak baik mendominasi percakapan. Namun mereka tetap ingin melakukannya. Karenanya, mereka berbasa-basi hanya untuk sekedar minta izin membicarakan dirinya sendiri panjang lebar, tentunya tanpa peduli dengan perspektif lawan bicara.

Cara Menyikapi: Kalimat di atas umumnya akan dibarengi dengan percakapan panjang yang sifatnya searah. Jika kamu punya cukup waktu, maka cukup dengarkan. Namun jika kamu merasa enggan terjebak dalam percakapan satu arah dengannya, sebaiknya segera akhiri dan pergi.

2. "Maaf Ya, Kamu Jadi Merasa Begitu (Sedih/Terluka/Kecewa/Tidak Enak)…"

Kaum narsis pada dasarnya sangat sulit mengakui kesalahan. Sekalipun mereka minta maaf, pada dasarnya penyataan itu hanya basa-basi. Mereka tidak benar-benar merasa tidak enak atau merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain. Dengan kata lain, perasaan orang lain adalah urusan orang itu sendiri.

Cara Menyikapi: Apapun kesalahan yang dilakukan kaum narsis, kemungkinan besar mereka akan melakukannya lagi di kemudian hari. Jika kamu tidak siap terluka di masa depan, terutama karena yang dilakukannya cukup fatal, sebaiknya pertimbangkan untuk melepas hubungan dan mencari orang baru yang lebih tulus.

3. "Kenapa Kau Melakukannya Padaku?"


Kalimat Toksik yang Sering Diucapkan Orang Narsis/Foto: Pexels.com/Liza Summer

Playing victim adalah salah satu keahlian pengidap narsistik. Sebesar apapun ketulusan, perjuangan, dan pengorbananmu, jika itu membuat mereka tidak nyaman, mereka tidak akan berterima kasih. Justru mereka akan menyalahkanmu dan menempatkan diri mereka sebagai korban.

Cara Menyikapi: Sikap ini sangat berbahaya dan bisa mengancam kondisi mental. Karenanya, jika terus merasa bersalah saat menghadapi pengidap narsistik, kamu harus memiliki kesadaran dan kekuatan diri untuk berpikir jernih. Carilah bantuan terapis atau orang dekat untuk membuatmu tetap 'waras'.

(naq/naq)