
6 Kalimat Toksik yang Sering Digunakan Orang Hiper-Narsis, Bagaimana Cara Menghadapinya?

Istilah NPD (narcisstic personality disorder) belakangan ini viral gara-gara terkuaknya dugaan perselingkuhan Virgoun Last Child. Dalam salah satu unggahannya di Instagram Story, Inara Rusli sempat menyebut suaminya sebagai pengidap NPD, yaitu gangguan kepribadian yang seseorang terlalu ekstrim mementingkan diri sendiri, sehingga terus mencari perhatian dan minta dikagumi.
Terlepas dari kasus Virgoun dan Inara, dunia memang dipenuhi dengan karakter kepribadian yang rumit, dan narsisme adalah salah satunya. Dilansir dari CNBC, para ahli psikologi menganalisa bahwa kaum narsis umumnya sangat lihai dalam melakukan gaslighting, yaitu tindak manipulasi untuk melemahkan mental lawan sehingga mudah untuk dikendalikan.
Karenanya, menghadapi sikap narsisme perlu strategi khusus. Dr. Ramani Durvasula, ahli psikologi, sekaligus professor di California State University, mengungkapkan dalam CNBC bahwa ada setidaknya 6 kalimat toksik yang paling sering digunakan orang hiper-narsis untuk menyerang lawan. Apa saja? Bagaimana pula cara menyikapinya? Yuk, cari tahu!
1. "Bukan Bermaksud Sombong/Pamer/Ceramah, Tapi…"
![]() Kalimat Toksik yang Sering Diucapkan Orang Narsis/Foto: Getty Images Unsplash+ |
Ketika mengatakan pernyataan semacam itu, orang narsis sangat sadar bahwa tidak baik mendominasi percakapan. Namun mereka tetap ingin melakukannya. Karenanya, mereka berbasa-basi hanya untuk sekedar minta izin membicarakan dirinya sendiri panjang lebar, tentunya tanpa peduli dengan perspektif lawan bicara.
Cara Menyikapi: Kalimat di atas umumnya akan dibarengi dengan percakapan panjang yang sifatnya searah. Jika kamu punya cukup waktu, maka cukup dengarkan. Namun jika kamu merasa enggan terjebak dalam percakapan satu arah dengannya, sebaiknya segera akhiri dan pergi.
2. "Maaf Ya, Kamu Jadi Merasa Begitu (Sedih/Terluka/Kecewa/Tidak Enak)…"
Kaum narsis pada dasarnya sangat sulit mengakui kesalahan. Sekalipun mereka minta maaf, pada dasarnya penyataan itu hanya basa-basi. Mereka tidak benar-benar merasa tidak enak atau merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain. Dengan kata lain, perasaan orang lain adalah urusan orang itu sendiri.
Cara Menyikapi: Apapun kesalahan yang dilakukan kaum narsis, kemungkinan besar mereka akan melakukannya lagi di kemudian hari. Jika kamu tidak siap terluka di masa depan, terutama karena yang dilakukannya cukup fatal, sebaiknya pertimbangkan untuk melepas hubungan dan mencari orang baru yang lebih tulus.
3. "Kenapa Kau Melakukannya Padaku?"
![]() Kalimat Toksik yang Sering Diucapkan Orang Narsis/Foto: Pexels.com/Liza Summer |
Playing victim adalah salah satu keahlian pengidap narsistik. Sebesar apapun ketulusan, perjuangan, dan pengorbananmu, jika itu membuat mereka tidak nyaman, mereka tidak akan berterima kasih. Justru mereka akan menyalahkanmu dan menempatkan diri mereka sebagai korban.
Cara Menyikapi: Sikap ini sangat berbahaya dan bisa mengancam kondisi mental. Karenanya, jika terus merasa bersalah saat menghadapi pengidap narsistik, kamu harus memiliki kesadaran dan kekuatan diri untuk berpikir jernih. Carilah bantuan terapis atau orang dekat untuk membuatmu tetap 'waras'.
Orang Hiper Narsis Cenderung Meremehkan Orang Lain dalam Sikap dan Perbuatan
4. "Aku Sibuk, Tidak Punya Waktu untuk Hal Semacam Ini"
![]() Kalimat Toksik yang Sering Diucapkan Orang Narsis/Foto: Unsplash.com/Priscilla Du Preez |
Pengidap narsistik umumnya tidak memiliki empati tinggi dan melakukan hubungan timbal baik dengan sesama. Karena merasa terlalu penting, mereka bukan hanya tak mau memahami kebutuhan orang lain, namun juga meremehkannya.
Cara Menyikapi: Pahamilah bahwa orang narsis mungkin takkan meluangkan waktu kecuali mereka sedang membutuhkan sesuatu. Demi kesehatan mental dan kebaikanmu, sebaiknya kamu melakukan berbagai cara untuk menjauh dari orang macam ini.
5. "Kamu Nggak Sadar Sedang Berurusan dengan Siapa?"
![]() Kalimat Toksik yang Sering Diucapkan Orang Narsis/Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio |
Kalimat ancaman seperti di atas sering digunakan orang narsis untuk menciptakan rasa takut pada lawan bicara. Mereka melontarkan kata-kata seolah akan membalas dendam atas perbuatanmu pada mereka, dengan tujuan kamu akan goyah dan berubah patuh.
Cara Menyikapi: Jika orang narsis yang kamu hadapi punya riwayat menyengsarakan orang lain, bersikaplah hati-hati. Jika kamu tak bisa menjauh dengan cepat, setidaknya buat dokumentasi, seperti email, percakapan, telepon, dan segala sesuatu yang memungkinkan untuk merekam perbuatannya. Setidaknya kamu bisa menggunakannya sebagai bukti jika terjadi hal tidak menyenangkan.
6. "Ini Tidak Adil"
![]() Kalimat Toksik yang Sering Diucapkan Orang Narsis/Foto: Pexels.com/Liza Summer |
Pengidap narsistik selalu percaya bahwa mereka istimewa. Karenanya, ketika ada hal buruk atau tidak sesuai harapan, kaum narsis akan dengan mudah merasa terdzolimi sehingga menganggap semua tidak adil. Padahal, sebenarnya itu adalah ungkapan syok mereka karena menyadari dirinya bukan orang spesial.
Cara Menyikapi: Sebagai orang dekat, kamu mungkin ingin menenangkan atau melalukan segala macam cara untuk membantu. Namun tetap bersikaplah realistis. Jangan berupaya terlalu keras untuk membuat dunia jadi “adil” bagi mereka. Tidak perlu mengorbankan diri terlalu besar hanya untuk alasan mereka yang tidak rasional karena itu hanya akan menumpuk sikap narsis mereka.
Demikian beberapa poin yang dijelaskan oleh Dr. Ramani Durvasula terkait cara orang hiper-narsis mengontrol orang di sekitarnya. Berhadapan dengan mereka kadang memang benar-benar toksik, sehingga kamu harus tahu bagaimana menghadapinya dengan baik.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!