6 Lokasi Berbahaya untuk Membangun Rumah, Rentan Banjir dan Tanah Longsor!

Nindya Putri Hermansyah | Beautynesia
Minggu, 07 Dec 2025 09:00 WIB
6 Lokasi Berbahaya untuk Membangun Rumah, Rentan Banjir dan Tanah Longsor!
Ilustrasi mencari lokasi rumah yang tepat/Freepik: freepik

Beauties, ketika memilih lokasi untuk membangun rumah, bukan hanya soal estetika atau akses, tapi juga keselamatan dari bencana seperti banjir dan tanah longsor. Banyak orang lupa bahwa lokasi yang tampak indah dan menantang bisa jadi sangat berbahaya jika musim hujan datang, atau selama kejadian alam ekstrem.

Jika salah pilih tempat, dampaknya bisa besar seperti kerusakan properti, korban, bahkan kehilangan jiwa. Karena itu, penting untukmu memahami beberapa lokasi yang perlu dihindari saat membangun rumah. Di mana saja lokasi itu? Simak!

1. Lereng Curam atau Kaki Bukit

Ilustrasi rumah di lereng curam/freepik: alexeyzhilkin

Membangun rumah di lereng curam atau di bawah bukit memang terlihat keren dan sejuk, tapi ternyata sangat berisiko. Menurut penelitian yang diterbitkan di Geohazard Monitoring and Risk Management oleh Li Bin, lereng dengan kemiringan lebih dari 70° sangat mudah mengalami longsor, apalagi kalau hujan deras datang. Batu dan tanah bisa jatuh kapan saja dan langsung menghantam rumah yang ada di bawahnya.

Hal ini diperkuat oleh studi di jurnal Buildings tahun 2025, yang ditulis oleh Luo Wei dan tim. Mereka menemukan bahwa di daerah rawan gempa, tanah di lereng curam makin gampang bergeser tanpa perlindungan teknik yang tepat.

2. Tepi Sungai dan Pinggir Aliran Air

Ilustrasi rumah tepi sungai/Freepik: wirestock

Tinggal di pinggir sungai memang tampak menyenangkan. Lihat saja dari segi pemandangan asri, udara segar, dan suasana menenangkan. Tapi nyatanya, lokasi ini sangat rentan banjir dan erosi. Rumah di tepi sungai berisiko tinggi rusak saat air meluap, bahkan fondasi tanah bisa tergerus.

Studi dari Sri Lanka yang diterbitkan di MDPI juga menunjukkan bahwa tanah dekat sungai biasanya lebih longgar dan mudah jenuh air. Akibatnya, tebing sungai bisa longsor tiba-tiba, terutama setelah hujan lebat. Jadi jangan sampai rumah impianmu malah jadi korban karena salah pilih lokasi di pinggir sungai.

3. Dataran Rendah dan Daerah Pesisir

Ilustrasi pesisir/Freepik: frimufilms

Wilayah pesisir atau dataran rendah punya daya tarik tersendiri, seperti pemandangan laut, suasana tenang, dan tanah yang biasanya lebih murah. Sayangnya, lokasi ini paling gampang terendam banjir.

Penelitian Geophysical Research Letters menunjukkan bahwa dataran rendah pesisir sering terkena kombinasi hujan ekstrem dan gelombang badai. Dua sumber air ini bisa bertemu dan memperparah banjir, membuat rumah cepat rusak.

ThinkHazard.org juga menegaskan bahwa rumah di daerah pesisir harus dibangun jauh di atas ketinggian banjir dasar. Kalau terlalu rendah, meskipun terlihat aman, tetap bisa tergenang saat badai besar datang.

Jadi, jangan tergoda dengan harga murah kalau tanahnya berada di dataran rendah ya, Beauties.

4. Tanah Lunak atau Tanah Urug

Ilustrasi tanah lunak/tanah urug/Freepik: pvproductions

Tanah lunak, tanah urug, atau tanah yang berasal dari longsoran lama ternyata berbahaya kalau dijadikan fondasi rumah. Penelitian di MDPI menemukan bahwa jenis tanah ini sangat mudah bergeser ketika terkena hujan deras. Akibatnya, fondasi rumah bisa miring atau ambles perlahan.

Selain itu, tanah basah atau yang dulunya rawa akan lebih cepat jenuh air dan tidak kuat menopang bangunan berat. Jadi, sebelum membangun, pastikan kamu tahu jenis tanah di lokasi tersebut. Jangan sampai rumahmu berdiri di atas tanah yang rapuh.

5. Zona Transisi Banjir Gabungan

Ilustrasi rumah di daerah rawan/Freepik: wirestock

Ada area yang berbahaya karena bisa kena dua jenis banjir sekaligus, yaitu banjir dari sungai dan banjir dari laut. Geophysical Research Letters menyebut wilayah ini sebagai compound flood zones. Jadi ketika hujan deras datang bersamaan dengan pasang tinggi laut, air bisa masuk dari dua arah dan menenggelamkan rumah.

Masalahnya, banyak orang tidak sadar mereka tinggal di zona ini. Padahal, rumah yang dibangun di lokasi tersebut bisa terendam lebih parah dibandingkan banjir biasa. Karena itu, penting banget untuk mengecek peta risiko banjir sebelum membeli tanah, apalagi di dekat pantai atau muara sungai.

6. Drainase Buruk dan Minim Vegetasi

Ilustrasi rumah/Freepik: wirestock

Selain lokasi, kondisi sekitar tanah juga penting. Menurut penelitian yang dimuat di jurnal Natural Hazards pada 2023, area tanpa drainase yang baik dan tanpa tanaman penahan seperti pohon berakar kuat lebih mudah longsor saat hujan lebat. Tanaman sebenarnya membantu menyerap air dan memperkuat tanah.

Jika lokasi rumahmu berada di daerah berbukit, perhatikan apakah ada sistem drainase yang memadai dan cukup banyak vegetasi. Tanah gundul tanpa pohon justru mempercepat longsor dan membuat air hujan mengalir liar tanpa kendali.

Beauties, memilih lokasi rumah bukan cuma soal harga atau pemandangan, tapi juga keselamatan. Dengan begitu, kamu bisa membangun rumah yang nyaman sekaligus aman. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE