7 Tanda Kamu Merasa Rendah Diri dan Cara Mengatasinya

Gayuh Tri Pinjungwati | Beautynesia
Sabtu, 01 Nov 2025 22:00 WIB
7 Tanda Kamu Merasa Rendah Diri dan Cara Mengatasinya
Tanda Kamu Merasa Rendah Diri dan Cara Mengatasinya/Freepik.com/Freepik

Rasa rendah diri lebih dari sekadar merasa minder sesekali, itu adalah perasaan mendalam bahwa kamu “kurang dari orang lain,” baik dari segi penampilan, prestasi, atau nilai diri pada umumnya. Melansir dari Calm, inferiority complex bisa membuat seseorang merasa tidak cukup, bahkan ketika secara nyata sudah berprestasi.

Rasa ini kadang terbentuk dari pengalaman masa kecil, misalnya berasal dari komentar negatif, kritikan berlebihan, perbandingan dengan saudara atau teman hingga tekanan sosial yang membuat kita selalu merasa “harus lebih” agar layak diterima. Lalu, seperti apa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin merasa rendah diri? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

1. Sering Mengkritik Diri Sendiri

Sering Mengkritik Diri Sendiri/Foto: Pexels.com/ Hạnh Phạm

Orang yang sering merasa rendah diri biasanya punya satu kebiasaan yang tidak selalu disadari, yaitu mereka terlalu sering mengkritik diri sendiri. Alih-alih memberi semangat atau memuji usaha yang sudah dilakukan, mereka justru sibuk mencari kesalahan dalam setiap hal yang dikerjakan. Dalam hati mereka sering terucap kalimat seperti, “Aku nggak cukup baik,” atau “Kenapa, sih, aku nggak bisa seperti orang lain?”, kalimat yang pelan-pelan mengikis rasa percaya diri dan membuat hati semakin kecil.

Bagi sebagian perempuan, perasaan rendah diri ini muncul bukan karena kurang kemampuan, tapi karena terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain. Melihat media sosial yang penuh pencapaian orang lain bisa membuat seseorang merasa tidak sebanding.

Padahal, yang terlihat hanyalah potongan terbaik dari kehidupan seseorang, bukan seluruh ceritanya. Tapi di kepala orang yang merasa rendah diri, perbandingan itu menjadi nyata, dan akhirnya muncul kebiasaan untuk mengkritik diri sendiri tanpa henti.

2. Menghindari Tantangan

Menghindari Tantangan /Foto: Pexels.com/ Hoài Thu Chu

Orang yang merasa rendah diri sering kali tidak menyadari bahwa salah satu kebiasaannya adalah menghindari tantangan. Bagi mereka, tantangan terasa seperti ancaman, menjadi sesuatu yang bisa membongkar kelemahan diri dan mempermalukan jika gagal. Padahal, justru dari tantanganlah seseorang tumbuh, belajar, dan menemukan kekuatan yang selama ini tersembunyi. Namun, bagi yang hatinya dipenuhi rasa tidak percaya diri, langkah kecil menuju hal baru terasa seperti dinding besar yang sulit dilompati.

Perempuan yang sering merasa rendah diri cenderung memilih jalan aman. Mereka lebih suka berada di zona nyaman karena di sanalah rasa takut tidak terlalu besar. Misalnya, ketika ditawari pekerjaan baru, peluang berbicara di depan umum, atau bahkan sekadar mencoba hal baru dalam hidup, mereka akan lebih dulu berpikir, “Aku pasti nggak bisa,” atau “Nanti malah jadi bahan tertawaan.” Pikiran seperti ini akhirnya membuat mereka menolak kesempatan yang seharusnya bisa membuka jalan menuju perubahan.

3. Mencari Persetujuan dari Orang Lain

Mencari Persetujuan dari Orang Lain/Foto: Pexels.com/ Min An

Orang yang merasa rendah diri sering kali hidup dengan beban yang tidak terlihat, memiliki keinginan kuat untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain. Mereka merasa baru bisa tenang ketika orang di sekitarnya setuju dengan pilihan atau tindakan mereka. Bagi mereka, penilaian orang lain menjadi tolak ukur utama dalam menentukan apakah yang mereka lakukan sudah “benar” atau “layak”. Padahal, di balik itu semua, tersimpan rasa takut akan penolakan dan keraguan mendalam terhadap diri sendiri.

Perempuan yang sering merasa rendah diri biasanya sulit membuat keputusan tanpa bertanya atau meminta pendapat banyak orang terlebih dahulu. Hal-hal sederhana seperti memilih pakaian, menentukan tempat makan, bahkan memutuskan arah karier pun bisa terasa menakutkan tanpa validasi orang lain. Mereka takut jika pilihannya tidak disukai, atau dianggap salah.

4. Terlalu Sensitif Terhadap Kritik Kecil

Terlalu Sensitif Terhadap Kritik Kecil/Foto: Pexels.com/ lee starry

Perempuan dengan rasa rendah diri biasanya memiliki suara kecil di dalam kepala yang terus berbisik, “Kamu tidak cukup baik.” Maka, ketika seseorang menegur atau memberi saran, suara itu menjadi lebih keras. Mereka mulai berpikir berlebihan, merasa gagal, malu, bahkan menyesali diri. Satu komentar bisa terngiang di kepala selama berhari-hari, membuat mereka memutar ulang kejadian itu dan bertanya, “Apa aku memang seburuk itu?”

Sifat sensitif terhadap kritik sebenarnya bukan tanda kelemahan, tapi refleksi dari luka batin yang belum sembuh. Bisa jadi, di masa lalu mereka pernah sering disalahkan atau diremehkan, hingga kini setiap bentuk kritik terasa seperti mengulang pengalaman itu. Akibatnya, mereka sulit membedakan antara masukan yang tulus dan kata-kata yang menyakitkan. Semua terasa sama, menyakitkan dan membuat mereka merasa tidak cukup.

5. Menarik Diri Dari Interaksi Sosial

Menarik Diri Dari Interaksi Sosial/Foto: Pexels.com/ Min An

Orang yang merasa rendah diri sering kali terlihat pendiam, menjaga jarak, atau memilih untuk menghindari interaksi sosial. Bukan karena mereka tidak suka bergaul, tetapi karena di dalam hati mereka ada ketakutan besar, takut dinilai, takut dibandingkan, atau takut tidak diterima.

Perempuan yang merasa rendah diri cenderung lebih nyaman sendirian. Mereka mungkin menolak ajakan nongkrong, diam dalam percakapan, atau menahan diri untuk tidak berbagi pendapat di tempat umum. Semua itu bukan karena mereka tidak punya sesuatu untuk dikatakan, tetapi karena mereka takut salah bicara. Dalam benaknya, ada kekhawatiran bahwa setiap kata atau tindakan bisa membuat orang lain menilai buruk. Dan tanpa disadari, kebiasaan menghindar ini justru memperkuat rasa tidak percaya diri yang sudah ada.

6. Perfeksionisme

Perfeksionisme/Foto: Pexels.com/ Jorj

Perfeksionisme memang sering dikagumi. Orang yang perfeksionis tampak ambisius, rapi, dan penuh dedikasi. Namun di sisi lain, perfeksionisme yang muncul karena rasa rendah diri justru menjadi beban besar. Ia bukan lagi bentuk dorongan untuk berkembang, tetapi menjadi alat pembuktian bahwa diri ini “layak”. Perempuan yang hidup dengan standar seperti ini sering kali merasa tidak pernah cukup, tidak peduli seberapa keras ia sudah berusaha.

Perfeksionisme yang lahir dari rasa rendah diri juga membuat seseorang sulit menikmati proses. Semua harus berjalan sesuai rencana, dan ketika kenyataan tak seindah bayangan, yang muncul hanyalah rasa kecewa dan menyalahkan diri sendiri. Mereka takut mencoba hal baru karena khawatir hasilnya tidak sebaik yang diharapkan. Padahal, tanpa disadari, kesempurnaan yang dikejar sebenarnya hanyalah bentuk lain dari ketakutan, ketakutan untuk dianggap tidak cukup baik.

7. Kecemburuan

Kecemburuan/Foto? Pexels.com/ Kha Ruxury

Perasaan cemburu sebenarnya adalah hal yang manusiawi. Siapa pun bisa mengalaminya, terutama ketika melihat orang lain memiliki sesuatu yang kita inginkan, entah itu karier yang lebih stabil, hubungan yang tampak bahagia, atau kehidupan yang terlihat lebih tenang. Namun, bagi orang yang merasa rendah diri, kecemburuan bisa muncul lebih sering, lebih dalam, dan terkadang tanpa alasan yang jelas.

Kecemburuan yang lahir dari rasa rendah diri berbeda dengan rasa iri biasa. Ia sering disertai dengan rasa tidak aman yang kuat. Seseorang bisa merasa terancam oleh keberhasilan orang lain, seolah pencapaian orang lain otomatis membuat dirinya tampak gagal.

Misalnya, ketika teman mendapatkan promosi atau pasangan tampak memberi perhatian pada orang lain, rasa cemburu itu muncul bukan karena benar-benar kehilangan sesuatu, tetapi karena merasa dirinya tidak cukup layak untuk memiliki hal yang sama.

Cara Mengatasi Rasa Rendah Diri

Cara Mengatasi Rasa Rendah Diri/Foto: Pexels.com/ Thắng Văn

Berikut beberapa langkah praktis untuk mulai merangkul dirimu sendiri dan menurunkan beban batin.

Jadilah Penyemangat untuk Dirimu Sendiri

Ketika muncul pikiran “aku tak cukup,” coba ubah dengan menuliskan pencapaianmu, kualitas yang kamu miliki, atau hal-hal kecil yang kamu lakukan dengan baik. Latih bicara pada diri sendiri dengan penuh kasih, seperti kamu menasihati sahabat.

Buat Target Kecil yang Bisa Dicapai

Pecah tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil. Setiap kali kamu menyelesaikan satu bagian, rayakan keberhasilan tersebut. Dengan begitu, rasa percaya diri tumbuh perlahan melalui bukti bahwa kamu benar-benar bisa.

Hentikan Kebiasaan Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Media sosial sering menjadi jebakan, kamu melihat highlight orang lain, bukan perjuangan mereka. Fokus pada perjalananmu sendiri, dan ingat bahwa setiap orang bergerak di kecepatan dan kondisi berbeda.

Latih Mindfulness dan Meditasi

Coba sisihkan waktu setiap hari untuk menarik napas dalam, menyadari pikiran, dan mengamati pola perasaan tanpa menghakimi. Pola ini bisa membantu mengenali pikiran negatif dan menjauh darinya sebelum ia berkembang menjadi keyakinan yang membebani.

Jangan Ragu Meminta Dukungan

Berbicaralah dengan teman dekat, keluarga, atau profesional yang bisa mendengarkan tanpa menghakimi. Kadang, hanya dengan mengungkapkan rasa berat di dada sudah memberi ruang agar beban itu terasa lebih ringan.

Beauties, dalam perjalanan melepaskan rasa rendah diri, ingat bahwa ini bukan proses instan. Tapi setiap langkah kecil, sabar menegur pikiran negatif, memilih kebaikan terhadap diri sendiri, berani mencoba meski takut, adalah bukti bahwa kamu mengasihi dirimu sendiri. Percayalah, nilai seorang perempuan tidak ditentukan oleh standar orang lain begitu saja, ia lahir dari bagaimana kamu menyikapi dan memaknai dirimu sendiri.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.